Indikator Lingkungan Kerja Lingkungan Kerja .1 Pengertian Lingkungan Kerja

serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun kelompok Sedarmayati, 2009:21. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian lingkungan kerja adalah suatu kondisi atau keadaan yang ada di sekitar lingkungan tempat bekerja yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya baik secara langsung maupun tidak langsung dan memepengaruhi optimalisasi hasil yang diperoleh dan bepengaruh juga terhadap produktivitas perusahaan secara umum.

2.3.2 Indikator Lingkungan Kerja

Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja nonfisik. 1. Lingkungan Kerja Fisik Lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung Sedarmayati, 2009:21. Menurut Nitisemito 2002:184 ada beberapa indikator yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik yaitu meliputi pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, keamanan, dan kebisingan. a. Pewarnaan Pemilihan warna dapat mempengaruhi mood dan semangat kerja para karyawan. Pewarnaan ruang hendaknya menggunakan warna-warna yang dingin dan lembut dipandang, misalnya warna coklat muda, biru muda, hijau mudan dan sebagainya. Selain warna yang harus diperhatikan, komposisi warna dalam suatu ruangan juga harus diperhatikan karena bisa saja komposisi warna yang tidak Universitas Sumatera Utara sesuai dapat menyebabkan rasa tidak enaka ketika memandangnya sehingga akan menaganggu karyawan, misalnya warna hitam dicampur dengan warna biru tua maka akan terlihat gelap dan suram. Warna mempunyai psikologi yang berbeda. Psikologi warna adalah ilmu yang membicarakan tentang kejiwaan dari setiap macam warna. Psikologi warna ini sangat penting karena warna dapat merangsang jiwa seseorang yang melihatnya. Psikologi warna tersebut yaitu sebagai berikut: 1 Warna merah: memberikan rangsangan, memberikann pengaruh panas serta dapat menggetarkan jiwa dan perasaan orang ysng melihatnya. 2 Warna kuning: menimbulkan getaran suka cita dan memberikan cahaya yang gemilang, megah dan bijaksana. 3 Warna biru muda: menimbulkan rasa tenang, damai, dan bersih. 4 Warna oranye: merupakan warna yang paling panas, warna yang mempunyai kekuatan dan tenaga yang luar biasa sehingga dapat menimbulkan sugesti kehidupan dan getaran semangat. 5 Warna hijau: menimbulkan rasa sejuk dan segar, dapat memberikan rasa ketenangan karena sifatnya tidak gembira dan tidak menindas. 6 Warna violet: melambangkan getaran tinggi dan rahasia serta melukiskan kekuatan yang tak terkendalikan. b. Kebersihan Setiap perusahaan hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungannya, karena selain mempengaruhi kesehatan lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang. Bagi seseorang yang normal Universitas Sumatera Utara lingkungan kerja yang bersih dapat menimbulkan rasa senang. Rasa senang ini akan dapat mempengaruhi seseorang untuk semangat dalam bekerja. Untuk menjaga kebersihan pada umumnya diperlukan petugas khusus. Kebersihan bukan hanya tanggung jawab dari petugas kebersihan melainkan seluruh karyawan yang ada dalam lembaga tersebut, sehingga setiap perusahaan diharapkan dapat menegakkan disiplin yang tegas mengenai kebersihan. c. Pertukaran udara Pertukaran udara yang cukup terutama di dalam ruang kerja sangat diperlukan, karena sebagian besar waktu akan dihabiskan oleh karyawan di dalam ruang kerjanya. Pertukaran udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik dari para karyawan. Sebaliknya apabila pertukaran udara yang kurang dapat menimbulkan rasa pengap sehingga para karyawan dapat merasakan kelelahan. Ada beberapa cara untuk menimbulkan pertukaran udara yang cukup yaitu sebagai berikut: 1 Ventilasi yang cukup. 2 Konstruksi gedung yang baik, misalnya gedung yang mempunyai plafon yang tinggi akan menimbulkan pertukaran udara yang banyak daripada gedung yang mempunyai plafon rendah. 3 Pemasangan kipas angin. 4 Pemasangan Air Conditioner AC. d. Penerangan Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapatkan keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu diperlukan cahaya Universitas Sumatera Utara yang terang tapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas mengakibatkan pengelihatan kurang jelas sehingga pekerjaan menjadi lambat dan kurang efisien. e. Keamanan Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan ketenangan akan mendorong semangat kerja karyawan. Keamanan dibagi menjadi dua yaitu keamanan terhadap milik pribadi dan keamanan diri karyawan. Keamanan milik pribadi misalnya kendaraan milik karyawan yang ditinggalkan di tempat parkir, pada saat bekerja karyawan tidak dapat mengawasi kendaraanya secara langsung. Apabila tempat parkir tersebut tidak aman dapat menimbulkan kegelisahan sendiri bagi karyawan. Keadaan ini menyebabkan semangat dan kegairahan kerja menurun dan akibat dari hal-hal tersebut produktivitas karyawan akan menurun. Selain itu keamanan terhadap karyawan sering ditafsirkan sebagai keselamatan kerja. Untuk pekerjaan yang berbahaya hendaknya karyawan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan SOP Standar Operasional Prosedur untuk meminimalisir resiko yang terjadi di tempat kerja. f. Kebisingan Kebisingan mengganggu ketenangan dalam bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan dalam berkomunikasi. Karyawan tidak dapat berkonsentrasi saat kebisingan menggangu, maka seharusnya kebisingan dihindarkan agar pekerjaan dapat dilakkukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Universitas Sumatera Utara Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kebisingan yaitu sebagai berikut: 1 Pengendalian sumber suara. 2 Isolasi suara. 3 Penggunaan peredam suara. 4 Pemakaian alat pelindung telinga. 2. Lingkungan Kerja Non Fisik Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan Sedarmayati, 2009:31. Indikator yang mempengaruhi lingkungan kerja non fisik terbagi menjadi dua yaitu: a. Hubungan dengan karyawan Hubungan dengan rekan kerja merupakan hubungan dengan rekan kerja yang harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis diantara rekan kerja. b. Hubungan dengan atasan Hubungan antara karyawan dengan pimpinan merupakan hubungan dengan karyawan yang baik dan harmonis dengan pimpinan tempat kerja. Hubungan yang baik dan harmonis dengan pimpinan tempat kerja merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Manfaat Lingkungan Kerja