36 diganti dengan medium cairan lambung buatan pH 1,2 dengan kondisi dan jumlah
yang sama. Konsentrasi obat diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimumnya.Penetapan dilakukan sebanyak 3 kali.
3.12 Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Floating
3.12.1 Sterilisasi alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri ini, disterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterilkan didalam oven pada
suhu 170°C selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Jarum ose dengan lampu bunsen.
3.12.2 Pembuatan media 3.12.2.1 Media Nutrient Agar NA
Komposisi:
Peptone 5 g
Meat extract 2 g
Agar-agar 12 g
Distilled water 1 L
pH: 7.0 ± 0,2 pada suhu 25
C Cara pembuatan: Sebanyak 20 g serbuk NA dilarutkan dalam air suling hingga 1
liter dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna lalu disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Merck, 2005.
3.12.2.2 Media Nutrient Broth NB
Komposisi : Peptone 5 g
Meat extract 3 g
Distilled water 1 L
pH: 7,0 ± 0,2 pada suhu 25
o
C
Universitas Sumatera Utara
37 Cara pembuatan: Sebanyak 8 g serbuk NB dilarutkan dalam air suling hingga 1
liter dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna, lalu disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Merck, 2005.
3.12.2.3 Media Muller Hinton Agar MHA
Komposisi: Acid casein peptone 17,5 g
Beef Infusion 2 g
Starch 1.5 g
Bacteriological agar 17 g
Distilled water 1 L
pH: 7.4 ± 0,2 pada suhu 25 C
Cara pembuatan: Sebanyak 38 g serbuk MHA dilarutkan dalam air suling hingga 1 liter dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna, lalu
disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Pronadisa, 1993.
3.12.3 Pembuatan agar miring
Sebanyak 10 ml media nutrient agar yang sudah dicairkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril, didiamkan pada temperatur kamar sampai memadat
pada posisi miring membentuk sudut 30-45
o
. Kemudian disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 5
o
C Lay, 1994.
3.13.4 Pembuatan stok kultur bakteri
Biakan bakteri S.aureus diambil dengan menggunakan jarum ose steril, lalu ditanam pada agar miring dengan cara menggores. Lalu diinkubasi dalam
inkubator pada suhu 36-37
o
C selama 18 jam Ditjen POM, 1995. Hal yang sama dilakukan terhadap bakteriE.coli.
Universitas Sumatera Utara
38
3.12.5 Pembuatan standar kekeruhan larutan larutan Mc. Farland
Larutan H
2
SO
4
1 sebanyak 9,95 mLdicampurkan dengan larutan BaCl
2
1 sebanyak 0,05 mL dalam tabung reaksi konsentrasi 1,5 x 10
8
CFUmL.Kemudian dikocok sampai terbentuk larutanyang keruh. Kekeruhan ini dipakai sebagaistandar kekeruhan inokulum bakteri uji Mc Farland, 1907.
3.12.6 Pembuatan inokulum bakteri uji
Bakteri Staphylococcus aureus diambildengan kawat ose steril lalu disuspensikankedalam tabung yang berisi 2 mLnutrient broth hingga di peroleh
kekeruhan yang samadengan standar kekeruhan larutan Mc.Farland. Perlakuan yang sama dilakukan padabakteri Escherichia coli.
3.12.7 Pembuatan kurva larutan standar amoksisilin
Larutan standar amoksisilin dibuat dalam berbagai konsentrasi 0- 200 μg
dengan melarutkan amoksislin menggunakan medium lambung butan pH 1,2. Masing-masing larutan dimasukkan ke dalam vial. Dimasukkan pencadang kertas
ke dalam masing-masing larutan dan dibiarkan selama 30 menit. Kedalam cawan petri dimasukkan 0,1 mL inokulum, ditambahkan 15 mL media MHA steril yang
telah dicairkan dan ditunggu hingga suhu mencapai 45
o
C, dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat. Selanjutnya, dimasukkan pencadang kertas
yang telah direndam ke dalam petri. Diinkubasi pada suhu 36-37
o
C selama 18 jam. Selanjutnya diameter daerah hambat di sekitar pencadangkertas diukur
dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.
3.12.8 Pengujian aktivitas antibakteri sediaan floating