Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN

32 M ET ODE 75 72 69 Tinggi Rendah KA T EGO RI KA 75 72 69 STA D JI GSA W 75 72 69 KA T EGORI KREA T I V I T A S Tinggi Rendah METODE JI GSAW STAD KATEGORI KA Rendah Tinggi KATEGORI KREATI VI TAS Rendah Tinggi I nteraction Plot data means for PRESTASI FI SI KA Gambar 4.15 Grafik Interaksi Metode, Kemampuan Awal dan Kreativitas terhadap Prestasi Fisika M e a n o f P R E S T A S I FI S IK A ST AD JI GSAW 76 74 72 70 T inggi Rendah T inggi Rendah 76 74 72 70 MET ODE KAT EGORI KA KAT EGORI KREAT I VIT AS Main Effects Plot data means for PRESTASI FI SI KA Gambar 4.16 Grafik efek mean faktor Model Pembelajaran, Kemampuan Awal dan Kreativitas terhadap Prestasi Fisika Dari gambar 4.16 diatas diperoleh informasi bahwa baik model pembelajaran Jigsaw maupun STAD dengan kemampuan awal dan kreativitas siswa sama-sama memiliki kecenderungan positif.

E. Keterbatasan Penelitian

33 Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, akan tetapi peneliti menyadari pasti masih banyak kekurangan, kelemahan dan keterbatasan dalam penyusunan penelitian ini. Kelemahan dan keterbatasan tersebut antara lain : 1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X dan sampelnya adalah kelas X-2, X-3, X-4, dan X-5, SMA Negeri 1 Pati tahun pelajaran 2009-2010. Jika penelitian ini dilaksanakan di sekolah yang berbeda mungkin hasilnya akan berbeda pula, sehingga penelitian ini belum dapat digeneralisasikan secara umum. 2. Semua instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data berupa tes kemampuan awal, kreativitas dan tes prestasi belajar dalam penelitian ini hanya diuji cobakan satu kali, dan untuk menjadi instrumen yang baik dan baku harus diuji cobakan beberapa kali pada tempat yang berbeda-beda. 3. Waktu pembelajaran terbatas pada materi alat-alat optik dan diberikan dalam beberapa pertemuan saja. Hal ini merupakan keterbatasan waktu. 4. Penggunaan metode pembelajaran dibatasi hanya dua metode yaitu pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan STAD, dan metode ini masih dianggap baru belum terbiasa baik bagi guru maupun siswa sehingga dalam menggali potensi yang dimiliki siswa masih belum maksimal. 5. Dalam penelitian ini tatap muka dengan siswa sangat singkat, sehingga penyampaian bahan ajar dan penyesuaian siswa terhadap pemakaian metode kurang maksimal. 34

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji menunjukkan bahwa p-value metode = 0,000 0,05. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan model STAD pada pelajaran fisika materi alat-alat optik. Siswa yang yang diberi pembelajaran kooperatif model Jigsaw mempunyai rata-rata nilai 75,938 sedangkan yang diberi pembelajaran kooperatif model STAD mempunyai rata-rata nilai70,203. Meskipun dalam rata-ratanya berbeda tetapi karena setelah diuji menggunakan anava tiga jalan ternyata nilai p-value = 0,000, hal ini lebih kecil dari 0,05 p-value 0,05 maka H O tidak diterima ditolak. Jadi kesimpulannya pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan STAD ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar fisika materi alat-alat optik di SMA Negeri 1 Pati. 2. Hasil uji menunjukkan bahwa p-value kemampuan awal = 0,045 0,05 Ini berarti ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi akan mempunyai nilai yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah dan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Dalam tabel 4.1a dan 4.1b diperoleh data kemampuan awal tinggi untuk pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan STAD, nilai kemampuan awal

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

EKSPERIMEN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimen Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari

0 2 23

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL JIGSAW II DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA

2 29 216