9 menitikberatkan pada kebersamaan juga pada ketrampilan antarpersonal dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran kooperatif STAD, menekankan pada
struktur tutorial teman sebaya. Semua peserta didik dalam kelompok saling membantu. Pada pembelajaran kooperatif model Jigsaw memberikan penekanan
pada peran masing-masing peserta didik dalam kelompoknya kelompok asal dan saling bertukar pengetahuan. Pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw antar
peserta didik dalam kelompok memiliki ketergantungan yang sangat besar, karena masing-masing peserta didik dalam kelompok mendapatkan bagian tugas yang
berlainan antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain.
4. Pembelajaran Kooperatif model STAD
Pembelajaran Kooperatif model STAD Student Team Achievement Division, merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh
Robert E, Slavin 2008 : 45, di Universitas John Hopkins, AS. Pembelajaran STAD terbentuk dari empat fase, yaitu: a Presentasi kelas. Pada komponen ini,
guru memberikan materi dengan mengemukakan konsep-konsep, keterampilan- keterampilan dengan menggunakan buku siswa, buku guru, bahan untuk audio
visual dan sebagainya. Guru harus mampu mendesain materi pembelajaran untuk model pembelajaran kooperatif STAD yang berbeda ketika guru mengajar dengan
menggunakan pembelajaran tradisional yaitu dengan membuat Lembar Kerja Siswa LKS untuk masing-masing sub kompetensi dasar; b Kelompok belajar.
Peserta didik dalam satu kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok heterogen dengan jumlah anggota 4 – 5 orang peserta didik. Pada pembentukan kelompok
guru harus memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang sosial, etnik,
10 serta tingkat kemampuan akademik peserta didik dalam keanggotaan kelompok.
Dalam hal kemampuan akademik, tiap kelompok terdiri dari satu peserta didik berkemampuan tinggi, dua orang berkemampuan sedang dan satu atau dua orang
berkemampuan rendah. Fungsi utama kelompok belajar ini adalah peserta didik belajar dalam kelompoknya serta mempersiapkan anggotanya untuk belajar
dengan baik dalam menghadapi tes individu. Setelah guru mempresentasikan materi, masing-masing kelompok bertemu untuk mendiskusikan, membandingkan
jawaban dan mengoreksi jika ditemukan salah persepsi dari lembar kerja atau materi lain. Kelompok-kelompok belajar merupakan hakikat belajar yang sangat
penting dalam model pembelajaran kooperatif STAD. Keberhasilan pembelajaran sangat ditekankan pada para anggota kelompok untuk melakukan hal terbaik untuk
kelompoknya, seperti saling memberikan semangat, dukungan, perhatian dan penghargaan diri untuk keberhasilan belajar; c Evaluasi belajar. Setelah satu
pokok bahasan guru mempresentasikan materi pelajaran, maka kemudian dilakukan evaluasi perorangan dengan tujuan untuk mengukur pengetahuan yang
diperoleh selama KBM; d Skor nilai peningkatan perorangan. Pemberian evaluasi secara individu mempunyai tujuan untuk membandingkan skornilai yang
diperoleh pada tes dengan skor dasarawal yang dimiliki peserta didik sebelumnya.
5. Pembelajaran Kooperatif model Jigsaw