diperoleh, misalnya pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja, dan motivasi kerja.
2.1.3 Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Rivai 2009:311 suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok yaitu:
1. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan
pada masa lalu yang digunkan untuk membuat keputusan di bidang sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
2. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu
karyawannya memperbaiki
kinerja, merencanakan
pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk pengembangan
karir dan memperkuat kualitas hubungan antar manjer yang bersangkutan dengan karyawannya.
2.1.4 Jenis-Jenis Penilaian Kinerja
Menurut Rivai 2004:323 terdapat enam jenis penilaian kinerja yaitu sebagai berikut:
1. Penilaian hanya oleh atasan. 2. Penilaian oleh kelompok lini: atasan dan atasannya lagi bersama-sama
membahas kinerja dri bawahannya yang dinilai. 3. Penilaian oleh kelompok staf: atasan meminta satu atau lebih individu
untuk bermusyawarah dengannya, atasan langsung yang membuat keputusan akhir.
Universitas Sumatera Utara
4. Penilaian melalui keputusan komite: sama seperti pola sebelumnya kecuali bahwa manajer yang bertanggung jawab tidak lagi mengambil keputusan
akhir. 5. Penilaian berdasarkan tinjauan lapangan.
6. Penilaian oleh bawahan yang sejawat.
2.1.5 Aspek-Aspek Penilaian Kinerja
Menurut Rivai 2004:324 terdapat tiga aspek-aspek penilaian yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,
metode, teknik, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.
2. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke dalam bidang operasional perusahaan secara menyeluruh yang pada
intinya individual tersebut memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan.
3. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain, memotovasi karyawan, melakukan negosiasi, dan lain sebagainya.
2.1.6 Pelaksanaan Kinerja Karyawan
Menurut Wirawan 2009: 10 menjelaskan bahwa pelaksanaan kinerja adalah proses sepanjang tahun dimana pegawai melaksanakan tugas atau
pekerjaanya dan berupaya mancapai kinerjnaya dengan menggunakan kompetensi kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Karyawan dan para manajer dalam pelaksanaan kinerja masing-masing mempunyai tugas yang harus dipenuhi agar kinerja dari suatu perusahaan tersebut
bisa dikatakan tinggi, karena tingkat kinerja perusahaan tidak lepas dari kinerja para karyawan yang ada dibawahnya.
Sebagai seorang karyawan dalam upaya mencapai kinerjanya mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:
1. Berkomitmen dalam hal pencapaian tujuan bersama yang telah ditetapkan
secara bersama-sama oleh para manajer dan karyawan. 2.
Karyawan harus meminta kepada para manajer untuk mendapatkan balikan dan pelatihan karena fungsinya sangat penting yaitu sebagai alat untuk
mengembangkan kinerjanya. 3.
Berkomunikasi secara aktif dan berkelanjutan dengan para manajer ketika melaksanakan tugasnya.
4. Mencatat bagian informasi seputar kemajuan atau seberapa besar tujuan
yang ditetapkan dapat tercapai dan mengkomunikasikannya kepada manajernya.
5. Mempersiapkan diri dan data-data yang diperlukan pada saat menajer akan
menelaah kinerjanya. Misalnya karyawan mempersiapkan evaluasi
sumatif dan evaluasi formatif.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Indikator Kinerja Karyawan