5.8 Bahaya Fisik Kebisingan di Central Gas Turbine Area
National Institute of Occupational Safety and Health NIOSH telah mendefinisikan status suarakondisi kerja dimana suara berubah menjadi polutan secara lebih jelas,
yaitu: a.
Suara-suara dengan tingkat kebisingan lebih besar dari 104 dBA. b.
Kondisi kerja yang mengakibatkan seorang karyawan harus menghadapi tingkat kebisingan lebih besar dari 85 dBA selama lebih dari 8 jam
maksimum 85 dBA as an 8-hr TWA. Di tempat kerja, kebisingan diklasifikasikan ke dalam dua jenis golongan besar, yaitu
kebisingan tetap steady noise dan kebisingan tidak tetap non-steady noise. Kebisingan tetap steady noise dipisahkan lagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Kebisingan dengan frekuensi terputus discrete frequency noise
Kebisingan ini berupa “nada-nada” murni pada frekuensi yang beragam, contohnya suara mesin, suara kipas, dan sebagainya.
b. Broad band noise
Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad band noise sama-sama digolongkan sebagai kebisingan tetap steady noise.
Perbedaanya adalah broad band noise terjadi pada frekuensi yang lebih bervariasi bukan “nada” murni.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama terjun dilapangan untuk di Central Gas Turbine Area suara kebisingan bervariasi antara mesin turbin yang satu dan yang
Universitas Sumatera Utara
lainnya ini dikarenakan untuk di Central Gas Turbine Area terdapat 5 unit mesin turbin, dan sifat kebisingan tersebut bersifat menetap mulai dari tingkat yang terendah
89 dBA untuk mesin turbin unit 1 sampai paling tertinggi di mesin turbin unit ke 5 sebesar 98 dBA. Dan suasana selama berada di Central Gas Turbine Area
keadaannya sangat bising. Berdasarkan pernyataan para informan dapat diketahui bahwa suasana kebisingan di
Central Gas Turbine Area sangat bising dan itu dapat diketahui berdasarkan pernyataan para informan dari PT. Taka Turbomachinery Indonesia Duri Riau yang
menyatakan bahwa tingkat kebisingan bervariasi mulai dari yang terkecil yaitu 89 dBA hingga diatas 95 dBA. Dan untuk sumber kebisingannya berasal dari suara
mesin turbin dan suara dari komponen mesin turbin seperti Inlet house, compressor, dan juga turbin compartment.
Menurut Tambunan 2005 sumber kebisingan berasal dari aktivitas-aktivitas yang ikut menciptakan dan menambah tingkat kebisingan di tempat kerja, seperti
mengoperasikan mesin-mesin produksi yang sudah cukup tua, terlalu sering mengoperasikan mesin-mesin kerja pada kapasitas kerja cukup tinggi dalam operasi
cukup panjang.
5.9 Dampak Kondisi Kebisingan Terhadap Pekerja di Central Gas Turbine