Tinjauan Pelaksanaan Program Pemantauan Lingkungan Kerja Fisik dan Kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau Tahun 2014

(1)

FOTO PENELITIAN

Kegiatan Pengelasan


(2)

Inlet House


(3)

Peneliti observasi di lapangan


(4)

Gardu Induk yang berfungsi untuk mengalirkan listrik ke area kerja Chevron

Pekerja di bagian operation mengambil sampel bahan kimia Nalcool dan lube oil, sampel bahan kimia tersebut di ambil sebulan sekali untuk diperiksa di laboratorium milik PT. Chevron Pacific Indonesia.


(5)

Peneliti dan Petugas Operation PT. Taka Turbomachin ery

Indonesia Duri Riau


(6)

Central Gas Turbine Area Chevron Pacific Indonesia


(7)

Chemical Storage (Tempat penyimpanan bahan kimia)

Rambu peringatan sebelum memasuki pintu tempat penyimpanan bahan kimia, sebelum memasuki tempat penyimpanan bahan kimia, baik visitor maupun pekerja wajib mengikuti peraturan yang telah terpajang.


(8)

Emergency shower merupakan salah satu upaya keselamatan untuk personal hygiene dan emergency shower terpasang hampir diseluruh tempat yang memiliki potensi bahaya.


(9)

Petugas operation yang mempraktekkan kegunaan eye wash, eye wash berfungsi untuk membasuh mata apabila mata terkena bahan kimia dan merupakan salah satu upaya keselamatan.


(10)

Peneliti sedang berada di Control Room atau ruangan atau tempat untuk mengoperasikan mesin Turbin.


(11)

PEDOMAN WAWANCARA

TINJAUAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KIMIA DI PT. TAKA TURBOMACHINERY

INDONESIA DURI RIAU TAHUN 2014

Nama Informan :

Bekerja di bagian :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pemantauan Ligkungan Kerja

1. Bisa diceritakan PG&T Central Duri merupakan tempat apa!

2. Bisa diceritakan profil mengenai PT. Taka dan perusahaan yang bergerak di bidang apa?

3. Bisa diceritakan apa tugas PT. Taka di PG&T Central Duri!

4. Apakah PT. Taka memiliki program K3 dan bagaimana dengan pelaksanaannya? 5. Bisa diceritakan tugas pokok dan fungsi bapak di PT. Taka?

6. Apakah ada perangkat atau alat bantu untuk menunjang pelaksanaan program K3 terkait dengan pemantauan lingkungan kerja?

7. Apakah seluruh karyawan PT. Taka memahami pentingnya keselamatan di dalam bekerja?

8. Apakah ada kegiatan atau upaya preventif yang dibuat oleh PT. Taka dalam rangka meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai K3? Bisa diceritakan! 9. Bisa sebutkan bahaya apa saja yang ada di PG&T Central Duri!

10.Apakah bapak tahu bahaya-bahaya tersebut sangat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja?

11.Upaya apa yang PT. Taka lakukan dalam rangka pengendalian bahaya yang ada di PG&T Central Duri?


(12)

12.Upaya apa yang PT. Taka lakukan dalam rangka menjamin kesehatan pekerjanya di PG&T Central Duri?

13.Pemantauan lingkungan kerja merupakan bagian dari SMK3, apakah PT. Taka telah menerapkan SMK3 dan bagaiamana dengan penerapannya?

14.Apakah PT. Taka pernah diberikan penilaian terkait kinerja SMK3? Siapakah yang menilai SMK3 tersebut? Berapakah nilai yang diraih dan kapan penilaian tersebut?

15.Apakah bapak tahu manfaat dari pemantauan lingkungan kerja?

16.Bisa ceritakan hal-hal apa saja yang bapak lakukan terkait dengan keterlibatan atau peran bapak didalam melaksanakan pemantauan lingkungan kerja di PG&T Central Duri!

17.Apakah di CGT sudah terpasang rambu-rambu peringatan bahaya? Apakah rambu-rambu tersebut dalam keadaan jelas terbaca dan dapat dipahami oleh pekerja?

18.Siapa-siapa saja dari pihak PT. Taka yang terlibat dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan lingkungan kerja di CGT?

19.Ada berbagai teknik identifikasi bahaya yang digunakan oleh tiap-tiap perusahaan di Indonesia, teknik identifikasi bahaya apa yang digunakan oleh PT. Taka dalam rangka pemantauan lingkungan kerja di PG&T Central Duri?

20.Apakah ada kendala terkait dengan pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja oleh PT. Taka di PG&T?

21.Bagaimana hasil yang diraih selama ini terkait dengan pemantauan lingkungan kerja? Apakah target sudah sesuai sasaran?

BAHAYA FISIK Suhu

1. Bisa diceritakan bagaimana kondisi suhu di CGT! Dan apa yang menyebabkan suhu di CGT panas?


(13)

3. Apakah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suhu? Siapa yang melakukan pengukuran tersebut? Dimanakah alat tersebut terpasang? Apakah alat tersebut berfungsi?

4. Berapa kali dilakukan pengukuran suhu dalam satu hari?

5. Bisa sebutkan dampak dari panas tersebut terhadap pekerja PT. Taka!

6. Upaya apa yang dilakukan oleh PT. Taka untuk mengendalikan panas tersebut? Kebisingan

1. Bisa diceritakan bagaimana tingkat kebisingan di CGT! 2. Darimanakah sumber kebisingan tersebut berasal?

3. Apakah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kebisingan di CGT? Apakah alat tersebut berfungsi? Siapa yang melakukan pengukuran kebisingan? Bagaimana sifat kebisingan tersebut?

4. Apakah untuk mengukur kebisingan di CGT dilaksanakan setiap hari? 5. Bisa sebutkan dampak kebisingan tersebut terhadap pekerja PT. Taka?

6. Upaya apa yang dilakukan oleh PT. Taka untuk mengendalikan dampak dari kebisingan tersebut?

Radiasi

1. Bisa diceritakan mengenai bahaya radiasi di PG&T? 2. Dari mana sumber bahaya radiasi tersebut berasal? 3. Apakah dampak radiasi tersebut bagi pekerja?

4. Upaya apakah yang dilakukan oleh PT. Taka untuk mengendalikan bahaya radiasi tersebut terhadap pekerja?

Bahaya Penggunaan Bahan Kimia

1. Apakah PT. Taka didalam melaksanakan proses produksi/ perbaikan mekanikal menggunakan bahan kimia? Bahan kimia apa yang paling sering digunakan didalam proses produksi/ perbaikan mekanikal di PG&T?


(14)

2. Apakah pekerja tahu dampak bahan kimia bagi keselamatan dan kesehatan pekerja?

3. Apakah PT. Taka memiliki data atau pedoman penggunaan bahan kimia?

4. Apakah pekerja PT. Taka yang menggunakan bahan kimia dalam proses produksi mengerti tentang MSDS?

5. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh PT. Taka dalam rangka melindungi pekerja dari bahaya bahan kimia tersebut?

6. Bagaimana penyimpanan bahan kimia? Apakah tempatnya sudah memadai? 7. Bagaimana proses pembuangan dari bahan kimia yang tidak dipergunakan lagi?

Dimana bahan kimia tersebut dibuang? Opini dan Usulan

1. Apakah menurut bapak program K3 penting?

2. Apakah menurut bapak ada tambahan atau masukan dalam rangka meningkatkan kualitas SMK3 untuk PT. Taka?


(15)

(16)

(17)

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga. 2002. “ Kumpulan Makalah Seminar K3 RS Persahabatan Tahun 2000 & 2001 (Dr.Slamet Ichsan, M.S tahun 2001) Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Ahyari, Agus. 1986. Manajemen Produksi: Pengendalian Produksi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1993. Psikologi Dalam Perusahaan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

As‟ad M. 1995. Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberti

Cahyono, Achadi Budi. 2010. Keselamatan Kerja Bahan Kimia Di Industri, Gadjah Mada University Press.

Dewan K3 Nasional. 1993. Program K3,

http://www.psychologymania.com/2013/06/ program-keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html. Diakses pada tanggal 10 desember 2013.

Harrianto, Ridwan. 2008. Buku Ajar Kesehatan Kerja, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Kartono. 1989. Pengertian Lingkungan Kerja, http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/33796/4/Chapter%20II.pdf. Diakses pada 3 desember 2013. Kurniawidjaja, L. Meily. 2010. Teori Dan Aplikasi Kesehatan Kerja, Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press). Leavitt. 1997. Definisi Lingkungan,

http://israyantianur.blogspot.com/2013/06/makalah-k3-karena-fisik.html. Diakses taggal 12 Februari 2014.

Lestari, Fatma. 2007. Bahaya Kimia “Sampling & Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Malaka, Tan. 1996. Biomonitoring “Proceeding Simposium Pemantauan Biologik dalam Proteksi Kesehatan Tenaga Kerja”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.


(19)

M, Soeripto. 2008. Higiene Industri, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Moekijat. 1995. Lingkungan Fisik, http://www.bpadjogja.info/file/ff3f9c760d05e30 3f305f5b58242da98.pdf. ciakses pada 15 november 2013.

Mulya, Adi, 2008. Analisis dan Pengendalian Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode Semi Kuantitatif Pada pekerja Pengelasan di Bengkel Pabrik PT. Antam Tbk UBP Emas Pongkor Bogor Tahun 2008. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Nawawi. 2001. Pengertian lingkungan kerja fisik,

http://israyantianur.blogspot.com/ 2013/06/makalah-k3-karena-fisik.html. Diakses pada taggal 12 desember 2013.

Neldi, Mellysa P, 2011. Analisis Pelaksanaan JSA Pada Pekerjaan Well Work Dan Initial Completion Yang Dilakukan Kontraktor Migas

Berdasarkan Teknik Management Berdasarkan Oversight And Risk Tree Di Lokasi Kerja PT. X Tahun 2011. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Nitisemito, Alex S. 2000. Pengertia lingkungan kerja,

http://intanghina.wordpress.com/ 2008/04/28/pengaruh-budaya-perusahaan-dan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan/. Diakses pada tanggal 12 desember 2013.

Pradana, Aripta, 2011. Hubungan Antara Kebisingan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Gravity PT. Dua Kelinci. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management, PT. Dian Rakyat, Jakarta.

Ravianto. 1986. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-produktivitas-kerja-menurut.html. diakses pada tanggal 3 desember 2013.

Ridley, John. 2008. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT Gelora Aksara Pratama.


(20)

Saputra, Agus J, 2007. Analisis Kebisingan Peralatan Pabrik Dalam Upaya Peningkatan Penaatan Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Pupuk Kaltim. Program Studi Ilmu Lingkungan. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sihombing. 2004. Definisi Lingkungan Kerja, http://id.shvoong.com/business

management/human-resources/2286455-pengertian-lingkungan-kerja-menurut-pakar/, Diakses pada tanggal 11 desember 2013.

Siregar, Hikmah R, 2008. Upaya Pengendalian Efek Fisiologis Akibat Heat Stress Pada Pekerja Industri Kerupuk Tiga Bintang Kecamatan Binjai Utara Tahun 2008. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera. Medan.

Subaris, Heru dan Haryono. 2008. Hygiene Lingkungan Kerja, Mitra Cendikia, Jogjakarta.

Suma‟mur. 2013. HIGIENE Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES), CV Sagung Seto, Jakarta.

Susanto, Ibnu. 2009. Bahan Kimia Berbahaya dan Keselamatan Kesehatan Kerja Bidang Kimia. http://ibnususanto.wordpress.com/2009/02/13/bahan-kimia-berbahaya-dan-keselamatan-kesehatan-kerja-bidang-kimia/. Di akses pada tanggal 20 Mei 2014.

Tambunan, Sihar Tigor Benjamin. 2005. Kebisingan di Tempat Kerja, C.V. Andi Offset, Yogyakarta.

Tribowo, Cecep dan Mitha Erlisya Pusphandani. 2013. Kesehatan Lingkungan dan K3, Nuha Medika, Yogyakarta.

Wignjosoebroto. 1995. Kondisi fisik lingkungan kerja,

http://masteran.blogspot.com/ 2009/05/lingkungan-fisik-kerja.html. Diakses pada tanggal 12 desember 2013.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang dapat didefinisikan sebagai salah satu pendekatan yang menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pengalaman individual, makna yang secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori atau pandangan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri tentang tinjauan pelaksanaan program pemantauan lingkungan kerja fisik dan kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau dengan teknik pengumpulan data in depth interview. (Emzir, 2009).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di unit Central Gas Turbine Area milik PT. Chevron Pacific Indonesia Duri Riau.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2014.

3.3 Pemilihan Informan

Informan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 orang. Diambil dari 1 orang Site Manager, 1 orang Supervisor Maintenance, 1 orang Supervisor Operation, dan 1 orang tenaga K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau.


(22)

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari responden dengan menggunakan wawancara secara mendalam terhadap para informan tentang bagaimana tinjauan pelaksanaan program pemantauan lingkungan kerja fisik dan kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau. Wawancara dilakukan melalui pertanyaan tidak berstruktur, dalam hal ini informan bebas menceritakan apa saja tanpa ada batasan umumnya berbentuk pernyataan yang menggambarkan pengalaman, pengetahuan, opini dan perasaan pribadi. Namun diupayakan tidak menyimpang dari pedoman penelitian yang ada (Muliana, 2011). Sebagai alat bantu peneliti menggunakan tape recorder. 3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yang didapatkan berupa Profile Company yaitu profil mengenai perusahaan, SOP ( Standar Operating Procedure) yang berisi tujuan, penanggung jawab, pedoman, hal-hal yang harus diperhatikan menyangkut keselamatan, langkah kerja, lampiran-lampiran. Selain itu juga didapatkan lembaran data bahan berbahaya (MSDS) dari PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau. Data mengenai tugas dan tanggung jawab karyawan PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau. Data mengenai Kebijakan Inspeksi dan Audit K3L PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau. Data mengenai prosedur pemilihan alat pelindung diri (APD). Data mengenai form JHA (Job Hazard Analysis) dari PT. Taka Turbomachinery Indonesia. Dan struktur organisasi PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau. Form atau data mengenai izin kerja di tempat yang memiliki potensi bahaya atau permit to work dan juga pemit to work khusus seperti hot work


(23)

yaitu izin kerja untuk area yang panas atau mudah terbakar dan confined space yaitu bekerja di tempat terbatas.

3.5 Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara secara mendalam (indepth interview) dan tidak berstruktur terhadap informan kemudian dibandingkan dengan teori pada tinjauan pustaka. Tahap analisis data yang digunakan pada pendekatan kualitatif ini menggunakan analisis domain yaitu upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang objek penelitian. Selanjutnya data yang terkumpul akan diolah dan disajikan secara narasi dalam bentuk matriks menurut variabel yang diteliti.


(24)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Lokasi Penelitian

Power & Steam Generation PG&T Central Duri atau biasa disebut PG&T (Power Generation & Transmission) merupakan pusat pembangkit listrik milik PT. Chevron Pacific Indonesia yang berada di Gate 125 Kota Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau dan letaknya sangat strategis yaitu berada di pinggir jalan lintas Sumatra Duri-Dumai dan Duri-Pekanbaru. Secara umum PG&T yang berada di Gate 125 mendistribusikan tenaga listrik khusus untuk area produksi perusahaan Chevron dan pemukiman karyawan chevron. PG&T Central Duri selain sebagai pembangkit listrik yang dialirkan untuk wilayah PT. Chevron Pacific Indonesia Duri, PT. Chevron juga memproduksi Steam atau uap. Adapun kegunaan uap tersebut sebagai bahan untuk melelehkan minyak bumi dari hasil pengeboran PT. Chevron Pacific Indonesia Duri, yang mana struktur minyak bumi di Kota Duri lebih keras dibandingkan daerah lain yang ada di Provinsi Riau.

Untuk area produksi PG&T Central Duri yang berada di Gate 125 memiliki beberapa fasilitas yaitu Control Building atau biasa disebut Control Room yang merupakan tempat pengontrol mesin pembangkit di Central Gas Turbine, selain itu juga merupakan tempat administrasi seperti pengisian form-form tertentu terkait dengan Access Control yaitu tata tertib sebelum bekerja dan sesudah bekerja bagi pihak Chevron dan juga pihak kontraktor, juga merupakan tempat untuk melakukan


(25)

kegiatan rapat kerja baik itu rapat harian, mingguan, bulanan dan tahunan, serta merupakan tempat pertemuan.

Fasilitas selanjutnya adalah Central Gas Turbine Area atau biasa disebut CGT merupakan area sumber penghasil tenaga listrik dan Steam atau uap. CGT area sendiri terdiri dari Gas Turbine Engine atau mesin turbin gas dan Inlet Turbine yaitu saluran masuk udara dan Exhaust hood yaitu saluran pembuangan hasil pembakaran dalam bentuk gas panas yang dibuang ke udara. Kemudian di CGT area juga terdapat HRSG Heat Recovery Steam Generator Water Storage yaitu tangki penyimpanan air, air tersebut dialirkan ke pipa untuk dipanaskan menjadi uap. Mesin turbin di CGT area terdiri dari lima unit yang mana kelima-lima tersebut berfungsi sama sebagai sumber penghasil tenaga listrik dan penghasil uap. Di area CGT sendiri terdapat fasilitas penunjang keselamatan seperti tersedianya empat Fire Hydrant yaitu terminal air untuk mencegah apabila terjadi kebakaran besar di Central Gas Turbine Area, kemudian tersedianya Emergency Shower fungsinya yaitu untuk membasahi dan membersihkan tubuh apabila terkena bahan kimia dan lain-lain, selanjutnya ada Eye Wash yaitu berfungsi sebagai untuk membasuh dan membersihkan mata apabila terkena bahan kimia dan lain-lain, kemudian terpasangnya rambu-rambu keselamatan pada Spot tertentu di area CGT.

Di PG&T sendiri juga terdapat gardu induk konvensional atau Switch Yard yang mana gardu tersebut berfungsi untuk mendistribusikan aliran listrik ke area kerja Chevron, juga dialirkan ke area produksi pengeboran minyak Chevron dan perumahan staf Chevron. Gardu induk konvensional tersebut memiliki tegangan tinggi yaitu 115 KV. Kemudian PG&T juga memiliki Switchgear yaitu komponen


(26)

atau bagian-bagian dari gardu induk konvensional yang memiliki fungsi yang sama dan letaknya di luar dari gardu induk konvensional namun jaraknya tidak jauh dari gardu induk yang berfungsi untuk mengalirkan listrik ke area Power & Steam Generation PG&T Central Duri. Kemudian tersedianya Waste Tank yaitu tangki penampung limbah bahan kimia.

4.2 Karakteristik Informan

Informan dari hasil penelitian ini ada empat (4) informan tersebut terdiri dari 1 orang Site Manager, 1 orang Supervisor Maintenance, 1 orang Supervisor Operation, 1 orang tenaga K3 (HSE). Keempat informan tersebut turut berperan dalam program K3 di PT. Taka Turbomachinery cabang Duri-Riau. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Informan PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau Berdasarkan Karakteristik

No Informan Jenis Kelamin Umur Pendidikan

1 2 3 4 Site Manager Supervisor Maintenance Supervisor Operation HSE Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki 44 46 41 30 D III SMK SMK SMK


(27)

4.3 Tinjauan Pelaksanaan Program Pemantauan Lingkungan Kerja Fisik dan Kimia di PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau.

4.3.1 Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2 Matriks Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Penerapan sudah kita lakukan bahkan untuk melihat hasil penerapan itu juga nanti dengan pihak Chevron kita akan melakukan penilaian sehingga penerapan itu kita pastikan bahwa setiap saat dan setiap waktu pemantauan lingkungan

kerja selalu berjalan dilapangan”

2 Supervisor Maintenance ”Penerapan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area berjalan baik, karena untuk melihat kondisi lingkungan kerja di CGT semua karyawan terlibat, sebenarnya bukan hanya


(28)

HES saja yang bekerja, HES disini berperan untuk mengarahkan anggotanya agar bekerja dengan aman dan sesuai prosedur. Dan untuk penilaian tersebut disini kami menyediakan form-form penilaian seperti JSA dan lain-lain yaa. Dan ada beberapa tool kayak Gas Detector, Ambient, Sound Level Meter, untuk mengukur seperti untuk panas, kebisingan, dan lain-lain ada kami sediakan, selain itu juga kami ada sekali sebulan mengambil sample seperti sample air, sample uap, nalcool dan lain-lain”.

3 Supervisor Operation “Disini kita mempunyai program pemantauan lingkungan kerja dan pemantauannya dilakukan setiap hari yaa untuk di CGT, yang saya lakukan terkait pemantauan lingkungan kerja adalah saya turut melakukan assessment artinya melakukan sweeping dan jadi kita melihat lingkungan kerja kita ini, sudah bersihkah atau sudah sehatkah dan biasanya untuk melakukan kita secara periodik untuk keseluruhan dan kita keliling di PG&T dan biasanya kita lakukan sebulan sekali. Semua lingkungan kerja dimana anggota kerja kita sering


(29)

bekerja disini, semua kita pantau terkait hal-hal yang tidak pantas untuk dipandang dan sumber-sumber bahaya yang membuat tidak nyaman dan kita berikan penilaian tertentu dan Alhamdulillah pemantauan lingkungan kerja berjalan dengan

baik”.

4 HSE “PT. Taka sendiri sudah menerapkan pemantauan lingkungan kerja yaa, karena bagi PT. Taka sendiri itu adalah suatu nilai untuk dinilai oleh PT. Chevron karena untuk sekali 6 bulan PT. Taka akan dinilai oleh PT. Chevron selaku pemberi kerja dan penerapan nya sudah berjalan yaa, seperti yang mas lihat barusan yaa disana kita melakukan pemantauan karena kita ketahui bersama di daerah turbin ini potensi bahaya nya banyak yaa, barusan yang mas lihat, kita bersama melihat cara pekerja bekerja, trus ada juga orang bagian operation yang ngambil sampel untuk

dibawa ke laboratorium nya CPI”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbin Area telah berjalan dan untuk


(30)

pelaksanaannya dilaksanakan setiap hari dan untuk pelaksanaannya sendiri seluruh karyawan terlibat didalam melestarikan lingkungan kerja yang aman, untuk pemantauannya sendiri dilakukan dengan menyediakan alat-alat terkait pemantauan lingkungan kerja seperti tersedianya Ambient, Gas Detector, Sound Level Meter untuk pengukuran seperti kebisingan, suhu dan juga pengambilan sampel sekali sebulan, seperti sampel bahan kimia nalcool, sampel air, sampel uap dan lain-lain yang akan diperiksakan lebih dalam ke laboratorium milik Chevron. Serta juga melakukan observasi dengan memperhatikan cara pekerja bekerja dalam aspek cara bekerja yang aman dan selamat dan juga memperhatikan segi kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja.

4.3.2 Pernyataan Informan Tentang Alat Bantu di Dalam Menunjang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai alat bantu didalam pelaksanaan pemantauan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan Tentang Alat Bantu di Dalam Menunjang Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan


(31)

suatu yang sifatnya itu untuk membantu keberhasilan suatu program pasti ada perangkatnya baik dari man power, equipment, maupun dari lingkungan itu sendiri dalam sehubungan..eeegh.. perangkat atau alat bantu yang digunakan oleh manajemen K3 sendiri kita menyediakan beberapa form atau beberapa kebijakan salah satunya ada..eemm.. JHA Job Hazard Analysis, SOP, kemudian kita juga masih ada..eeegh..lagi memastikan bahwa sebelum semuanya itu terjadi kita menggunakan analisa dampak bahaya yang kita kenal dengan Job Hazard Analysis atau juga ada yang menyebut Job Safety Analysis adalah pekerjaan untuk menganalisa bahaya sebelum sesuatu itu dikerjakan, jadi secara kita harus menjadikan JHA dan SOP itu merupakan perangkat atau alat bantu untuk memastikan bahwa lingkungan kerja kita dalam kondisi baik dalam hal ini untuk melaksanakan pekerjaan tapi sebelum melaksanakan pekerjaan kita harus memastikan bahwa yang bersangkutan itu harus menggunakan PPE atau alat pelindung diri yaa,


(32)

kemudian sebelum melaksanakan pekerjaan perizinan itu sudah ada sehingga tidak terjadi hal yang berlawanan dengan pihak ketiga atau pihak lain atau pihak pertama juga, sehingga segala sesuatu itu kita lakukan dengan aman dan

terkendali”.

2 Supervisor Maintenance “Disini PT. Taka kita menyediakan peralatan termasuk..eeehh..PPE didalam pelaksanaan K3 sehingga kawan-kawan yang akan melakukan

aman dalam..eeem..melakukan tugasnya”.

3 Supervisor Operation “Kalau kita ini sangat lengkap jadi disamping Job Hazard Analysis kita juga mempunyai Job Safety Analysis, jadi itu sangat-sangat kita gunakan didalam keseharian sebelum memulai pekerjaan dan memitigasi seluruh bahaya yang akan timbul dari resiko-resiko bahaya pekerjaan”.

4 HSE “Kalau disini banyak kali yaa mungkin alat bantu nya, mungkin saya berikan aja contoh beberapa seperti adanya disini inspeksi,habis itu seperti adanya..eeeghh..JHA Job Hazard Analysis atau JSA Job Safety Analysis, habis itu ada JSI Job Site


(33)

Inspection dan adanya BBS untuk karyawan yang

bekerja dilapangan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa semua informan mengatakan alat bantu didalam pelaksanaan pemantaan lingkungan kerja di Central Gas Turbine Area sudah ada seperti tersedianya SOP Standart Operating Procedure, JHA Job Hazard Analysis dan juga tersedianya form-form terkait dengan pemantauan lingkungan kerja, seperti tersedianya form JSA Job Safety Analysis, JSI Job Site Inspection, kemudian BBS Behaviour Based Safety dan penggunaan alat pelindung diri yang sesuai.

4.3.3 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian Bahaya di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan dalam rangka pengendalian bahaya di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian Bahaya di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Kita melakukan induction yaa, yang kedua kita memberikan alat pelindung diri yang mana dia


(34)

digunakan sebagai perlindungan awal ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yang ketiga adalah memastikan bahwa kawan-kawan itu yang bekerja dilapangan itu sudah mematuhi aturan yang ada yaitu menggunakan JHA, menggunakan SOP, kemudian jika mereka menggunakan hal-hal yang bahaya memahami dari bahaya dari bahan yang akan mereka pergunakan dan banyak beberapa hal lainnya yang bisa kita lihat dilapangan dan juga misalnya kalau ada bahaya yang lain seperti H2S misalnya kita juga menyediakan alat untuk memantau jadi protektif diri itu kita lakukan didepan dan biasanya kita lakukan sebelum pekerjaan dimulai dan itu akan kita isikan ke dalam form yang bernama JHA yang dilakukan sebelum semua pekerjaan dimulai untuk meminimalisir atau menghilangkan bahaya yang ada, sehingga segala kemungkinan tersebut bisa kita tekan

lebih kecil”.

2 Supervisor Maintenance “PT. Taka akan memberikan sebuah peralatan khusus eeeegh..untuk dalam rangka pengendalian bahaya seperti pemakaian topi, sepatu, termasuk tutup telinga dalam kebisingan, dan sarung tangan ketika


(35)

melakukan pekerjaan dan lain-lain”.

3 Supervisor Operation “Jadi..eeegh..bermula dari Hazard Identification Tools jadi kita bisa memitigasi atau memperkecil risiko bahaya yang timbul dari pekerjaan, misalnya kita bekerja menggunakan bahan kimia suatu pekerjaan yang spesifik misalnya kita mengganti atau menambah Nalcool Consentrate untuk Water Cooling System di turbin itu kita menggunakan PPE atau alat pelindung diri yang spesifik untuk penggunaan bahan kimia seperti sarung tangan karet, kemudian Respirator untuk hidung, kemudian yang pasti kacamata apabila terpercik, kemudian memakai baju yang tidak menghisap seperti bahan katun seperti plastik, kemudian Safety Head, Safety Shoes, supaya pekerja sendiri yang bekerja dengan bahan kimia tesebut tidak terpapar langsung kepada si pekerja, jadi sesuai dengan spesifikasi pekerjaan kita

sesuaikan dengan PPE yang harus dia gunakan”.

4 HSE “PT. Taka sendiri dalam rangka pengendalian bahaya yang ada di Central Gas Turbine untuk karyawan, pertama mentrainingkan karyawan itu supaya dia


(36)

bisa memahami pekerja-pekerjaan apa yang akan dia lakukan dan bahaya-bahaya apa saja yang terjadi disaat dia melakukan pekerjaan tersebut dan kalau mereka sudah memahami apa pekerjaannya dan apa bahaya nya setelah itu kita akan melengkapi dengan PPE yang lengkap sesuai dengan jenis pekerjaan dan bahaya-bahaya yang ada ditempat itu”.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa semua informan menyatakan upaya keselamatan dalam rangka pengendalian bahaya di Central Gas Turbine Area adalah dengan melakukan pelatihan tentang pekerjaan yang akan dilakukan pekerja serta melakukan pengenalan tentang bahaya-bahaya yang ada ditempat kerja untuk menambah pengetahuan karyawan tentang bahaya yang ada di Central Gas Turbine Area, kemudian menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dengan fungsi dan jenis pekerjaan yang akan dilakukan, mematuhi JHA dan bekerja sesuai dengan SOP.

4.3.4 Pernyataan Informan Tentang Upaya Kesehatan Dalam Rangka Menjamin Kesehatan Pekerja

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya kesehatan dalam rangka menjamin kesehatan pekerja PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau dapat dilihat dalam tabel 4.5 dibawah ini.

Tabel 4.5 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Kesehatan Dalam Rangka Menjamin Kesehatan Pekerja


(37)

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Upayanya yang jelas kalau kepada karyawan kita lakukan pertama adalah kita melakukan Medical check up, Medical check up itu kita lakukan ketika karyawan mau bekerja dan akan terjadi lagi biasanya kita lakukan pertahun sehingga kita bisa memantau sampai seberapa banyak pekerjaan itu mempengaruhi kesehatan dari karyawan, contohnya karena kita bekerja di lingkungan yang bising maka kemungkinan semakin lama bisa mengakibatkan ketulian kalau terlalu bising, nah itu untuk mengetahui beberapa pengaruhnya harus kita lakukan Medical check up dan itu salah satu Policy yang ada. Dan kalau kita juga menggunakan in health asuransi yaa jadi untuk mejamin karyawan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kawan-kawan sudah kita asuransikan sehingga kalau terjadi apa-apa bisa langsung dibawa ke tempat dimana mereka menunjuk untuk melakukan penyembuhan buat karyawan atau melakukan tindakan medis dan disamping itu juga karyawan dibuatkan program jamsostek ya, jadi jamsostek itu apabila terjadi


(38)

kecelakaan atau kematian telah kita asuransi di

program jamsostek”.

2 Supervisor Maintenance “PT. Taka akan melakukan sebuah jaminan kesehatan untuk karyawannya tanpa kecuali di dalam menunjang kesehatan bagi pekerja PT. Taka sendiri. Dan didalam melaksanakan pemeriksaan kesehatan PT. Taka akan melakukan Medical check up sekali setahun”.

3 Supervisor Operation “Dalam hal ini yang dilakukan oleh PT. Taka mereka menjamin kesehatan seperti semua karyawan yang berada dibawah perusahaan Taka Turbomachinery itu mereka dijamin dimasukkan kedalam BPJS ya dan ada jaminan kesehatan yang dimasukkan kedalam in health yang dimasukkan kedalam asuransi dan dalam hal-hal tertentu kita ada diberikan misalnya seperti hearing test ya untuk tes pendengaran karena kita bekerja dikebisingan yang tinggi kemudian General check juga yang dilakukan

setahun sekali”.

4 HSE “Kalau untuk PT. Taka sendiri dalam rangka menjamin kesehatan pekerja PT. Taka sendiri


(39)

menyediakan satu tempat yaa suatu Medical atau rumah sakit yang bisa dikunjungi karyawan setiap saat atau 24 jam seandainya kondisi karyawan tersebut kurang sehat, jadi dia bisa langsung datang kerumah sakit yang telah ditunjuk dan secara rutin itu akan dilakukan setiap tahun untuk pemeriksaan

kesehatan karyawan”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai upaya kesehatan dalam rangka menjamin kesehatan para pekerja PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau, diketahui bahwa PT. Taka didalam rangka menjamin kesehatan pekerjanya telah memberikan jaminan kesehatan in health dari perusahaan yang mana asuransi tersebut dapat digunakan ketika karyawan mengalami sakit dan dapat menunjuk Rumah Sakit atau Klinik sesuai dengan keinginan pekerja dan juga menyediakan asuransi BPJS apabila terjadi kecelakaan atau kesakitan yang diakibatkan oleh pekerjaan. Kemudian PT. Taka juga mengadakan Medical check up setahun sekali untuk memeriksa kesehatan para karyawannya terkait pengaruh pekerjaan tersebut terhadap kesehatan pekerja selama setahun.

4.3.5 Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kondisi Suhu di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai bahaya fisik kondisi suhu di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.6 dibawah ini.


(40)

Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kondisi Suhu di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Kalau suhu disana jelas kita pastikan bahwa suhu disana tinggi karena berhubungan dengan panas semua, kita berhubungan gas yang digerakkan itu berhubungan dengan turbin dimana alat penggerak itu besar dan menghasilkan panas, dimana panas itu juga kita manfaatkan juga untuk pembangkit listrik tenaga uap jadi dari Steam itu juga merupakan menghasilkan..eeegh..uap yang panas sehingga banyak disana itu alat-alat yang berhubungan dengan panas banyak sekali hampir rata-rata yaa dan kebanyakan membuat lingkungan kerja itu sendiri panas, belum lagi ditambah panas dari matahari jika kita bekerja diluar atau bahkan alat-alat lighting itu yang kita kerjakan ketika kita melakukan perbaikan. Saya kasih contoh misalnya ketika kita sedang melakukan pengelasan tentu akan menambah suhu

yang ada disana”.


(41)

pembakaran dari gas turbin itu sendiri akan mengeluarkan panas yang itu dimanfaatkan untuk kebutuhan di HRSG itu sendiri atau boiler sehingga kondisi yang ada dilingkungan itu sendiri banyak tempat-tempat yang sangat berbahaya ketika kawan-kawan sedang bekerja dan disitu memang harus ada peringatan disitu ada tanda-tanda panas”.

3 Supervisor Operation “Suhu di Central Gas Turbine itu sangat tinggi seperti halnya mesin yang lain yaa, nah begitu juga dengan turbin jadi turbin ini pembakarannya sangat tinggi karena artinya temperaturnya sangat tinggi itu mencapai 960ºF sampai 970ºF itu sudah sangat tinggi, jadi yang membuat suhu di Central Gas Turbine itu panas itulah salah satunya karena Exhaust temperaturnya sudah mencapai segitu tadi. Kemudian dia juga memproduksi Steam dan Steam itu sendiri sudah pasti panas yaa, namanya juga uap”.

4 HSE “Kondisi suhu di Central Gas Turbine cukup panas karena disini ada penghasilan dari Steam, berubah dari air menjadi uap itu yang dibakar didalam


(42)

HRSG, kemudian panas yang dihasilkan oleh mesin-mesin yang ada di turbin sendiri sehingga menimbulkan panas untuk Central Gas Turbin Area

duri ini”.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa kondisi suhu di Central Gas Turbin Area sangat panas dan seluruh informan memberikan pernyataan yang hampir sama, yaitu kondisi panas di Central Gas Turbine Area penyebabnya adalah adanya proses pembakaran gas turbin untuk menghasilkan listrik dan juga panas yang dihasilkan oleh HRSG yang memproduksi uap untuk melelehkan minyak bumi dan juga panas yang dihasilkan dari Exhaust yaitu buangan gas yang dibuang ke udara, serta dari pancaran sinar matahari.

4.3.6 Pernyataan Informan Tentang Dampak Suhu Panas Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak suhu panas terhadap pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam table 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Suhu Panas Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan


(43)

bekerja ada perbaikan turbin pasti akan panas sehingga akan menguras tenaga fisik kawan-kawan yang sedang bekerja, eeeggh disamping itu dengan adanya panas yang tinggi juga menghasilkan dehidrasi terutama yaa kan cepat lelah, cepat lelah itu juga bisa mengakibatkan pingsan dan sebagainya. Sehinga efek-efek yang kayak gini yang harus kita juga pastikan minimalkan hal itu, sehingga setiap kali karyawan yang bekerja disitu kondisinya bisa terjaga dan juga kita pastikan sediakan air minum agar tidak

dehidrasi, saya kira efeknya banyak ya”.

2 Supervisor Maintenance “Mengenai dampak panas yang ada di Central Gas Turbine Area ya, pastinya hal-hal yang bersifat panas tersebut pastinya ada, contohnya saja ketika kawan-kawan bekerja di area turbin tersebut merasakan lelah dan juga dehidrasi, seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa kondisi di lapangan sangat panas yaa, maka dari itu untuk mengantisipasinya kami selalu mengarahkan karyawan agar bekerja tidak terlalu lama pada saat melakukan pekerjaan dan hal ini


(44)

kami akali dengan melakukan pergantian pekerja ketika bekerja, sehingga kawan-kawan yang

bekerja di lapangan bisa bekerja dengan nyaman”.

3 Supervisor Operation “Dampak panas terhadap pekerja pasti ada yaa, karena kondisi di turbin yang begitu panas yang diakibatkan oleh mesin turbin itu sendiri serta panas yang dihasilkan oleh sinar matahari dan juga komponen-komponen mesin turbin yang lainnya, tentunya berpengaruh terhadap pekerja, seperti gerah misalnya yaa, eeeggh kemudian pekerja merasa haus, tentunya hal tersebut apabila kita biarkan terlalu lama pada saat di lapangan tentunya akan bisa mengakibatkan stress ya dan juga lelah tentunya, karena pekerjaan di turbin tersebut tentunya memerlukan konsentrasi yang tinggi maka dari itu kami selalu mengarahkan pekerja agar bekerja dengan hati-hati dan juga selalu mengutamakan keselamatan sehingga kawan-kawan yang berada di lapangan dapat

bekerja dengan sebagaimana mestinya”.


(45)

sedikitnya berpengaruh yaa mas terhadap pekerja, karena seperti kita ketahui bersama suhu di Central ini sendiri penyebab panas banyak yaa seperti dari mesin turbin nya sendiri, kemudian melalui pipa-pipa yang ada disana juga, terik matahari dan sebagainya. Hal yang paling terasa pastinya merasa panas yaa dan dari rasa panas tersebut tentunya pekerja pastinya berkeringat, dan keringat yang terlalu banyak bisa menyebabkan dehidrasi, selain itu juga lelah itu udah pasti ada, dan bisa juga mempengaruhi konsentrasi pekerja ya mas, aaggh maka dari itu kami juga selalu mengadakan pergantian pekerja ketika bekerja artinya pekerja tersebut bekerja secara

berganti-gantian”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai dampak kondisi suhu panas di Central Gas Turbine Area maka diketahui bahwa dampak panas terhadap pekerja adalah lelah, dehidrasi, perasaan gerah, stress, konsentrasi berkurang apabila berada terlalu lama di Central Gas Turbine Area ketika bekerja. Namun dalam hal ini para informan melakukan antisipasi untuk meminimalisir agar dampak tersebut tidak mempengaruhi kinerja pekerja.


(46)

4.3.7 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan pada kondisi suhu panas di Central Gas Turbin Area dapat dilihat dalam tabel 4.8 dibawah ini. Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada

Kondisi Suhu Panas di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Yaa kalau sedang bekerja yaa setidak-tidaknya kalau misalnya sedang ada perbaikan di tempat-tempat yang besar kita bisa mengadakan dengan memberikan bantuan seperti blower sehingga udara itu tidak terlampau panas disekitarnya, kemudian kita bisa melakukan pergantian pekerja sehingga tidak menumpuk didalam sehingga udara itu tetap dapat terjaga konsistensinya”.

2 Supervisor Maintenance “Upayanya adalah kita akan memberikan kepada kawan-kawan baju kerja lengan panjang, sarung tangan, dan helm sehingga kawan-kawan dapat

bekerja dengan selamat”.


(47)

yaa, kalau panas itu pasti ada, jadi tinggal bagaimana kita mengendalikannya, disitu kita di unit sendiri mungkin memang sudah memang fabrikasi dari unit sendiri jadi sumber-sumber panas tersebut sudah di isolasi langsung dari sana sehingga tidak terpapar langsung kepada pekerjaan, jadi kita kalau untuk resiko panas tidak terlalu terpapar langsung sehingga tidak terlalu berefek secara langsung bersama kita. Dan PT. Taka pun sudah menyediakan air minum pada saat bekerja karena bekerja di kondisi suhu yang panas otomatis si pekerja akan menrasa gerah dan dehidrasi dan itu merupakan antisipasi dari kami dengan menyediakan air minum

di lokasi kerja”.

4 HSE “Untuk mengendalikan panas tersebut yang pertama PT. Taka sendiri yang membuat suatu prosedur yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan sebelum melakukan pekerjaan di areal tersebut, karyawan itu harus mengetahui berapa suhu yang ada di tempat kerja tersebut dan apa-apa saja yang harus kita lengkapi disana contohnya kayak PPE, jadi kita harus identifikasi dulu berapa suhunya disana dan


(48)

PPE apa yang kita gunakan saat bekerja disana nantinya supaya tidak mempengaruhi ke kesehatan karyawan tersebut sehingga disana disaat identifikasi area tersebut kita sudah tahu berapa lama karyawan tersebut bekerja sehingga tidak mempengaruhi ke

fisik karyawan tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan kerja pada kondisi suhu panas di Central Gas Turbine Area diketahui bahwa PT. Taka menyediakan alat pelindung diri yang sesuai seperti menggunakan baju lengan panjang, memakai helm, sarung tangan dan lain-lain, serta mengidentifikasi sumber bahaya, menyediakan air minum pada saat bekerja untuk mencegah dehidrasi, serta melakukan pergantian pekerja ketika melakukan perbaikan agar para pekerja tidak menumpuk sehingga tetap terjaga konsistensi udara dan juga mengisolasi sumber-sumber panas tertentu seperti mengisolasi pipa-pipa yang menghasilkan panas sehingga tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di dalam bekerja.

4.3.8 Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai bahaya fisik kebisingan di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.9 dibawah ini.


(49)

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Tingkat kebisingan saya kira bising sekali karena disana minimal aja 89 DB, jadi belum tentu terjadi kalau gak terjadi putaran yang tinggi gitulah kadang lebih putaran tertentu sedang tinggi maka didepan menghasilkan nilai kebisingan yang tinggi, saya kira yaa disana tinggilah kalau nilai nya diatas 89 DB dan minimalnya itu sekitar 89 DB. Sumber kebisingan itu dari turbin itu sendiri maupun dari alat Steam..eeegh..juga dari putaran mesin juga

penggunaan alat”.

2 Supervisor Maintenance “Kebisingan sangat tinggi di turbin apalagi didaerah inlet house istilahnya tu udara yang masuk dari yang dihisap oleh turbin itu berkisar 89 DB. Sumber kebisingan itu berasal dari inlet house yang..inlet house itu udara yang dihisap oleh turbin sehingga disitu terjadinya..aaaaggh..keluar udara yang sangat cepat sehingga menyebabkan kebisingan yang


(50)

3 Supervisor Operation “Kalau Central Gas Turbine itu..eeeghh..yang pasti dia suatu Plant yang bergerak dibidang turbin yang mana turbin nya itu sendiri memiliki kebisingan yang sangat tinggi, yang paling tinggi itu rasanya itu seperti di turbin compartment itu pasti yaa suara bising nya sangat tinggi dan compressor kemudian di inlet house, inlet house itu suara kebisingan angin itu bisa mencapai 90 DB, bahkan dari trading nya sendiri sudah dibuat silencent. Silencent itu untuk mengurangi tingkat kebisingan di spot-spot tertentu di turbin itu. Jadi di central gas turbin itu sendiri tingkat kebisingan bisa mencapai 90 sampai 95 DB

dan bahkan ada yang sampai diatas 95”.

4 HSE “Tingkat kebisingan disini sangat tinggi yaa 89 sampai dengan 95 DB..eeeggh..itu berasal dari turbin itu sendiri dari suara yang ditimbulkan oleh mesin itu sendiri, jadi disaat kita berada disana kita harus menggunakan PPE yang lengkap supaya kita

bisa memasuki area tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai bahaya kebisingan di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa tingkat kebisingan di


(51)

Central Gas Turbine Area sangat tinggi yaitu tingkat kebisingan mencapai 89 sampai dengan 95 DB dan bahkan ada yang mencapai diatas 95 DB dan suara bising tersebut berasal dari mesin turbin itu yang sedang beroperasi, adapun suara kebisingan tersebut berasal dari komponen-komponen dari mesin turbin itu sendiri yang terdiri dari inlet house yaitu penghisap udara dalam proses kerja turbin, dan juga berasal dari kompresor.

4.3.9 Pernyataan Informan Tentang Dampak Kondisi Kebisingan Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak kondisi kebisingan pada pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Kebisingan

Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Yaa mungkin dalam kurun pendek bisa mengakibatkan sakit telinga nya yaa dan dalam kurun panjang bisa dibilang akan mengakibatkan tuli bila itu dilakukan terus-menerus dalam kurun waktu yang

sekian tinggi”.

2 Supervisor Maintenance “Sudah pasti dalam kebisingan ini yang jelas dia tidak instan ya, kalau kita terpapar sekarang tentunya tidak besok langsung tuli ya, namun apabila kita


(52)

terpapar terus menerus mungkin dalam beberapa tahun ke depan atau kita sudah tua baru mungkin berdampak ketulian, kita pun kalau desibelnya sudah melebihi dari batas normal yang diperkenankan kita tidak dibolehkan bekerja pada spot tersebut kecuali menggunakan PPE yang double protective yaa, dan satu hal lagi dari segi komunikasi juga berpengaruh yaa, apalagi dengan kondisi kebisingan yang tinggi disana ada yang mencapai 92 dan 91 desibel tentunya kita agak melakukan sedikit teriak ya dalam berkomunikasi namun tetap harus dalam kondisi saling berdekatan dengan lawan bicara tersebut karena untuk PPE nya sendiri itu kedap suara ya, makanya selain melakukan teriakan juga dengan menggunakan bahasa isyarat atau melihat mimik mulut lawan bicara atau ketika hal tersebut bersifat penting maka bisa dibicarakan di Control Room yang

dianggap sudah aman dari kebisingan”.

3 Supervisor Operation “Dampak kebisingan di Central Gas Turbine Area terhadap pekerja pasti ada yaa terutama ketika bekerja, yang pastinya suara bising tersebut membuat jalannya komunikasi agak sedikit terganggu ya,


(53)

namun sejauh ini eeeeggh hal tersebut bisa di antisipasi dengan melakukan komunikasi diluar dari area tersebut, namun bila hal tersebut bersifat mendadak kita bisa mengkomunikasikan dengan bahasa isyarat atau bahasa tubuh dan juga mengeluarkan suara yang agak kuat dengan mendekatkan mulut ke telinga rekan kerja tersebut. Hal lain dari kesehatan tentunya yang akan berpengaruh adalah bisa mengakibatkan tuli apabila tidak memproteksi diri dengan ear muff atau ear plug, maka dari itu keselamatan begitu penting di sini

ya sehingga pekerja menyadari betul hal tersebut”.

4 HSE “Kalau untuk dampak terhadap pendengaran sejauh ini tidak ada dampak yang begitu serius ya terhadap pendengaran pekerja, karena PT. Taka sendiri sudah menyiapkan dengan alat pelindung diri yang sesuai dengan tingkat kebisingan yang ada yaa seperti ear muff dan ear plug“.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai dampak kebisingan terhadap pekerja di Central Gas Turbine Area maka diketahui bahwa dampak langsung dari kebisingan yang dirasakan ketika bekerja di Central Gas


(54)

Turbine Area adalah proses komunikasi yang tidak berjalan seperti keadaan normal, dan untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan komunikasi dengan bersuara agak keras pada telinga lawan bicara, memperhatikan mimik mulut lawan bicara dan apabila pembicaraan tersebut bersifat penting maka akan dibicarakan di tempat yang sudah aman dari kebisingan yaitu di Control Room. Untuk segi kesehatan hal yang berpengaruh adalah bisa mengakibatkan gangguan pendengaran seperti tuli, namun untuk mengantisipasi hal tersebut PT. Taka di dalam bekerja menggunakan alat pelindung telinga seperti Ear plug dan Ear muff.

4.3.10 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Kebisingan di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan inforrman mengenai upaya keselamatan pada kondisi kebisingan di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.11 dibawah ini.

Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Pada Kondisi Kebisingan di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Upaya nya kita pastikan bahwa karyawan yang akan bekerja disana di area tersebut menggunakan alat pelindung diri bisa kita gunakan ear plug atau alat yang lainnya sehingga kebisingan itu bisa


(55)

2 Supervisor Maintenance “Untuk setiap karyawan yang bekerja di daerah kebisingan di area turbin yang sekarang sudah dikasi tanda dalam garis kuning setiap pekerja yang masuk ke area tubin harus memakai PPE yaitu ear plug untuk menghindari kebisingan dari turbin itu, dengan memakai ear plug atau tutup telinga untuk di

daerah turbin”.

3 Supervisor Operation “Kalau untuk mengendalikannya itu sudah pasti kita menggunakan ear protection yaa pelindung telinga, kalau yang rajin kita pakai disini ear plug yang berbentuk karet dan kalau kebisingan nya masih tembus tergantung tingkat kebisingan nya berapa kita lihat desibelnya berapa, kita memakai ear muff jadi double protection”.

4 HSE “Kita selalu mengidentifikasi berapa tinggi tingkat kebisingan dan kita selalu mempersiapkan PPE untuk dipergunakan disana. Kalau disini alat pelindung diri nya yaa untuk mengatasi kebisingan kita mempunyai beberapa contohnya ear plug, ear muff itu kita gunakan sesuai dengan tinggi tingkat


(56)

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai upaya keselamatan pada kondisi kebisingan di Central Gas Turbine Area diketahui bahwa PT. Taka didalam meminimalisir dampak dari bahaya kebisingan tersebut telah menyediakan alat pelindung diri yang sesuai berdasarkan tingkat kebisingan tertentu seperti penggunaan ear plug dan ear muff.

4.3.11 Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Radiasi di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai bahaya fisik radiasi di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.12 dibawah ini.

Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya Fisik Radiasi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Saya kira bahaya radiasi ada, kayak radiasi misalnya kita sedang melakukan ketika kita sedang melakukan pengelasan dari api las itu sendiri, yang kedua dari monitor yang ada di lingkungan kerja sana untuk kerjaan operator yang menghadapi computer yang sekian banyak, yang berikutnya radiasi itu juga bisa berasal dari matahari juga dan bisa juga berasal dari percikan listrik ketika kita


(57)

sedang ada melakukan koneksi yang pertama itu

juga bisa menimbulkan bahaya radiasi”.

2 Supervisor Maintenance “Untuk pekerjaan yang di turbin kita tidak hanya fokus pada lingkungan turbin ada beberapa pekerjaan yaitu penegelasan itu kita selalu ada pekerjaan pengelasan yaitu fabrikasi atau me-repair dengan menggunakan pengelasan sehingga mengeluarkan bahaya radiasi cahaya dari pengelasan itu sendiri. Jadi sumber dari bahaya radiasi itu untuk saat ini pekerjan kita itu sumber nya berasal dari

pengelasan”.

3 Supervisor Operation “Bahaya radiasi itu sudah pasti merusak jaringan -jaringan sel jadi kalau untuk central gas turbin dan PG&T sendiri bahaya radiasi tidak terlalu berpengaruh besar karena radiasi disini tidak terlalu tinggi tapi itupun yang namanya radiasi kita tetap waspada. Sumber radiasinya mungkin dari frekwensi yaa tetap dari frekwensi iya juga karena gelombang elektromagnetik juga sangat berpengaruh ke kita tapi


(58)

4 HSE “Jadi mengenai bahaya radiasi di PG&T kebanyakan disini dari kita PT. Taka sendiri itu adalah dari pengelasan yaa, dan sumbernya itu dari percikan api

las”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai bahaya fisik radiasi di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa bahaya radiasi yang ada di Central Gas Turbine Area berasal dari cahaya api las yaitu ketika pekerja sedang melakukan pekerjaan mengelas dan kemudian berasal dari pancaran sinar matahari.

4.3.12 Pernyataan Informan Tentang Dampak Bahaya Radiasi Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak radiasi terhadap pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.13 dibawah ini.

Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Bahaya Radiasi Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Kalau dampak radiasi nya itu..eeeggghh saya kira itu tidak bisa dilihat dalam kurun waktu pendek tapi kalau dalam kurun waktu yang panjang, itu akan menghasilkan bahaya yang signifikan saya kasi contoh misalnya kalau kita sedang mengelas kita


(59)

melakukan radiographi tes misalkan disana kita menggunakan boleh dibilang alat untuk bisa mengetes bahwa hasil pengelasan kita bagus yang dilakukan biasanya oleh pihak ketiga tapi kita juga melibatkan diri kadang-kadang memantau. Itu bahaya radiasinya adalah seorang yang bisa kena..eeeggh sinar X yang notabene nya kita tembakkan dalam sebuah hasil pengelasan tapi dibelakangnya masih ada orang bisa dalam kurun waktu lama bisa mengakibatkan impoten misalnya..eeeggh atau bisa mengakibatkan kelainan sel yang ada di dalam tubuh itu bisa tidak teratur gitu, sehingga dalam kurun waktu yang pendek mungkin tidak terjadi hal yang demikian kecuali kalau konsentrasi nya tinggi ketika dalam kurun waktu tertentu dia akan terakumulasi dan mengakibatkan pekerja itu jatuh sakit atau

mengalami kelainan gitu”.

2 Supervisor Maintenance “Secara langsung itu akan sangat berpengaruh pada mata apabila kita langsung melihat pengelasan atau kena api las itu akan sangat berpengaruh buruk untuk mata karyawan dan kita dari PT. Taka akan


(60)

menyediakan alat-alat untuk memproteksi..eeegh bahaya-bahaya dari radiasi tersebut dengan

menggunakan welding helmet dan kaca mata las”.

3 Supervisor Operation “Kalau terpapar langsung tentunya akan mengakibatkan gangguan sel mata ya, karena sinar dari hasil pengelasan tersebut tentunya akan dapat..eeeggh membuat penglihatan mata tidak dapat berfungsi dengan normal ya, tapi itu terjadi apabila si pekerja tidak menggunakan APD yang sesuai untuk perlindungan mata yaa, maka dari itu perlunya digunakan APD agar dapat mencegah kemungkinan hal yang tidak di inginkan tersebut

terjadi, saya kira itu yaa”.

4 HSE “Mungkin ada sebagian pekerja yaa, yang terkena dari dampak radiasi tersebut contohnya abis melakukan pekerjaan itu matanya agak kabur atau merasakan pedih yaa setelah melakukan pekerjaan tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap para informan mengenai dampak bahaya radiasi terhadap para pekerja di Central Gas Turbine Area diketahui bahwa


(61)

dampak tersebut sangat berpengaruh terhadap pekerja yaitu berdasarkan pernyataan infoman yang mengatakan ada sebagian pekerja yang terkena dari dampak radiasi tersebut pada saat sehabis melakukan pengelasan penglihatan mata pekerja tersebut agak kabur dan merasakan iritasi pada mata.

4.3.13 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Terhadap Bahaya Radiasi di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan terhadap bahaya radiasi di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.14 dibawah ini.

Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Terhadap Bahaya Radiasi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Karena bahaya radiasi nya ini cukup signifikan kalau cuma untuk monitor biasanya kita pakai screen tapi sekarang ini jarang digunakan, biasanya matanya jarak yang batas melihat monitor itu kita pastikan jaraknya kita ukur dan hasilnya bahwasanya setiap karyawan pengukuran nya misalnya sekitar 45 sampai dengan 50 cm berarti si karyawan boleh kami sarankan dalam jarak yang sedemikian jaraknya, kalau nggak kita berikan


(62)

screen atau layar itu kita turunkan cahayanya sehingga lebih kecil. Sedangkan untuk dilapangan misalnya sedang melakukan pengelasan yaa kita

pastikan karyawan itu menggunakan “KACA MATA” kaca mata yang digunakan untuk menekan

penglihatan kita, jadi bahaya radiasi mesin las dan demikian juga kawan yang dilapangan yang misalnya yang diluar area kita pastikan mereka juga menggunakan kaca mata yang hitam, kecuali didalam kita gunakan kaca mata yang putih untuk

menghindari bahaya radiasi terutama ke mata”.

2 Supervisor Maintenance “Secara langsung itu akan sangat berpengaruh terhadap mata apabila langsung kita melihat pengelasan atau terkena api las itu akan sangat berpengaruh buruk terhadap gerak mata karyawan dan kita dari PT. Taka akan menyediakan alat-alat untuk memproteksi bahaya-bahaya dari radiasi tersebut yaitu setiap pekerja ketika sedang melakukan pengelasan harus memakai yang

namanya welding helmet dan kaca mata las”.


(63)

menyiapkan alat pelindung diri seperti face shield kemudian ada kaca mata terus itu sarung tangan karet, saya rasa itu yaa alat proteksi diri untuk pengelasan dan sejauh ini seluruh karyawan sudah menerapkan hal tersebut karena bahaya radiasi tersebut sangat berdampak buruk terhadap karyawan sehingga karyawan menyadari betul pentingnya

keselamatan yaa”.

4 HSE “Untuk PT. Taka sendiri untuk melakukan pekerjaan tersebut mempunyai pengendalian, contohnya kayak ada PPE khusus yaa disaat melakukan pengelasan dia selalu menggunakan welding wood sehingga cahaya itu tidak langsung yaa ke matanya jadi dia bisa melihat disaat dia melakukan pekerjaan itu

cahaya itu tidak membuat matanya sakit”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai upaya keselamatan terhadap bahaya radiasi diketahui bahwa para responden memberikan pernyataan bahwa upaya keselamatan terhadap bahaya radiasi yaitu dengan menyediakan alat pelindung diri yang sesuai seperti alat proteksi mata yaitu kaca mata, kemudian sarung tangan karet, face shield. welding helmet.


(64)

4.3.14 Pernyataan Informan Tentang Penggunaan Bahan Kimia Dalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai penggunaan bahan kimia di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.15 dibawah ini.

Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan Tentang Penggunaan Bahan Kimia Dalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Bahan kimia disana banyak yaa yang jelas..eeegh..kalau kita menggunakan beberapa bahan kimia yaa kadang kita bisa menggunakan cat untuk painting, bisa menggunakan solar, bisa menggunakan yaa bisa dibilang roundup, ada beberapa macam lah yaa saya ga begitu hapal semua tapi pada prinsipnya itulah bahan-bahan kimia yang sering kita pakai, yang jelas misalnya untuk apa namanya yaa untuk membersihkan kita ada oli dan

sebagainya”.

2 Supervisor Maintenance “Untuk melaksanakan proses produksi di turbin PT Taka selalu secara umum memakai bahan kimia untuk peningkatan produksi dari turbin itu sendiri di dalam melaksanakan service mekanikal kita


(65)

menggunakan sebuah bahan kimia yaitu nama nya osbon untuk pembersihan dari generator dan ketika melakukan pekerjaan kawan-kawan harus diproteksi dengan penggunaan PPE yang lengkap seperti dush foe, sarung tangan karet pastinya, dan yang paling sangat penting disini ketika kawan-kawan melaksanakan pekerjan itu sendiri, kita harus memastikan kawan itu sendiri mengerti dan

membaca MSDS dari bahan kimia tersebut”.

3 Supervisor Operation “Jadi disini ada bahan kimia seperti solven yaa itu biasanya untuk mencuci elemen-elemen dari barang yang akan kita bersihkan kemudian ada liquid penunjang untuk membuka baut seperti liquid range yaa dan masih banyak lagi yaa sebetulnya dan saya tidak begitu hapal mengenai bahan kimia tersebut”.

4 HSE “Kalau disini yang paling sering kita gunakan adalah seperti oli, solar, solvent, gas asetilin, thinner, dan air baterai. Sebelum kita menggunakan karyawan tersebut sudah kita trainingkan dan kita sosialisasikan apa bahan-bahan kimianya dan apa dampaknya bagi karyawan, jadi dia sendiri bisa


(66)

memahami dan bisa membaca MSDS yang ada di

dalam bahan kimia tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai penggunaan bahan kimia dalam proses produksi di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa bahan kimia yang paling sering digunakan didalam perbaikan mekanikal yaitu seperti pengunaan bahan kimia solar, oli, dan asetilin.

4.3.15 Pernyataan Informan Tentang Dampak Penggunaan Bahan Kimia Bagi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai dampak penggunaan bahan kimia bagi keselamatan dan kesehatan pekerja di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.16 dibawah ini.

Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak Penggunaan Bahan Kimia Bagi Keselamatan dan Kesehatan Pekerja di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Pada prinsipnya di setiap barang itu telah diberikan kode warna maupun juga MSDS, nah disana dipastikan setiap karyawan mengetahui dampak dari bahan kimia yang akan di gunakan,


(67)

apakah bahan kimia tersebut bersifat beracun atau mudah terbakar dan sebelum memulai pekerjaan di pagi hari kami selalu mengadakan yang namanya tail gate meeting yang mana pada saat sebelum memulai pekerjaan disitu seluruh karyawan yang terlibat dalam pekerjaan berkumpul dan di arahkan apabila pekerjaan tersebut berkenaan dengan penggunaan bahan kimia di Central Gas Turbine ya, nah pada saat meeting berlangsung disitu para karyawan diarahkan bagaimana cara penggunaan bahan kimianya serta bagaimana penanggulangannya apabila terkena dari bahan kimia tersebut serta APD apa yang harus digunakan. Jadi pada umumnya setiap karyawan sudah mengetahui dampak dari bahan kimia

tersebut”.

2 Supervisor Maintenance “Setiap pegawai PT. Taka yang bekerja di lapangan eeeggh..pastinya sudah mengetahui dari dampak bahan kimia yang digunakan yaa, hal ini menyangkut dengan keselamatan dan kesehatan karyawan sendiri yaa, eeeggh jadi secara keseluruhan pekerja sudah mengerti tentang bahan


(68)

kimia yang akan di pergunakan karena itu semua merupakan prosedur pada saat bekerja yaa dan izinnya harus ada pada saat sebelum melakukan pekerjaan, dan itu dipantau langsung baik dari pihak supervisor, HSE PT. Taka sendiri dan juga pihak Chevron dan semua dipastikan sudah lengkap pada saat memulai pekerjaan yang berkaitan dengan penggunaan bahan kimia, eeeggh jadi saat ini Alhamdulillah yaa belum ada efek yang

ditimbulkan bagi para pekerja”.

3 Supervisor Operation “Kalau mengenai dampak dari penggunaan bahan kimia itu sendiri yaa pasti ada yaa karena bahan kimia itu sendiri kan eeegh bisa merusak sel-sel dan jaringan di dalam tubuh kita yaa, dan kami selaku pengguna bahan kimia untuk proses perbaikan mekanikal di Central yaa berusaha untuk melindungi pekerja agar eeeggh tidak terkontaminasi langsung, karena kami pun mengetahui dampak bahaya yang ditimbulkan dari zat tersebut, entah itu penggunaan asetilin, solar dan sebagainya yaa. Disini sebelum bekerja dipastikan karyawan yang menggunakan bahan


(69)

kimia sudah membaca MSDS yang ada, MSDS itu sendiri pun tercantum pada barang tersebut yaa dan itu memudahkan karyawan untuk mengetahui dampaknya dan juga ketika memasuki chemical storage pun disitu juga terpampang jelas APD apa yang harus digunakan untuk eeeeggh penggunaan

bahan kimia tertentu”.

4 HSE “Sampai saat ini yaa mas dapat diketahui bersama belum ada kejadian baik itu kecelakaan akibat kerja maupun sakit yang ditimbulkan dari pekerjaan itu sendiri dan itu dapat dilihat dari data record kami, dan itu artinya sejauh ini setiap pekerja PT. Taka sendiri telah memahami dampak bahan kimia tersebut, mereka mengetahui prosedur cara kerja penggunaan bahan kimia tersebut seperti apa dan disitu sudah tertera jelas dari MSDS nya sendiri dan juga melalui arahan dari pihak HSE nya langsung dan juga dari teman-teman yang lain”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai dampak penggunaan bahan kimia bagi keselamatan dan kesehatan pekerja di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa setiap para karyawan telah mengetahui dampak


(70)

dari penggunaan bahan kimia terhadap keselamatan dan kesehatannya yaitu melalui pengarahan langsung dari pihak manajemen PT. Taka sendiri yang diadakan pada saat tail gate meeting berlangsung mengenai tentang bagaimana cara penggunaan bahan kimia yang benar sesuai dengan MSDS dan SOP yang ada dan memeriksa kelengkapan karyawan sebelum memulai pekerjaan dari segi keselamatan yaitu telah menggunakan APD dan adanya surat izin bekerja. Setiap pekerja yang menggunakan bahan kimia harus mentaati cara bekerja berdasarkan prosedur yang ada. Dan

dilakukan pemantaun langsung oleh pihak HSE PT. Taka dan juga dari pihak Chevron.

4.3.16 Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan MSDS Pada Penggunaan Bahan Kimia Didalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area Hasil wawancara dengan informan mengenai ketersediaan MSDS pada penggunaan bahan kimia didalam proses produksi di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.17 dibawah ini.

Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan MSDS Pada Penggunaan Bahan Kimia Didalam Proses Produksi di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Ada, kita memilikinya kebetulan kalau kita di workshop di pusat di Bandung biasanya kita juga punya data tersendiri dan kalau di central gas turbin


(71)

sini kita juga mempunyai beberapa buah yang

tentunya bisa kita lihat di lokasi”.

2 Supervisor Maintenance “Itu pasti karena..eeeggh..ketika kita memakai bahan kimia kita harus memperhatikan bahaya-bahaya apa yang terkandung didalam bahan kimia tersebut dan

kita harus membaca MSDS”.

3 Supervisor Operation “Yaa pasti, jadi kita ada datanya dan itu terdokumentasi..eeegh..disitu kita juga

menggunakan material safety data sheet atau lazim disebut MSDS disitu tersebutkan nama bahan kimia, kemudian sifat bahan kimia nya, kemudian cara penanggulangan bahan kimia itu, kemudian apabila terpapar atau terkontaminasi bahan kimia tersebut ada cara menanggulangi bahaya bahan kimia

tersebut, jadi cukup komplit”.

4 HSE “Kalau disini kita punya prosedur yaa, kita punya prosedur disana ada bahan kimia, penempatan nya, penanganannya dan penanggulangannya yaa, untuk tempat itu sendiri disediakan MSDS adalah lembaran informasi yang memberitahu kepada pengguna disaat menggunakan barang


(72)

itu..eeegh..disitu tercantum apa sih bahan itu, apa bahaya-bahayanya, apa PPE yang digunakan, bagaimana cara penanggulangannya disitu semua tertera disana. Jadi setiap orang dan setiap pekerja yang menggunakan bahan kimia tersebut dia sudah bisa memahami, sudah bisa membaca langsung apa bahan kimia yang dia gunakan, apa bahaya-bahaya yang ada didalamnya, PPE apa yang harus

digunakan saat penggunaan bahan kimia tersebut”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai ketersediaan MSDS pada proses produksi di Central Gas Turbine Area dapat diketahui bahwa PT. Taka memiliki data MSDS tentang penggunaan bahan kimia didalam penggunaan bahan kimia pada proses produksi di Central Gas Turbine Area dan untuk MSDS telah tersedia dalam bentuk soft copy, dan dokumen tertulis.

4.3.17 Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Melindungi Pekerja Terhadap Penggunaan Bahan Kimia di Central Gas Turbine Area

Hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan dalam rangka melindungi karyawan terhadap penggunaan bahan kimia di Central Gas Turbine Area dapat dilihat dalam tabel 4.18 dibawah ini.


(73)

Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya Keselamatan Dalam Rangka Melindungi Pekerja Terhadap Penggunaan Bahan Kimia di Central Gas Turbine Area

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Yang pastinya upaya nya kita memastikan bahwa MSDS itu tersedia dilapangan itu yang pertama, yang kedua kita pastikan bahwa karyawan itu menggunakan PPE sebagai alat pelindung diri yang terakhir, yang kemudian lagi kita pastikan bahwa ada menyediakan alat jika terkontaminasi misalnya kita bisa menyediakan alat untuk menetralisir misalnya kalau terkontaminasi minyak bersihkan pake sabun, kalau matanya yang kena bisa menggunakan eye wash”.

2 Supervisor Maintenance “Upaya-upayanya kita lengkapi karyawan dengan PPE yang lengkap ketika bekerja dengan memakai bahan kimia dan harus mengerti dengan MSDS

yang ada pada bahan kimia tersebut”

3 Supervisor Operation “Upayanya selain menyediakan MSDS kita juga menyediakan PPE yang lengkap buat karyawan


(74)

pada saat menggunakan bahan kimia karena itu

penting yaa buat keselamatan karyawan sendiri”.

4 HSE “Upaya yang dilakukan PT Taka adalah melakukan sosialisasi tentang penggunaan bahan kimia yang digunakan serta penyediaan PPE yang sesuai dengan jenis pekerjaan-pekerjaan atau bahan kimia yang akan digunakan untuk pekerjaan itu, jadi PT Taka sendiri pun menyediakan PPE yang sesuai dengan bahan kimia yang akan digunakan sehingga karyawan tersebut idak terkontaminasi atau bersentuhan langsung dengan bahan kimia itu”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai upaya keselamatan dalam rangka melindungi pekerja dari penggunaan bahan kimia di Central Gas Turbine dapat diketahui bahwa informan memberikan pernyataan yang sama yaitu PT. Taka menyediakan lembaran data bahan kimia berbahaya atau MSDS, kemudian menyediakan PPE atau alat pelindung diri yang lengkap sesuai dengan bahan kimia yang digunakan, kemudian tersedianya eye wash untuk mata apabila terkena bahan kimia, dan juga Emergency Shower di Central Gas Turbine Area.


(75)

Hasil wawancara dengan informan menegenai tempat penyimpanan bahan kimia dapat dilihat dalam tabel 4.19 dibawah ini.

Tabel 4.19 Matriks Pernyataan Informan Tentang Tempat Penyimpanan Bahan Kimia

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Saya kira kalau penyimpanan kita pastikan sesuai dengan kondisinya..eeeghh..kita mempunyai storage untuk menyimpan bahan-bahan itu dan kita pastikan bahwa setiap penyimpanan bahan itu kondisinya disesuaikan dengan kelembapan nya, terus tingkat penyimpanannya jangan sampai ada terjadi kecelakaan, misalnya kalau oxygen dan acetylene itu bisa berdekatan atau tidak, atau dimana kita menyimpan tabung oksigen yang berisi dengan yang tidak berisi, atau menyimpan yang tinggal setengah atau kosong, kita pastikan itu dibeda-bedakan sehingga akan memudahkan dan mencegah hal-hal

yang tidak diinginkan”.

2 Supervisor Maintenance “Eeeghh..di turbin kita selalu memisahkan bahan kimia tersebut di tempat yang aman, dan untuk sekarang tempatnya sudah cukup memadai karena


(76)

tidak bercampur dengan bahan-bahan yang lain dan ketika kawan akan menggunakan bahan kimia tersebut selalu dikunci atau di tempatkan tempat yang aman dan tempatnya untuk saat ini sudah

cukup memadai”.

3 Supervisor Operation “Disini kita aaaghh..diberikan fasilitas oleh pihak user sendiri dan itu juga aaagghh..memang seluruh bahan kimia yang mengandung bahan kimia itu ditempatkan di satu tempat di chemical storage, jadi semua bahan kimia apapun jenisnya dimasukkan ke dalam satu tempat dan di management nya juga sangat bagus dan fasilitasnya juga sudah sangat

memadai dan sangat bagus”.

4 HSE “Bahan kimia tersebut kita simpan didalam suatu ruangan yaa atau dalam satu gudang khusus untuk chemical..eeeggh..tempatnya sudah memadai sesuai dengan standar yang ada yang dibikinkan, abis itu untuk keselamatan karyawan yaa sebelum memasuki tempat itu sendiri dia udah bisa memahami karena sudah ada rambu-rambu dan MSDS yang ada diluar sebelum dia masuk ke tempat penyimpanan itu


(77)

sendiri”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan mengenai tempat penyimpanan bahan kimia dapat diketahui bahwa untuk tempat penyimpan bahan kimia diletakkan di satu tempat yaitu di chemical storage dan untuk penyimpanannya dibeda-bedakan susunan penyimpanannya berdasarkan jenis bahan kimia.

4.3.19 Pernyataan Informan Tentang Proses Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah Tidak Dipakai

Hasil wawancara dengan informan menegenai proses pembuangan bahan kimia yang sudah tidak dipakai dapat dilihat dalam tabel 4.20 dibawah ini.

Tabel 4.20 Matriks Pernyataan Informan Tentang Proses Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah Tidak Dipakai

No Informan Pernyataan

1 Site Manager “Biasanya kalau itu kita pastikan bahan kimia itu sudah tidak ada isinya dan jika masih ada isinya kita pastikan disana MSDS nya masih ada, jika wadah bahan kimianya kaleng masih berisi kita tutup kalengnya, jika wadahnya dalam bentuk botol yaa botolnya kita tutup, dan jika bahan tersebut sudah tidak bermanfaat dalam kurun waktu yang panjang


(1)

4.3.14 Pernyataan Informan Tentang Penggunaan Bahan Kimia Dalam Proses Produksi

di Central Gas Turbine Area ... 92 4.3.15 Pernyataan Informan Tentang Dampak

Penggunaan Bahan Kimia Bagi keselamatan dan Kesehatan Pekerja di Central Gas

Turbine area ... 94 4.3.16 Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan

MSDS Pada Penggunaan Bahan Kimia Didalam Proses Produksi di Central Gas

Turbine Area ... 98 4.3.17 Pernyataan Informan Tentang Upaya

Keselamatan Dalam Rangka Melindungi Pekerja Terhadap Penggunaan Bahan Kimia

di Central Gas Turbine Area ... 100 4.3.18 Pernyataan Informan Tentang Tempat

Penyimpanan Bahan Kimia ... 102 4.3.19 Pernyataan Informan Tentang Proses

Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah

Tidak Dipakai ... 105

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Kerja

di Area Central Gas Turbine ... 108 5.2 Alat Bantu di Dalam Menunjang Pelaksanaan


(2)

Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas

Turbine Area ... 109 5.3 Upaya Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian

Bahaya di Central Gas Turbine Area ... 111 5.4 Upaya Kesehatan Dalam Rangka Menjamin

Kesehatan Pekerja ... 113 5.5 Bahaya Fisik Kondisi Suhu di Central Gas Turbine Area ... 115 5.6 Dampak Kondisi Suhu Panas Terhadap Pekerja

di Central Gas Turbine Area ... 116 5.7 Upaya Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas

di Central Gas Turbine Area ... 118 5.8 Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area ... 121 5.9 Dampak Kondisi Kebisingan Terhadap Pekerja

di Central Gas Turbine Area ... 123 5.10 Upaya Keselamatan Pada Kondisi Kebisingan

di Central Gas Turbine Area ... 125 5.11 Bahaya Fisik Radiasi di Central Gas Turbine Area ... 127 5.12 Dampak Bahaya Fisik Radiasi Terhadap Pekerja

di Central Gas Turbine Area ... 128 5.13 Upaya Keselamatan Terhadap Bahaya Radiasi

di Central Gas Turbine Area ... 130 5.14 Penggunaan Bahan Kimia Dalam Proses

Produksi di Central Gas Turbine Area ... 131 5.15 Dampak Penggunaan Bahan Kimia Bagi


(3)

Keselamatan dan Kesehatan Pekerja

di Central Gas Turbine Area ... 132 5.16 Ketersediaan MSDS Pada Penggunaan Bahan

Kimia Didalam Proses Produksi di Central Gas

Turbine Area ... 134 5.17 Upaya Keselamatan Dalam Rangka Melindungi

Pekerja Terhadap Penggunaan Bahan Kimia

di Central Gas Turbine Area ... 137 5.18 Tempat Penyimpanan Bahan Kimia ... 139 5.19 Proses Pembuangan Bahan Kimia Yang Sudah

Tidak Dipakai ... 140

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 143 6.2 Saran ... 144

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:

Foto Penelitian Pedoman Wawancara

Surat Permohonan Izin Penelitian


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Distribusi Informan PT. Taka Turbomachinery

Indonesia Duri Riau Berdasarkan Karakteristik ... 55 Tabel 4.2 Matriks Pernyataan Informan Tentang Pelaksanaan

Pemantauan Lingkungan Kerja di Central Gas

Turbine Area ... 56 Tabel 4.3 Matriks Pernyataan Informan Tentang Alat Bantu

di Dalam Menunjang Pelaksanaan Pemantauan

Lingkungan Kerja di Central Gas Turbine Area ... 59 Tabel 4.4 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya

Keselamatan Dalam Rangka Pengendalian

Bahaya di Central Gas Turbine Area ... 62 Tabel 4.5 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya

Kesehatan Dalam Rangka Menjamin

Kesehatan Pekerja ... 65 Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya

Fisik Kondisi Suhu di Central Gas Turbine Area ... 68 Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak

Suhu Panas Terhadap Pekerja di Central Gas

Turbine Area ... 71 Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya


(5)

Keselamatan Pada Kondisi Suhu Panas

di Central Gas Turbine Area ... 74 Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan Tentang Bahaya

Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area ... 77 Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak

Kondisi Kebisingan Terhadap Pekerja di Central Gas

Turbine Area ... 80 Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan Tentang

Upaya Keselamatan Pada Kondisi Kebisingan

di Central Gas Turbine Area ... 83 Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan Tentang

Bahaya Fisik Radiasi di Central Gas Turbine Area ... 84 Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak

Bahaya Radiasi Terhadap Pekerja di Central Gas

Turbine Area ... 86 Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan Tentang

Upaya Keselamatan Terhadap Bahaya Radiasi

di Central Gas Turbine Area ... 89 Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan Tentang Penggunaan

Bahan Kimia Dalam Proses Produksi

di Central Gas Turbine Area ... 92 Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan Tentang Dampak

Penggunaan Bahan Kimia Bagi Keselamatan


(6)

Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan Tentang Ketersediaan MSDS Pada Penggunaan Bahan Kimia Didalam

Proses Produksi di Central Gas Turbine Area... 98 Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan Tentang Upaya

Keselamatan Dalam Rangka Melindungi Pekerja Terhadap Penggunaan Bahan Kimia

di Central Gas Turbine Area ... 101 Tabel 4.19 Matriks Pernyataan Informan Tentang

Tempat Penyimpanan Bahan Kimia ... 102 Tabel 4.20 Matriks Pernyataan Informan Tentang Proses