Korelasi daerah hambatalikuot disolusi dan Daerah hambat larutan standar hitung

57 Gambar 4.16 Hasil pengujian daerah hambatalikuot disolusi sediaan floating dispersi padat amoksisilin terhadap bakteri E.coli Hasil pengujian aktivitas antibakterisediaan floating dispersi padat amoksisilin terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan pertumbuhan bakteri Escherichia coli diperoleh hasil yang sama, menurut Kaur dan kawan-kawan 2011 amoksisilin merupakan antibiotik golongan β- laktamberspektrum luas yang efektif melawan bakteri baik bakteri Gram negatif maupun bakteri Gram positif, dengan cara menghambat sistesis dinding sel bakteri.

4.6.4 Korelasi daerah hambatalikuot disolusi dan Daerah hambat larutan standar hitung

Daerah hambat larutan standar hitung terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dicari dengan cara memasukkan konsentrasi alikuot disolusic ke dalam persamaan garis lurus yang diperoleh darigrafik pada Universitas Sumatera Utara 58 Gambar 4.11 dan 4.12. Hasil daerah hambat larutan standar secara perhitungdapat dilihat pada Tabel 4.7 dan 4.8. Selanjutnya, hasil daerah hambat berdasarkan perhitungan diplot dengan hasil daerah hambat yang diperoleh secara praktek. Grafik plot daerah hambat praktek vs daerah hambat hitung dapat dilihat pada Gambar 4.17 dan 4.18. Tabel 4.7 Korelasi pengujian daerah hambatalikuot disolusi sediaan floating dispersi padat dan daerah hambat larutan standar hitung terhadap bakteri Sthapylococcus aureus Alikuot disolusi Larutan standar hitung Waktu jam Daerah hambat mm x X 2 Ln C y C Daerah hambat x mm 0,00 0,98216103 -0,02 0,00 0,00000 0,5 0,27 1,00039415 0,00 0,07 0,26805 1 0,80 1,16847647 0,16 0,68 0,82372 2 1,08 1,34259518 0,29 1,22 1,10504 3 1,88 2,44355712 0,89 3,56 1,88689 4 2,48 4,86467544 1,58 6,25 2,50000 5 3,09 12,2950172 2,51 9,87 3,14195 6 3,62 32,9591247 3,50 13,72 3,70455 7 4,11 85,7777801 4,45 17,46 4,17852 8 4,56 230,249034 5,44 21,32 4,61704 9 5,07 783,068942 6,66 26,10 5,10867 10 5,62 3549,52435 8,17 32,00 5,65705 11 6,13 16004,2151 9,68 37,89 6,15509 12 6,94 235007,995 12,37 48,38 6,95560 y = 0,995x - 0,016 R² = 0,999 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 1 2 3 4 5 6 7 D ia m et er d a era h h a m b a t a li quo t di so lus i pr a k te k Daerah hambat hitung Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.17 Grafik plotdaerah hambat alikuot disolusi praktek vs Daerah hambat hitung terhadap bakteri Sthapylococcus aureus Tabel 4.8 Korelasi pengujian daerah hambatalikuot disolusi sediaan floating dispersi padat dan daerah hambat larutan standar hitung terhadap bakteri Escherichia coli Alikuot disolusi Larutan standar hitung Waktu jam Daerah hambat mm x X 2 Ln C y C Daerah hambat x mm 0,00 0,90846402 -0,09600 0,00 0,00000 0,5 0,37 0,9684291 -0,03210 0,17 0,41231 1 0,91 1,3176136 0,27582 0,99 0,99443 2 1,44 2,14997836 0,76546 2,29 1,51364 3 2,01 4,39782944 1,48111 4,19 2,04803 4 2,51 10,112196 2,31374 6,41 2,53158 5 3,07 32,5741816 3,48352 9,52 3,08545 6 3,71 180,320852 5,19474 14,07 3,75115 7 4,20 814,097388 6,70208 18,08 4,25206 8 4,51 2410,20399 7,78747 20,97 4,57894 9 4,88 8255,68867 9,01866 24,24 4,92353 10 5,32 49642,1503 10,8126 29,01 5,3863 11 5,71 236530,185 12,3738 33,16 5,75886 12 6,04 1014802,37 13,8302 37,04 6,08587 Gambar 4.18 Grafik plotdaerah hambat alikuot disolusi praktek vs daerah hambat hitung terhadap bakteri Escherichia coli Berdasarkan Gambar 4.17 dan 4.18 grafik antara daerah hambat alikuot hasil disolusi sediaan dispersi padat amoksisilin praktek dengan daerah hambat berdasarkan perhitungan diperoleh nilai R 2 terhadap bakteri S.aureus dan E.coli y = 0,997x - 0,037 R² = 0,999 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 1 2 3 4 5 6 7 D ia m eret d a era h h a m b a t a li quo t di so lus i pr a k te k Daerah hambat hitung Universitas Sumatera Utara 60 adalah 0,999. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear antara daerah hambat alikuot disolusi praktek dengan daerah hambat berdasarkan hasil perhitugan dari larutan standar amoksisilin. Universitas Sumatera Utara 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: a. Cangkang kapsul alginat dapat digunakan sebagai sediaan floating yang bertahan dilambung karena cangkang kapsul alginat memiliki kemampuan untuk tetap utuh dan mengapung dalam medium lambung buatan pH 1,2. b. Pelepasan sediaan floatingdispersi padat amoksisilin dengan polivinilpirolidon PVP K30 1:1 memberikan pelepasan sustained releasedalam medium pH 1,2 selama 12 jam. Dimana pelepasannya pada waktu 3 jam 24,84, 6 jam 50,68, dan pada waktu 12 jam adalah 90,80. c. Sedian floating dispersi padat amoksisilin dengan PVP K30 1:1 memiliki potensi sedang menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureusdan Escherichia coliyang ditunjukkan dengan adanya diameter daerah hambat dari aliquot uji disolusi.

5.2 Saran

Penelitian yang dilakukan ini hanya terbatas pada uji aktivitas antibakteri secara in vitro, disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan pengujian aktivitas antibakteri secara in vivo dari sediaan floating dispersi padat amoksisilin. Universitas Sumatera Utara