78
sebagian masyarakat memiliki pekarangan rumah yang dapat ditanam dengan berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pemasukan. Seperti hal yang
diungkapkan Nusiah yaitu: “Selain pengiriten sikulakoken guna memenuhi kebutuhen kami, reba-reba
e suani kami gulen-gulen bagi pucuk ropah, adi la keri gule e dayai kami ku kede, ras lit je buah pokat ras buah duku si banci dayai kami ku kede.
Gelah keri buah duku e ras lako ka ia, murah ban kami regana gelah banci jadi sen guna kebutuhen rumah tangga kami.
Artinya : “Selain pengiritan yang aku lakuka untuk memenuhi kebutuhan kami,
pekarangan dibelakang rumah kami Tanami sayur-sayuran seperti jipang, kalau tidak habis untuk sayur kami sebagian di jual ke warung, dan ada
buah pokat dan buah duku yang bisa kami jual ke warung. Agar habis buah dukunya dijual dan laku juga dijual, harganya murah kami buat
supaya bisa jadi uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami.
Dari hasil pengamatan peneliti, pekarangan rumah yang ditanami dengan sayuran juga dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan, jangankan dulu untuk
dijual untuk memenuhi kebutuhan saja dulu masyarakat tidak perlu lagi membeli sayur ke warung. Banyak cara yang dilakukan masyarakat petani Desa Batukarang
dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, kebutuhan rumah tangga seperti sembako dan pendidikan anak sekolah harus dipenuhi walaupun petani dalam
keadaan krisis ekonomi akibat bencana alam meletusnya gunung sinabung.
4.4.3 Melakukan Kerja Sampingan
Sebagian masyarakat memenuhi kebutuhannya ia bekerja ke ladang orang lain, dan melakukan pengiritan seperti sayur-sayuran diambil dari ladang. Ia juga
sebagai petani tapi ia biasanya mengerjakan lahan sendiri bukan bekerja ke ladang orang lain atau sering disebut orang karo aron. Namun untuk mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
79
kebutuhan ekonomi ia bekerja keladang orang lain atau aron, jika pekerjaan diladangnya selesai maka ia aron. Kalau dia hanya menunggu hasil panen dari
lahannya itu maka sebelum panen ia tidak memiliki penghasilan. Sebelum bencana alam ia dapat memenuhi kebutuhan ekonominya dengan menunggu hasil
pertaniannya dengan hasil yang memuaskan, tapi setelah adanya bencana ini hasil pertaniannya berkurang jadi ia harus menambah kerja sampingan. Seperti yang
dikatakan ibu Sitepu yaitu: “Aku kujuma teman nambahi pemasuken, gelah kebutuhen rumah
tanggaku terpenuhi baik guna nakan pangan kami ras biaya anak sekolah si harus i galari tiap bulanna. Pengiriten e pe gundari nggo terjadi bas rumah
tangga e gelah la mbuesa uang keluar tiap wari, bagi gulen-gulen nggo juma nari rusur kubaba, maun lanai lit bas juma kami kujuma teman e ka
buat gelah lanai nukur gulen si kurumah.” Artinya :
“Aku keladang teman untuk menambahi pemasukan, untuk kebutuhan rumah tanggaku terpenuhi dengan baik untuk makan kami dan biaya anak
sekolah yang harus tiap bulan. pengiritan juga sekarang sudah terjadi di dalam rumah tangga agar tidak banyak uang keluar setiap hari, seperti
sayur-sayuran sudah dibawa dari ladang, kadang tidak ada sayur diladang
kami keladang tetangga diambil agar tidak membeli sayur lagi.” Masyarakat melakukan kerja sampingan setelah pekerjaan lahannya
sendiri telah selesai dikerjainya, ia melakukan pekerjaan tambahan yaitu bekerja ke ladang orang lain. Dari pekerjaan tersebut ia mendapat pemasukan yang dapat
ia gunakan untuk memenuhi kebutuhannya dengan upah Rp 60.000hari.
4.4.4 Melakukan Peralihan Jenis Tanaman