Dia juga meraih sejumlah penghargaan dalam bidang sastra dan kepenulisan, antara lain hadiah Naoki 1970 untuk novel Hikari to kage dan hadiah
Eiji Yoshikawa tahun 1979 untuk novel Toki rakujitsu.
2.4 Pengertian Gender
2.4.1 Konsep Gender
Istilah gender diperkenalkan oleh para ilmuwan sosial untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan
dan yang bersifat bentukan budaya yang dipelajari dan disosialisasikan sejak kecil. Perbedaan ini sangat penting, karena selama ini sering kali mencampur adukan
ciri-ciri manusia yang bersifat kodrat dan bukan kodrat gender. Kata gender sering diartikan sebagai kelompok laki-laki, perempuan, atau
perbedaan jenis kelamin Sugiarti, 2008: 4. Untuk memahami kata gender, harus dibedakan dengan kata seks atau jenis kelamin. Secara sruktur biologis atau jenis
kelamin, manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan yang masing-masing memiliki alat dan fungsi biologis yang melekat serta tidak dapat dipertukarkan.
Laki-laki tidak dapat menstruasi, tidak dapat hamil, karena tidak memiliki organ peranakan. Sedangkan perempuan tidak bersuara berat, tidak bekumis, karena
keduanya memiliki hormon yang berbeda. Seks adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan secara biologis
melekat pada jenis kelamin tertentu, 2008: 4. Seks berarti perbedaan laki-laki dan perempuan sebagai makhluk yang secara kodrati memiliki fungsi-fungsi
organisme yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan konsep gender adalah sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh faktor-faktor sosial maupun budaya, sehingga
lahir beberapa anggapan tentang peran sosial dan budaya laki-laki dan perempuan Sugiarti, 2008: 5.
Konsep gender menurut Sugihastuti tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Fakih, yakni konsep gender adalah suatu sifat yang melekat
pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural, 2004: 8. Ciri dari sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang
dapat dipertukarkan. Perubahan ciri dari sifat-sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain.
Dengan demikian gender adalah perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang dilekatkan masyarakat dalm suatu
kultur. Namun berhubung kultur dalam masyarakat mengalami perubahan dan perkembangan, maka sifat-sifat yang dilekatkan oleh masyarakat juga mengalami
perubahan dan perkembangan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel : Perbedaan Gender dan Seks No Karakteristik
Seks Gender
1 Sumber Pembeda
Tuhan Manusia masyarakat
2 Visi, Misi
Kesetaraan Kebiasaan
3 Unsur Pembeda
Biologis alat reproduksi Kebudayaan tingkah
laku 4
Sifat Kodrat, tertentu, tidak
dapat dipertukarkan. Harkat, martabat dapat
dipertukarkan. 5 Dampak
Terciptanya nilai-nilai
kesempurnaan, kedamaian yang menguntungkan
kedua belah pihak. Terciptanya norma
ketentuan tentang pantas tidak pantas dan sering
merugikan salah satu pihak.
6 Keberlakuan
Sepanjang masa, dimana saja, tidak mengenal
perbedaan kelas. Dapat berubah, musiman
dan berbeda antar kelas.
Selain yang dicantumkan diatas, perbedan gender dan jenis kelamin juga dapat dilihat sebagai berikut: kemampuan wanita untuk melahirkan anak dan
menyusui, dan kemampuan pria unuk menghasilkan sperma, merupakan ciri-ciri biologis wanita dan pria yang dicakup oleh konsep jenis kelamin. Sebaliknya,
perbedaan-perbedaan yang lazim berlaku dalam banyak masyarakat di muka bumi ini, seperti pria bekerja di luar rumah dan wanita menjaga rumah, pria encari
Universitas Sumatera Utara
nafkah dan wanita mengurus anak, merupakan perbedaan-perbedaan yang diciptakan oleh kebudayaan, sehingga hal-hal ini dapat berubah mengikuti
perubahan perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat yang bersangkutan. Sebagai suatu konsep teoritis, ada dua aspek konsep gender yang perlu
diperhatikan. Pertama, gender merupakan konsep relasional. Seperti dikatakan oleh Melani Budianta 1998: 6, gender sebagai suatu konsep relasional artinya
gagasan tentang pria tidak bisa dipisahkan dari gagasan tentang wanita.pendekatan yang berwawasan gender akhirnya mengoreksi kecenderungan sementara kaum
feminis yag memfokuskan perhtian pada masalah wanita saja. Kedua, seperti dikatakan oleh Tamanoi 1990: 17, gender sebagai konsep
relasional mencakup hubungan antara pria dan wanita dalam setiap lapisan maupun kelompok masyarakat. Maksudnya, hubungan antara pria dan wanita bisa
saja berbeda pada lapisan masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
2.4.2 Ideologi Gender