30
2.4.3 Tindakan kolektif dan kerjasama
Tindakan kolektif dan kerjasama berhubungan erat dengan dimensi solidaritas dan kepercayaan. Tindakan kolektif dapat dilihat dengan cara
bagaimana cara menghormati orang lain, norma untuk tidak mencurigai orang lain dan bekerjasama dalam melakukan segala sesuatu demi kepentingan bersama.
Jaringan sosial merupakan salah satu dimensi capital sosial selain kepercayaan dan norma. Konsep jaringan dalam capital sosial lebih memfokuskan
pada aspek ikatan antar simpul yang bisa berupa orang atau kelompok. Dalam hal ini terdapat pengertian adanya hubungan sosial yang diikat oleh adanya
kepercayaan yang mana kepercayaan itu dipertahankan dan dijaga oleh norma- norma yang ada. Pada konsep jaringan ini terdapat unsur kerja, yang melalui
media hubungan sosial menjadi kerja sama. Pada dasarnya jaringan sosial terbentuk karena adanya rasa saling tahu, saling mengimformasikan, saling
mengingatkan, dan saling membantu dalam melaksanakan ataupun mengatasi sesuatu. intinya, konsep jaringan dalam capital sosial menunjuk pada semua
hubungan dengan orang atau kelompok lain yang memungkinkan kegiatan dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam Lawang, 2005.
2.4.4 Nilai sosial
Menurut Horton dan Hunt, dalam Narwoko 2004 nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak berarti. Nilai pada
hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang, tetapi ia tidak menghakimi apakah sebuah perilaku tertentu itu salah atau benar. Suatu tindakan
Universitas Sumatera Utara
31
dianggap sah artinya secara moral dapat diterima kalau harmonis dengan nilai- nilai yang disepakati dan dijunjung oleh masyarakat dimana tindakan itu
dilakukan. Ketika nilai yang berlaku menyatakan bahwa kesalehan beribadah adalah sesuatu yang harus dijunjung tinggi, maka bila ada orang yang malas
beribadah tentu akan mejadi bahan pergunjingan. Sebaliknya, bila ada orang yang dengan ikhlas rela menyumbangkan sebagian hartanya untuk kepentingan ibadah
atau rajin amal dan semacamnya, makaia akan dinilai sebagai orang yang pantas
dihormati dan diteladani.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang