Uji Analisis Regresi Berganda

2. Nilai Tolerence karakteristik individu dan lingkungan kerja adalah lebih besar dari 0,1 Tolerence 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.

4.9.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan melalui metode analisis grafik yaitu grafik Scatterpolt, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Berdasarkan gambar 4.5 diatas, menunjukkan bahwa titik-titik yang menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan titik membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heterokedastisitas.

4.10 Uji Analisis Regresi Berganda

Analisis linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik individu X 1 dan lingkungan kerja X 2 terhadap kinerja karyawan Universitas Sumatera Utara Y pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Adapun hasil koefesien regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.42 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.170 1.536 .762 .449 Karakteristik_Individu .677 .047 .620 14.258 .000 Lingkungan_Kerja .547 .051 .467 10.724 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017 Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukan dalam tabel 4.42 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y= 1,170 + 0,677 X 1 + 0,547 X 2 + e Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Koefesien regresi konstanta sebesar 1,170, artinya jika variabel independen bebas yaitu lingkungan kerja = 0 maka kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan akan sebesar 1,170. 2. Koefisien regresi variabel X 1 karakteristik individu sebesar 0,677 positif, menunjukkan bahwa karakteristik individu berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada karakteristik individu, maka kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan akan meningkat 0,677 satuan. 3. Koefisien regresi variabel X 2 lingkungan kerja sebesar 0,547 positif, menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja Universitas Sumatera Utara karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan pada lingkungan kerja, maka kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan akan bertambah 0,547 satuan. Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Artinya peningkatan terhadap masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan. Dengan demikian, karakteristik individu dan lingkungan kerja tepat akan mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yakni variabel karakteristik individu X 1 dengan nilai koefesian regresi sebesar 0,677 kemudian diikuti variabel lingkungan kerja X 2 dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,547. 4.11 Pengujian Hipotesis 4.11.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t