Terkikisnya Atau Lunturnya Kerjasama Pada Masyarakat

74 tidak. Pendapatanku sebelum bencana Rp 20.000.000 setiap enam bulan sekali, karena kami enam bulan sekali panen. Setelah bencana alam pendapatanku berkurang menjadi Rp 10.000.000, 50 berkurang pendapatanku sedangkan biaya yang harus dicukupi tidak berkurang malahan bertamb ah.” Dari hasil wawancara peneliti, setelah adanya bencana alam keadaan ekonomi masyarakat petani Desa Batukarang menjadi krisis, dimana masyarakatnya mayoritas bertani, hasil pertanian yang selama ini tidak memuaskan seperti yang dulu lagi. Sebelum adanya bencana alam petani tidak pernah mengeluh karena penghasilanya stabil dan memuaskan. Sekarang ini penghasilannya tidak cukup untuk modal pertaniannya lagi karena pendapatan ekonomi menurun hingga 50.

4.3.4 Terkikisnya Atau Lunturnya Kerjasama Pada Masyarakat

Selain pendapatan ekonomi yang menurun akibat dari bencana alam meletusnya gunung sinabung, hubungan sosial juga ikut terpengaruh akibat bencana alam. Banyaknya penduduk Desa Batukarang membuat masyarakat tidak saling mengenal lagi, ditambah lagi dengan adanya bencana alam yang terjadi di masyarakat, membuat masyarakat tidak saling peduli lagi sudah mementingkan diri sendiri karena sudah sibuk dengan aktivitas masing-masing. Jika dilihat dari seringnya ada acara dijambur tidak ada lagi waktu masyarakat Desa Batukarang untuk bekerja, karena luasnya desa dan banyaknya jumlah penduduk membuat acara adat perkawinan dan acara adat penguburan tiga kali seminggu ada dijambur. Itu untuk masyarakat desa saja belum lagi dengan adanya acara keluarga yang ada diluar Desa Batukarang ini. Seperti yang dikatakan oleh seorang informan Rosali yaitu: Universitas Sumatera Utara 75 “Adi masalah kerjasama ntah pe gontong royong lanaibo lit perban kerina anak kuta enda kena bencana, adi masalah sidahi-dahin lanai lit kari waktu kami untuk erdahin sebab kuta enda mbelang emaka rusur lit acara ibas jambur baik acara perjabun ntah pe acara penguburen. Enda untuk acara anak kuta saja langa ka undangen acara arah keluarga kami si harus idahi kami, emaka solidaritas i kuta enda lanaibo lit.” Artinya : “Kalau masalah kerjasama atau gontong royong tidak ada lagi karena semua masyarakat desa ini korban bencana, kalau masalah saling mengunjung tidak ada lagi nanti waktu kami bekerja karena desa ini luas, itu makanya sering ada acara di jambur baik acara pesta adat atau acara penguburan. Ini masih untuk acara masyarakat desa belum lagi ada undangan dari keluarga yang harus dikunjungi kami, itu makanya solidaritas di desa ini tidak ada lagi.” Kerjasama akan luntur jika rasa saling percaya antara masyarakat tidak ada lagi, ini berawal dari janji yang tidak ditepati. Seperti yang diungkapkan oleh Sari yaitu: “Lanai lit kerjasama e, perban lit si lanai siteken ije usursa sada dahin e erban alasen gelah la sahun juma kalak, bage pe hubungen sosialna lanaibo lit nggo terlalu sibuk kerina masyarakat e ngurusi dahin ibas bencana enda.” Artinya : “Tidak ada kerjasama itu, karena tidak ada lagi rasa saling percaya terlalu sering dalam satu aron membuat alasan agar tidak jadi bekerja di ladang orang lain, begitu juga hubungan sosialnya tidak ada lagi sudah terlalu sibuk semua masyarakat mengurusi pekerjaan dalam bencana ini.” Hal serupa yang diungkapkan oleh Sri yaitu: “Bencana alam enda erbanca lanai lit kerjasama ikuta enda tambahka krisis ekonomi si erbanca lanai lit kepedulin antar masyarakat, nggo sibuk kerina ban bencana e lanai lit waktu untuk sidahi-dahin. Maun lit pe undangen kerja ikuta enda lanaibo dahi perban dahin sitiap wari e, erdahin pe tiap wari langa terputarken kebutuhen si harus i penuhi.” Artinya : Universitas Sumatera Utara 76 Bencana alam ini membuat tidak ada lagi kerjasama di desa ini tambah lagi krisis ekonomi yang membuat tidak ada lagi kepedulian antar masyarakat, sudah sibuk semua akibat bencana ini waktu untuk saling mengunjungi tidak ada lagi. Kadanga ada undangan pesta di desa ini tidak di hadiri lagi karena pekerjaan setiap hari ini, bekerja juga setiap hari belum dapat diputarkan kebutuhan yang harus dipenuhi.” Ditambah lagi dengan ungkapan Nusiah yaitu: “Adi untuk gontong royong kuta enda lanaibo lit nggo si ndahi-dahinna saja, si biasana kin mbersihken kuta ras kuburen enda gontong royong, tapi gundari lanai lit.” Artinya : “Kalau untuk gontong royong di desa ini tidak ada lagi sudah mengerjakan pekerjaan masing-masing, yang biasanya membersihkan desa dan kuburan di adakan gontong royong, tapi sekarang ini tidak ada lagi seperti itu.” Dari ungkapan informan diatas bahwa kerjasama antar masyarakat sudah mulai terkikis akibat bencana alam yang menimpa masyarakat Desa Batukarang. Sudah banyak masyarakat tidak peduli lagi dengan lingkungannya karena sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Tidak hanya sebagian masyarakat yang terkena dampak meletusnya gunung sinabung tapi seluruh masyarakat Desa Batukarang terkena dampak, jadi tidak ada lagi yang saling peduli.

4.4 Strategi Masyarakat Petani Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonominya