HRSG, kemudian panas yang dihasilkan oleh mesin- mesin yang ada di turbin sendiri sehingga
menimbulkan panas untuk Central Gas Turbin Area duri ini”.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kondisi suhu di Central Gas Turbin Area sangat panas dan seluruh informan memberikan pernyataan yang hampir
sama, yaitu kondisi panas di Central Gas Turbine Area penyebabnya adalah adanya proses pembakaran gas turbin untuk menghasilkan listrik dan juga panas yang
dihasilkan oleh HRSG yang memproduksi uap untuk melelehkan minyak bumi dan juga panas yang dihasilkan dari Exhaust yaitu buangan gas yang dibuang ke udara,
serta dari pancaran sinar matahari.
4.3.6 Pernyataan Informan Tentang Dampak Suhu Panas Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area
Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak suhu panas terhadap pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam table 4.7 dibawah ini.
Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Suhu Panas Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area
No Informan
Pernyataan
1 Site Manager
“Dampaknya banyak yang jelas kalau kita sedang
Universitas Sumatera Utara
bekerja ada perbaikan turbin pasti akan panas sehingga akan menguras tenaga fisik kawan-
kawan yang sedang bekerja, eeeggh disamping itu dengan
adanya panas
yang tinggi
juga menghasilkan dehidrasi terutama yaa kan cepat
lelah, cepat lelah itu juga bisa mengakibatkan pingsan dan sebagainya. Sehinga efek-efek yang
kayak gini yang harus kita juga pastikan minimalkan hal itu, sehingga setiap kali karyawan
yang bekerja disitu kondisinya bisa terjaga dan juga kita pastikan sediakan air minum agar tidak
dehidrasi, saya kira efeknya banyak ya”.
2 Supervisor Maintenance
“Mengenai dampak panas yang ada di Central Gas Turbine Area ya, pastinya hal-hal yang
bersifat panas tersebut pastinya ada, contohnya saja ketika kawan-kawan bekerja di area turbin
tersebut merasakan lelah dan juga dehidrasi, seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa
kondisi di lapangan sangat panas yaa, maka dari itu
untuk mengantisipasinya
kami selalu
mengarahkan karyawan agar bekerja tidak terlalu lama pada saat melakukan pekerjaan dan hal ini
Universitas Sumatera Utara
kami akali dengan melakukan pergantian pekerja ketika bekerja, sehingga kawan-kawan yang
bekerja di lapangan bisa bekerja dengan nyaman”.
3 Supervisor Operation
“Dampak panas terhadap pekerja pasti ada yaa, karena kondisi di turbin yang begitu panas yang
diakibatkan oleh mesin turbin itu sendiri serta panas yang dihasilkan oleh sinar matahari dan
juga komponen-komponen mesin turbin yang lainnya, tentunya berpengaruh terhadap pekerja,
seperti gerah misalnya yaa, eeeggh kemudian pekerja merasa haus, tentunya hal tersebut apabila
kita biarkan terlalu lama pada saat di lapangan tentunya akan bisa mengakibatkan stress ya dan
juga lelah tentunya, karena pekerjaan di turbin tersebut tentunya memerlukan konsentrasi yang
tinggi maka dari itu kami selalu mengarahkan pekerja agar bekerja dengan hati-hati dan juga
selalu mengutamakan
keselamatan sehingga
kawan-kawan yang berada di lapangan dapat bekerja dengan sebagaimana mestinya”.
4 HSE
“Kalau kondisi panas di turbin tersebut pasti
Universitas Sumatera Utara
sedikitnya berpengaruh yaa mas terhadap pekerja, karena seperti kita ketahui bersama suhu di
Central ini sendiri penyebab panas banyak yaa seperti dari mesin turbin nya sendiri, kemudian
melalui pipa-pipa yang ada disana juga, terik matahari dan sebagainya. Hal yang paling terasa
pastinya merasa panas yaa dan dari rasa panas tersebut tentunya pekerja pastinya berkeringat, dan
keringat yang terlalu banyak bisa menyebabkan dehidrasi, selain itu juga lelah itu udah pasti ada,
dan bisa juga mempengaruhi konsentrasi pekerja ya mas, aaggh maka dari itu kami juga selalu
mengadakan pergantian pekerja ketika bekerja artinya pekerja tersebut bekerja secara berganti-
gantian”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai dampak kondisi suhu panas di Central Gas Turbine Area maka diketahui bahwa dampak panas
terhadap pekerja adalah lelah, dehidrasi, perasaan gerah, stress, konsentrasi berkurang apabila berada terlalu lama di Central Gas Turbine Area ketika bekerja. Namun
dalam hal ini para informan melakukan antisipasi untuk meminimalisir agar dampak tersebut tidak mempengaruhi kinerja pekerja.
Universitas Sumatera Utara
4.3.7 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine Area
Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan pada kondisi suhu panas di Central Gas Turbin Area dapat dilihat dalam tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine Area
No Informan
Pernyataan
1 Site Manager
“Yaa kalau sedang bekerja yaa setidak-tidaknya kalau misalnya sedang ada perbaikan di tempat-
tempat yang besar kita bisa mengadakan dengan memberikan bantuan seperti blower sehingga udara
itu tidak terlampau panas disekitarnya, kemudian kita bisa melakukan pergantian pekerja sehingga
tidak menumpuk didalam sehingga udara itu tetap dapat
terjaga konsistensinya”.
2 Supervisor Maintenance
“Upayanya adalah kita akan memberikan kepada kawan-kawan baju kerja lengan panjang, sarung
tangan, dan helm sehingga kawan-kawan dapat bekerja dengan selamat”.
3 Supervisor Operation
“Kalau upaya untuk mengendalikan panas tersebut
Universitas Sumatera Utara
yaa, kalau panas itu pasti ada, jadi tinggal bagaimana kita mengendalikannya, disitu kita di unit
sendiri mungkin memang sudah memang fabrikasi dari unit sendiri jadi sumber-sumber panas tersebut
sudah di isolasi langsung dari sana sehingga tidak terpapar langsung kepada pekerjaan, jadi kita kalau
untuk resiko panas tidak terlalu terpapar langsung sehingga tidak terlalu berefek secara langsung
bersama kita. Dan PT. Taka pun sudah menyediakan air minum pada saat bekerja karena bekerja di
kondisi suhu yang panas otomatis si pekerja akan menrasa gerah dan dehidrasi dan itu merupakan
antisipasi dari kami dengan menyediakan air minum di lokasi kerja”.
4 HSE
“Untuk mengendalikan panas tersebut yang pertama PT. Taka sendiri yang membuat suatu prosedur yang
harus dilaksanakan oleh setiap karyawan sebelum melakukan pekerjaan di areal tersebut, karyawan itu
harus mengetahui berapa suhu yang ada di tempat kerja tersebut dan apa-apa saja yang harus kita
lengkapi disana contohnya kayak PPE, jadi kita harus identifikasi dulu berapa suhunya disana dan
Universitas Sumatera Utara
PPE apa yang kita gunakan saat bekerja disana nantinya supaya tidak mempengaruhi ke kesehatan
karyawan tersebut sehingga disana disaat identifikasi area tersebut kita sudah tahu berapa lama karyawan
tersebut bekerja sehingga tidak mempengaruhi ke fisik karyawan tersebut”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan kerja pada kondisi suhu panas di Central Gas Turbine Area diketahui bahwa PT.
Taka menyediakan alat pelindung diri yang sesuai seperti menggunakan baju lengan panjang, memakai helm, sarung tangan dan lain-lain, serta mengidentifikasi sumber
bahaya, menyediakan air minum pada saat bekerja untuk mencegah dehidrasi, serta melakukan pergantian pekerja ketika melakukan perbaikan agar para pekerja tidak
menumpuk sehingga tetap terjaga konsistensi udara dan juga mengisolasi sumber- sumber panas tertentu seperti mengisolasi pipa-pipa yang menghasilkan panas
sehingga tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di dalam bekerja.
4.3.8 Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area