sampel bahan kimia dalam kurun waktu sebulan sekali yang dilakukan oleh pekerja dari PT. Taka bagian operation seperti pengambilan sampel air untuk mengetahui
apakah air tersebut memiliki kadar toksik yang tinggi, kemudian mengambil sampel uap yang mana sampel uap tersebut untuk diketahui apakah kualitas uap tersebut
sangat bagus atau tidak, pengambilan sampel bahan kimia nalcool dan lube oil, yang mana sampel bahan kimia tersebut akan dibawa ke laboratorium milik PT. Chevron
Pacific Indonesia di Duri Riau untuk dilakukan pemeriksaan secara spesifik oleh pihak laboratorium Chevron.
Menurut Suma‟mur 2013 koreksi cara, tempat dan lingkungan kerja terutama dimaksudkan agar intensitas atau kadar faktor penyebab penyakit dalam hubungan ini
penyebab fisis dan kimiawi dalam udara tempat kerja diupayakan senantiasa berada dibawah NAB-nya. Tindakan korektif terhadap cara kerja tempat dan lingkungan
kerja diselenggarakan atas dasar hasil pengukuran dan evaluasinya sehingga segala tindakan higiene industri benar-benar obyektif. Koreksi tersebut mungkin atas dasar
telah terjadi peristiwa keracunan, gangguan kesehatan, penyakit akibat kerja, atau kecelakaan. Tapi mungkin pula atas dasar preventif agar faktor fisis dan kimiawi di
tempat kerja tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
5.2 Alat Bantu di Dalam Menunjang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
Kerja di Central Gas Turbine Area
Menurut Ramli 2010 untuk membantu pelaksanaan manajemen risiko khususnya untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendaliannya diperlukan
Universitas Sumatera Utara
metoda atau perangkat. Khusus untuk risiko K3, ada beberapa cara atau alat yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Diantaranya adalah Data
kecelakaan, Daftar periksa, Brainstorming, What-if, Hazops, Failure mode and effects analysis, Analisa pohon kegagalan, Task Risk Assesment, dan Job safety analysis.
Salah satu teknik analisa bahaya yang sangat popular dan banyak digunakan di lingkungan kerja adalah Job Safety Analysis atau JSA. Adapun JSA teknik ini
manfaatnya adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dalam suatu pekerjaan seperti mengganti bola lampu, memasang AC, melepas saringan,
mengganti ban serep dan lainnya. Hal ini sejalan dengan pendekatan sebab kecelakaan yang bermula dari adanya kondisi atau tindakan tidak aman saat
melakukan aktivitas. Karena itu dengan melakukan identifikasi bahaya pada setiap jenis pekerjaan dapat dilakukan langkah pencegahan yang tepat dan efektif.
Pekerjaan yang yang memerlukan kajian Job Safety Analysis JSA diantaranya adalah pekerjaan yang sering mengalami kecelakaan atau memiliki angka kecelakaan
yang tinggi, pekerjaan berisiko tinggi dan dapat berakibat fatal misalnya membersihkan kaca dengan gondola, pekerjaan yang jarang dilakukan sehingga
belum diketahui secara persis bahaya yang ada, pekerjaan yang rumit atau komplek dimana sedikit kelalaian dapat berakibat kecelakaan atau cedera. Ramli, 2010.
Dari hasil wawancara terhadap keempat informan diketahui bahwa PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri-Riau yang bekerja di Central Gas Turbine Area,
dalam hal membantu menunjang pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja terutama pekerjaan yang memiliki potensi bahaya bagi pekerja, di dalam pelaksanannya PT.
Universitas Sumatera Utara
Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau menggunakan alat bantu atau perangkat untuk pelaksanaan identifikasi bahaya, seperti penilaian dan pengendaliannya.
Perangkat atau form yang digunakan oleh PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau adalah form JSA atau Job Safety Analysis. Namun sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya di Central Gas Turbine Area pihak manajemen PT. Taka terlebih dahulu memastikan setiap karyawan sudah
mengetahui potensi bahaya apa saja yang ada dan memastikan setiap karyawan telah mengunakan APD yang sesuai dan bekerja sesuai dengan prosedur atau berdasarkan
SOP sehingga setiap potensi bahaya yang mengancam pekerja dapat diminimalisir, dan untuk pekerjaan di Central Gas Turbine Area dipastikan perizinan untuk
memulai pekerjaan tersebut sudah ada izinnya dari pihak PT. Chevron sehingga pekerjaan tersebut dapat dikategorikan bersifat resmi.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Neldi 2011 yang menyatakan pelaksanaan JSA yang baik mampu mengidentifikasi keberadaan hazard secara keseluruhan dan
mampu menetapkan tindakan mitigasi yang sesuai di lokasi kerja. Untuk mengetahui ketepatan pelaksanaan JSA di lokasi kerja maka dilakukan pengamatan lapangan.
5.3 Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian Bahaya di Central Gas