Informan Utama II Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

72

d. Informan Utama II

Nama : Sangsang Orang Tua Legi Arianto Jenis Kelamin : Perempuan Status di Keluarga : Ibu dari Legi Arianto Usia : 80 Tahun Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan Terakhir : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jln. Setia Luhur gang Mandiri LK XI Ibu Sangang adalah single parent yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Beliau tinggal dengan kedua orang anaknya, yaitu Legi Arianto dan kakak nya Legi yaitu Ahmad. Ahmad adalah tulangang punggung keluarga dirumah. Ibu Sangsang mengatakan bahwa Legi adalah anak bungsu, ia mengatakan Legi adalah anak baik, namun ketika dia duduk di bangku kelas 3 SMP Legi meminta untuk tidak sekolah lagi kepada ibunya. Pernyataan tersebut dengan hasil wawancara peneliti dengan informan yaitu: “Sebenarnya anak ibu itu baik Legi, tapi karna dia terpengaruh sama kawan-kawannya, dia jadi malas sekolah, kerjanya main-main aja. Pas dia duduk di bangku kelas 3 SMP dia uadah gak mau lagi sekolah, jadi ku bilang, kalo kau gak sekolah, kek mana nanti masa depanmu, trus karna dia bersih keras gak mau Universitas Sumatera Utara 73 lagi, udah gitu ibu pikir-pikir daripada dia cabut-cabut sekolah kan ngabisi biaya, terpaksa ibu pasrah biarkan dia gak sekolah”. Legi kerja di bengkel las dari kelas 3 SMP sampai dia mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak dapat bekerja lagi. Melihat Legi dengan kondisi cacat, ibu Legi merasa sangat sedih. Ibu Legi selalu memberikan Legi dukungan untuk tidak minder. Setelah berhenti bekerja, selama 2 tahun Legi bekerja sebagai tukang jual topi dan ikat pinggang. Kemudian ia bangkrut dan ia tidak bekerja lagi. Terkadang untuk mengisi waktu luang, Legi berkumpul dengan teman-temannya dan jika ada pekerjaan dari temannya untuk menjaga parkir , maka Legi akan bekerja menjaga parkir. Penghasilan yang di dapat Legi cukup untuk memebeli rokok dan sebagian diberi kepada ibu untuk belanja esok hari. Kemudian suatu hari Legi mengajak ibu berbincang-bincang membahas PSBD. Pernyataan tersebut dengan hasil wawancara peneliti dengan informan yaitu: “Legi nanya sama ibu kek mana kalo dia masuk PSBD, ibu setuju apa nggak. Awalnya ibu bilang gak setuju kalo misalnya pakek biaya masuk situ. Trus dia jelasin ke ibu, kalo masuk situ katanya gak pakek uang, semua ditanggung, trus katanya disitu dia dilatih untuk belajar keterampilan katanya. Ya karna dengar penjelasannya, ibu ya setuju. Ibu pikir-pikir pun bagus jugalah dia masuk situ, daripada gak ada kegiatan dia dirumah, udah gitu kan lumayan dia dapat illmu disitu”. Setelah itu Legi ditemani kakaknya mendaftar ke PSBD, Legi memilih keterampilan service elektronik. Selama Legi di PSBD ibu Damiem tidak pernah mengunjungi Legi. Ia hanya menanyakan kabar Legi lewat telepon saja. Seiring Universitas Sumatera Utara 74 berjalannya waktu, Legi kembali ke rumah, ia membuka usaha service elektronik di rumah dengan bermodalkan mesin dan alat perlengkapan servive elektronik yang telah di berikan oleh PSBD. Ibu melihat Legi mengalami banyak perubahan, ia lebih semangat untuk melakukan pekerjaannya, ia juga lebih bertanggung jawab untuk membantu ekonomi keluarga. Pernyataan tersebut dengan hasil wawancara peneliti dengan informan yaitu: “Ibu bersyukur sama Allah, sekarang Legi jauh lebih baiklah dari yang sebelumnya, dulu dia kan dirumah-rumah aja, udah dari PSBD itu dia udah bisa kerja cari duit. Ibu pun liat dia makin semangat kerja, kalo ada yang manggil perbaiki TV, dia di jemput orangnya buat perbaiki kerumah orangnya langsung. Trus uang penghasilan kerjanya itu pun selalu dikasi sama ibu sebagian, kadang Rp20.000 kadang Rp25.000, katanya buat belanja besok. Senang lah ibu pokoknya nengoknya, setidaknya Legi udah bertanggung jawab bantu kakaknya untuk ekonomi keluarga, kan dirumah kami bertiga aja, jadi kan lumayan uangnya bantu-bantu untuk belanja makan kami sehari-hari”. Sekarang Legi banyak dipercaya lingkungan sekitar untuk memperbaiki barang elektronik mereka karena Legi semangat untuk dipanggil kerumah mereka untuk bekerja.

e. Informan Kunci III

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

5 72 112

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 16

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Program Bimbingan Keterampilan Terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara

0 0 11

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 8

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 10

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 32

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 3

Dampak Pelayanan Rehabilitasi Sosial terhadap Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara Pasca Terminasi pada tahun 2014

0 0 6