Upaya Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine

PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau yang bekerja di Central Gas Turbine Area.

5.7 Upaya Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine

Area Menurut Soeripto 2008 pengendalian terhadap tekanan panas dibagi dalam dua opsi, yaitu diantaranya pengendalian secara umum dan pengendalian secara khusus. Pengendalian secara umum dapat digunakan untuk semua panas yang ada hubungannya dengan pekerjaan termasuk panas yang berasal dari sumber yang ada di lingkungan tempat kerja dan panas metabolisme yang dihasilkan oleh aktivitas tubuh. Pengendalian secara khusus yang harus dievaluasi dan dipilih atas kondisi kerja yang memaksa. Dalam hal ini PT. Taka Turbomachinery Indonesia juga tak luput dari upaya keselamatan di dalam pengendalian panas di Central Gas Turbine Area yaitu dapat diketahui berdasarkan hasil wawancara secara mendalam terhadap para informan maka diketahui bahwa upaya keselamatan dalam pengendalian suhu panas di Central Gas Turbine Area, upaya keselamatan yang dilakukan oleh PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau yaitu dengan memberikan bantuan blower agar meredakan panas, dan sumber-sumber panas tertentu di isolasi agar panas tersebut tidak berdampak buruk terhadap pekerja, melakukan sistem bekerja secara bergantian pada saat waktu tertentu agar pekerja tidak terpapar lama di titik atau spot Universitas Sumatera Utara yang memiliki potensi bahaya panas, serta menyediakan air minum di Central Gas Turbine Area untuk para pekerja sebagai antisipasi agar tidak dehidrasi. Menurut Harrianto 2010 mengenai pengendalian pajanan lingkungan panas, risiko gangguan kesehatan akibat bekerja di lingkungan panas yang terlalu tinggi dapat dikurangi dengan cara: 1. Pengendalian administratif a. Periode aklimatisasi yang cukup sebelum melaksanakan beban kerja yang penuh. b. Untuk mempersingkat pajanan dibutuhkan jadwal istirahat yang pendek tetapi sering dan rotasi pekerja yang memadai. c. Ruangan dengan penyejuk udara AC perlu disediakan untuk memberikan efek pendinginan pada para pekerja waktu istirahat. d. Penyediaan air minum yang cukup. 2. Pengendalian teknik. Pengendalian teknik merupakan usaha yang paling efektif untuk mengurangi pajanan lingkungan panas yang berlebihan, yaitu dengan cara: a. Mengurangi produksi panas metabolik tubuh. b. Automatisasi dan mekanisasi beban tugas akan meminimalisasi kebutuhan fisik para pekerja. c. Mengurangi penyebaran panas radiasi dari permukaan benda-benda yang panas dengan cara: Universitas Sumatera Utara  Isolasipenyekat. Melapisi permukaan benda-benda yang panas dengan bahan yang memiliki emisi yang rendah, seperti aluminium atau cat.  Perisai. Dua jenis panas radiasi yang dapat digunakan, yaitu dengan baja tahan karat, aluminium, atau benda logam lainnya yang berwarna putih, sehingga akan memantulkan panas kembali ke sumbernya atau perisai absorben, misalnya jas pendingin yang dibuat dari aluminium yang permukaannya berwarna hitam dapat mengabsorpsi dan membuang panas.  Remote control d. Mengurangi bertambahnya panas konveksi. Kipas angin untuk meningkatkan kecepatan gerak udara di ruang kerja yang panas. e. Mengurangi kelembaban. AC, peralatan penarik kelembaban, dan upaya lain untuk mengeliminasi uap panas sehingga dapat mengurangi kelembaban di lingkungan tempat kerja. 3. Alat pelindung diri a. Untuk bekerja di tempat kerja yang panas dan lembap, perlu disediakan baju yang tipis dan berwarna terang hingga pengeluaran panas tubuh dengan proses evaporasi keringat menjadi lebih efisien. b. Kaca mata yang dapat menyerap panas radiasi bila bekerja dekat dengan benda-benda yang sangat panas, misalnya cairan logam atau oven yang panas. Universitas Sumatera Utara

5.8 Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area