Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian Bahaya di Central Gas

Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau menggunakan alat bantu atau perangkat untuk pelaksanaan identifikasi bahaya, seperti penilaian dan pengendaliannya. Perangkat atau form yang digunakan oleh PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau adalah form JSA atau Job Safety Analysis. Namun sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya di Central Gas Turbine Area pihak manajemen PT. Taka terlebih dahulu memastikan setiap karyawan sudah mengetahui potensi bahaya apa saja yang ada dan memastikan setiap karyawan telah mengunakan APD yang sesuai dan bekerja sesuai dengan prosedur atau berdasarkan SOP sehingga setiap potensi bahaya yang mengancam pekerja dapat diminimalisir, dan untuk pekerjaan di Central Gas Turbine Area dipastikan perizinan untuk memulai pekerjaan tersebut sudah ada izinnya dari pihak PT. Chevron sehingga pekerjaan tersebut dapat dikategorikan bersifat resmi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Neldi 2011 yang menyatakan pelaksanaan JSA yang baik mampu mengidentifikasi keberadaan hazard secara keseluruhan dan mampu menetapkan tindakan mitigasi yang sesuai di lokasi kerja. Untuk mengetahui ketepatan pelaksanaan JSA di lokasi kerja maka dilakukan pengamatan lapangan.

5.3 Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian Bahaya di Central Gas

Turbine Area Menurut Tribowo dan Pusphandani 2013 pencegahan kecelakaan kerja adalah seharusnya menjadi prioritas utama. Tujuan utama penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan Universitas Sumatera Utara yang mengakibatkan cedera atau kerugian materi. Pencegahan kecelakaan kerja ditujukan untuk mengenal dan menemukan sebab-sebabnya bukan gejala-gejalanya untuk kemudian sedapat mungkin dikurangi atau dihilangkan. Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja dapat dilakukan setelah ditentukan sebab-sebab terjadinya kecelakaan dalam sistem atau proses produksi, sehingga dapat disusun rekomendasi cara pengendalian kecelakaan kerja yang tepat. Pengendalian kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu diantaranya dengan pendekatan energi, pendekatan manusia, pendekatan teknis, pendekatan administratif, dan pendekatan manajemen. Dalam hal upaya keselamatan dalam rangka pengendalian bahaya di Central Gas Turbine Area, PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau melakukan serangkaian tahapan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yaitu melakukan pelatihan tentang pekerjaan yang akan dilakukan pekerja serta melakukan induction atau pengenalan tentang bahaya-bahaya apa saja yang ada di Central Gas Turbine Area, menyediakan alat pelindung diri yang sesuai atau spesifik berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan bagi pekerja, mengikuti atau mematuhi regulasi yang ada terkait dengan prosedur kerja seperti bekerja dengan SOP Standart Operating Procedure dan mematuhi JHA Job Hazard Analysis. Menurut Ramli 2010 ada lima pendekatan dalam upaya pencegahan kecelakaan, salah satunya adalah pendekatan energi. Adapun penjelasan pendekatan energi yang dimaksud adalah yaitu dengan pengendalian pada penerima artinya pengendalian terhadap penerima baik manusia, benda atau material, pendekatan ini dapat dilakukan Universitas Sumatera Utara secara efektif dan oleh karena itu perlindungan diberikan kepada penerima dengan meningkatkan ketahanannya menerima energi yang datang, sebagai contoh untuk mengatasi bahaya bising, manusia sebagai penerima energi suara tersebut dilindungi dengan alat pelindung telinga sehingga dampak bising yang timbul dapat dikurangi. Kemudian dengan pendekatan manusia yaitu dngan memberikan pembinaan dan pelatihan, promosi dan kampanye K3, pembinaan perilaku aman, pengawasan dan inspeksi K3, audit K3, komunikasi K3, dan pengembangan prosedur kerja aman. Berikutnya adalah melalui pendekatan administratif yaitu dengan cara penyediaan alat keselamatan kerja, mengembangkan dan menetapkan prosedur dan peraturan tentang K3 dan lain-lain.

5.4 Upaya Kesehatan Dalam Rangka Menjamin Kesehatan Pekerja