sendiri”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai tempat penyimpanan bahan kimia dapat diketahui bahwa untuk tempat penyimpan bahan
kimia diletakkan di satu tempat yaitu di chemical storage dan untuk penyimpanannya dibeda-bedakan susunan penyimpanannya berdasarkan jenis bahan kimia.
4.3.19 Pernyataan Informan Tentang Proses Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah Tidak Dipakai
Hasil wawancara dengan informan menegenai proses pembuangan bahan kimia yang sudah tidak dipakai dapat dilihat dalam tabel 4.20 dibawah ini.
Tabel 4.20 Matriks Pernyataan Informan Tentang Proses Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah Tidak Dipakai
No Informan
Pernyataan
1 Site Manager
“Biasanya kalau itu kita pastikan bahan kimia itu sudah tidak ada isinya dan jika masih ada isinya kita
pastikan disana MSDS nya masih ada, jika wadah bahan kimianya kaleng masih berisi kita tutup
kalengnya, jika wadahnya dalam bentuk botol yaa botolnya kita tutup, dan jika bahan tersebut sudah
tidak bermanfaat dalam kurun waktu yang panjang
Universitas Sumatera Utara
biasanya akan kita kemas ulang terus kita kirim ke bagian junk yard. Junk yard itu disini temporary
junk yard sebelum dikirim ke tempat penanganan limbah kita kumpulkan disana, setelah kita
kumpulkan baru kita kirim ke tempat penanganan limbah B3”.
2 Supervisor Maintenance
“Untuk peng-handle lan bahan kimia yang sudah tidak dipakai dan yang masih bersisa, disini PT Taka
cuma membantu memisahkan bahan kimia yang berbahaya dan tidak berbahaya dan untuk tempat
pembuangannya atau tempat bahan kimia tersebut dibuang.aaagghh..kami
cuma bisa
membantu Chevron dan langkah untuk pembuangan selanjutnya
akan dilakukan oleh Chevron”.
3 Supervisor Operation
“Proses dari pembuangan bahan kimia ini juga dilakukan sangat-sangat..eeegghh..istilahnya sangat
peduli yaa, jadi ini dilakukan pembuangan apabila sudah dianggap banyak mungkin dianggap sudah
melimpah itu dibuang sudah ada tempatnya, dan dilakukan oleh pihak Chevron sendiri karena mereka
yang mengurusi itu semua dan bahan kimia itu
Universitas Sumatera Utara
sendiri dibuang
ditempat tertentu
khusus pembuangan bahan kimia yang artinya disini B3”.
4 HSE
“Kalau untuk PT Taka sendiri kita disini kita ada menyediakan satu gudang chemical yaa, jadi semua
bahan kimia kita letakkan disana, setelah penuh nantinya itu akan dikirim oleh pihak CPI untuk
ditempatkan di junk, dia ada satu khusus tempatnya yaitu junk, nanti setelah dari junk tersebut akan
dikirim kemana sesuai dengan prosedur”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai proses pembuangan bahan kimia yang sudah tidak dipakai dapat diketahui bahwa proses
pembuangan bahan kimia yang sudah tidak dipakai akan dikumpulkan di temporary junk yard yaitu tempat penampungan bahan kimia B3 untuk sementara yang
kemudian untuk pembuangan selanjutnya akan ditangani lebih dalam oleh pihak Chevron selaku pemilik fasilitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Area Central Gas
Turbine
Menurut Soedirman 1996 untuk mengetahui seberapa berat pemajanan tenaga kerja terhadap berbagai faktor bahaya lingkungan kerja di sektor-sektor kegiatan ekonomi,
perlu dilaksanakan penilaian lingkungan. Penilaian dimaksud untuk memperoleh hasil yang representatif mencerminkan tingkat keterpajanan. Untuk itu terlebih
dahulu harus dilakukan identifikasi faktor-faktor bahaya lingkungan guna mengetahui lokasi keberadaannya dari jenis faktor bahaya yang memapar tenaga kerja. Penilaian
lingkungan dilaksanakan dengan pengukuran, pengambilan contoh uji dan analisis laboratorium menggunakan peralatan spesifik. Penilaian lingkungan dalam higiene
perusahaan meliputi faktor bahaya fisik seperti panas, bising, sinar ultraviolet, sinar infra merah, radio aktif, gelombang elektromagnetik, gelombang pendek, laser dan
sebagainya, serta faktor bahaya kimiawi seperti gas, uap, debu, dan sebagainya. Didalam pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area PT.
Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau telah menerapkan program pemantauan lingkungan kerja yaitu dengan menyediakan alat-alat tertentu untuk pendeteksian
potensi-potensi bahaya fisik terkait dengan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area seperti tersedianya ambient untuk mengetahui tingkat suhu, kemudian sound
level meter untuk mengetahui tingkat kebisingan, serta melakukan pengambilan
Universitas Sumatera Utara