Cuplikan hal. 103 Ketidakadilan Gender Berupa Marginalisasi

3.2.2 Ketidakadilan Gender Berupa Marginalisasi

Berikut ini adalah masalah ketidakadilan gender dalam bentuk marginalisasi atau peminggiran yang dapat dilihat melalui cuplikan berikut:

1. Cuplikan hal. 103

Musim semi tiba. Gin mengganti pakaiannya dengan kimono yang ringan. Dia meninggalkan Tarawase membawa empat kimono dan belum membeli kimono baru sejak tiba di Tokyo. Masalah makanan jauh lebih memdesak dari pada pakaian. Meskipun Gin pernah menghadapi banyak masalah sebelumnya, kelaparan tidak pernah menjadi masalah baik di rumah orangtuanya ataupun di rumah suaminya---keduanya adalah keluarga kaya. Namun, sekarang keadannya berbeda. Gin makan dengan berhemat, biasanya makan sup miso dan sayuran untuk sarapan sekaligus makan siang, serta ikan kering atau sayuran untuk makan malam. Bagaimanapun, berangsur-angsur uang untuk makanan semacam ini pun mulai habis. Gin telah menghabiskan separuh dari dananya untuk menyewa rumah di Tokyo dan sekarang dia hanya memiliki kurang dari sepertiga bekalnya. Kakaknya Yasuhei telah berjanji untuk menghidupinya selama satu tahun, tetapi Gin tidak mendengar kabar apa-apa darinya dan dia menjadi semakin gelisah. Gin tahu betul bahwa, setelah dia pergi meskipun sudah dilarang keluarganya, dia tidak boleh mengeluh walaupun tidak pernah mendengar berita dari siapapun di rumah itu lagi. Analisis: Kakaknya Yasuhei telah berjanji untuk menghidupinya selama satu tahun, tetapi Gin tidak mendengar kabar apa-apa darinya dan dia menjadi semakin Universitas Sumatera Utara gelisah. Gin tahu betul bahwa, setelah dia pergi meskipun sudah dilarang keluarganya, dia tidak boleh mengeluh walaupun tidak pernah mendengar berita dari siapapun di rumah itu lagi. Kalimat ini menunjukan indeksikal bahwa Gin mengalami diksriminasi secara marginalisasi yang berakibat pemiskinan pada hidup Gin. Saat Gin memutuskan untuk belajar di Tokyo, dia tahu bahwa keluarganya tidak ada yang memberikan izin. Akibatnya saat Gin hidup di Tokyo dan kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, dia hanya bisa berhemat dari sisa uang yang sebelumnya diberi oleh kakaknya, Yasuhei. Disini Gin mengalami diskriminasi gender berupa pemiskinan, karena dia perempuan dan pergi ke Tokyo unutk belajar, anggota keluarganya tidak memberikan bantuan uang untuk biaya hidupnya lagi disana.

2. Cuplikan hal. 449