7 dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1
adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 adanya penghargaan
dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif; sehingga seseorang siswa dapat belajar dengan
baik.
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif Cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil peserta didik untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang sah, asih dan asuh
sehingga tercipta masyarakat belajar Learning community. Peserta didik tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama peserta didik. Menurut Lie 2004
dalam Sugiyanto 2007 : 11, “pembelajaran kooperatif memuat elemen-elemen yang saling berkaitan, yaitu:1 Saling ketergantungan positif. Dalam pembelajaran
kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar peserta didik merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud
dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif dapat dicapai melalui : a saling ketergantungan mencapai tujuan; b saling ketergantungan
menyelesaikan tugas; c saling ketergantungan bahan atau sumber; d saling ketergantungan peran; dan e saling ketergantungan hadiah; 2 Interaksi tatap
muka. Interaksi tatap muka akan memaksa peserta didik saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan
guru tetapi juga dengan sesama peserta didik. Interaksi semacam ini sangat
8 penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya; 3 Akuntabilitas
individual. Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengethaui penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok
mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar
semua anggotanya, karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas
rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual; 4 Keterampilan menjalin hubungan
antar pribadi. Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan
pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi interpersonal relationship
tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan”. Dalam pembelajaran tradisional juga dikenal adanya belajar kelompok, tetapi ada perbedaan antara
belajar kelompok kooperatif dengan belajar kelompok tradisional. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa model pembelajaran
yang telah dikembangkan antara lain STAD Student Team Achievement Division dan Jigsaw. Hakekat belajar dengan pembelajaran kooperatif model STAD
Student Team Achievement Division yaitu : menitikberatkan pada pencapaian kemampuan penguasaan materi pelajaran secara bersama, sedangkan Jigsaw selain
9 menitikberatkan pada kebersamaan juga pada ketrampilan antarpersonal dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran kooperatif STAD, menekankan pada
struktur tutorial teman sebaya. Semua peserta didik dalam kelompok saling membantu. Pada pembelajaran kooperatif model Jigsaw memberikan penekanan
pada peran masing-masing peserta didik dalam kelompoknya kelompok asal dan saling bertukar pengetahuan. Pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw antar
peserta didik dalam kelompok memiliki ketergantungan yang sangat besar, karena masing-masing peserta didik dalam kelompok mendapatkan bagian tugas yang
berlainan antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain.
4. Pembelajaran Kooperatif model STAD