Arsip Perpustakan Medan. Sebulan sekali buku-buku di perpustkaan LPKA di ganti dengan yang baru. Berikut penuturannya:
“Di sini juga ada perpustakaan kok kak, itu kerja sama dengan badan arsip perpus medan setiap sebulan sekali bukunya juga ganti, jadi engga itu-itu aja
bukunya kak, menurut ku bagus kali kan jadi semua anak binaan di sini bisa menambah wawasan mereka dengan membaca buku-buku di perpustakaan
LPKA.”
5.2.7. Informan Utama 4
1. Nama
: PA
2. Umur
: 18 Tahun
3. Pendidikan
: SMA
4. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
5. Agama
: Islam
6. Suku
: Batak
Peneliti pertama kali bertemu dengan informan PA didampingi dan diarahkan oleh petugas menuju ruangan wawancara yang berada di kawasan kamar para
narapidana. PA sudah berada di LPKA sekitar 6 bulan dengan masa tahanan 2 tahun dan memiliki sisa hukuman 1 tahun 4 bulan lagi. PA berada di LPKA disebabkan
oleh kasus penggelapan motor. Berikut penuturannya: “Itulah kak aku awalnya di sini karena kasus penggelapan kereta, ceritanya
gini kak dulu kan aku kerja di sorum kereta gitu kan kak, waktu itu aku memang mau berhenti dari kerjaanku kan kak , jadi waktu itu aku di suru
ngantar kereta ku ke konsumen karena dari awal niat ku udah jelek dan aku
Universitas Sumatera Utara
juga mau berhenti dari kerjaan ku kan malah aku bawa lari lah kereta itu kak, aku sembunyikanlah dulu di tempat yang aman biar nnti bisa ku jual ke
pendahnya, eh sialnya aku ke tangkap juga kak setelah di lacak polisi, jadi masuklah kak aku ke LPKA ini dengan hukum 5 tahun, ya kemaren juga
gelapin kereta buat bantu-bantu ekonomi keluarga juga sih kak, soalnya orang tua ku juga cuma dagang kecil-
kecilannya nya kak.”
Peneliti menanyakan pada PA tentang kegiatan atau program pembinaan apa saja yang ada di LPKA dan pembinaan apa saja yang di ikuti oleh PA, PA
mengatakan banyak sekali kegiatan pembinaan di LPKA seperti penyuluhan agama, sekolah, sepak bola, penyuluhan dari LSM-LSM, band, pramuka serta pelatihan
keterampilan. PA juga mengatakan bahwa hampir semua kegiatan ataupun program pembinaan ya ada di LPKA ia ikuti. Awalnya ia tidak tahu menahu adanya kegiatan
pembinaan di LPKA, dipikirannya waktu itu hanya seperti penjara pada umumnya hanya di kurung saja tidak di berikan pembinaan. Berikut penuturan PA:
“Kalo kegiatan pembinaan banyak sih kak, aku semua hampir aku ikutin yang pembinaan keperibadiannya tapi kalo pembinaan keterampilan aku kurang
ada bakat sih kak jadi aku ga ikut, kalo yang paling sering aku ikutin sih biasanya kegiatan pramuka kak, itu di seleksi sih kalo yang pramuka kira-kira
cuma 20 orangan lah itu kami kegiatan nya terkadang juga sampe keluar kak naik ke gunung juga pernah kak tapi di dampingi dan di awasi sama petugas
lah kak, terus aku juga ikut kegiatan penyuluhan agama kak itu hampir tiap hari kegiatannya yang tadi nya aku males beribadah dengan ikutin penyuluhan
ini aku jadi rajin beribadah tidak lupa sama Allah kak, jadi lebih dekatlah kak sama Allah, jadi takut berbuat dosa lagi. Kegiatan sepak bola juga aku sering
ikut kak karena aku hobi kali main sepak bola senang juga aku kak ada
Universitas Sumatera Utara
kegiatan seperti ini di sini jadi ga pala bosan lah kak, pelatihnya juga baik- baik kak jago-jago mainya mereka di datangkan dari luar LPKA sebutannya
Football Plus kak, siapa anak binaan di sini yang nantinya memang benar-benar punya bakat bermain sepak bola bisa di masukkan ke PSMS
Junior ”
Peneliti menanyakan apa manfaat yang diterima oleh PA selama mengikuti pembinaan di LPKA. Ia mengatakan bahwa banyak sekali manfaat yang di terima
dari pembinaan di LPKA. Dengan mengikuti pembinaan kepramukaan membuat nya menjadi lebih displin dan bertanggung jawab, kegiatan penyuluhan agama
membuatnya menjadi lebih dekat lagi dengan Allah dan kegiatan sepak bola membuatnya jadi bisa menyalurkan hobinya. Berikut penuturannya:
“Manfaatnya sih banyak sekali kak, kegiatan pramuka membuat aku jadi lebih bertanggung jawab lagi, menghargai antara sesama teman di sini, saling
bantu mebantu antara sesama, terus dengan kegiatan agama aku jadi menyadari kesalahan aku kak aku jadi merasa berdosa dengan apa yang aku
lakukan, aku juga jadi lebih dekat dengan Allah, yang tadi nya jarang solat aku jadi rajin solat, yang tadinya aku ga pernah ngaji di sini aku jadi sering
ngaji, kegiatan sepak bola juga membuat aku senang kak soalnya aku kan hobi kali main sepak bola jadi aku semangat kali kalo ada kegiatan ini jadi
ga stress juga kak ga bosan gitu.” Peneliti menanyakan bagaimana hubungan PA dengan narapidana yang lain
dan petugas di LPKA. PA mengatakan bahwa hubungannya dengan narapidana yang lain dan petugas selama berada di LPKA sangat baik, ia tidak pernah
bermasalah dengan teman-temannya maupun dengan petugas. Menurutnya sikap petugas di LPKA cukup baik mau mengarahkan dan peduli pada PA dan selalu
Universitas Sumatera Utara
mendengarkan keluh-kesah dan curhatan PA apabila ada masalah lalu memberikan solusi atas masalahnya. Berikut penuturannya:
“Sikap petugas baik baik kak, malah udah kaya keluarga sendiri sih mereka membina kami dengan cukup baik, mau mengarahkan kami untuk ikut
pembinaan yang kira-kiranya memang kami butuhkan, kalau hubungan sama teman-teman yang lain baik juga kak ga pernah bermasalah sih aku kak paling
aku selisih paham aja pernah cuma ya di selaikan baik-baik lah kak, ya kita juga harus berusaha menjalin hubungan yang baiklah kak jangan kalau ada
masalah sama teman langsung pake emosi, bagus di selesaikan dengan baik- baik ajalah kak.”
Peneliti juga menanyakan pada PA apakah ia pernah di kunjungi orang tua selama berada di LPKA. PA yang sebelumnya bertempat tinggal di kampung Aur ini
mengatakan selama 6 bulan di berada di LKPA ia sama sekali belum pernah di kunjungi oleh orang tuanya. PA mengatakan kepada peneliti bahwa ia sengaja tidak
ingin di jenguk oleh orang tuanya karena takut mereka merasa sedih melihat PA berada di LPKA. Apabila PA rindu dengan keluarganya di mengatakan hanya
menguhubungi keluarganya lewat telpon yang tersedia untuk anak binaan di LPKA. Berikut penuturan PA:
“Kalo di besuk sama keluarga sih belum pernah sama sekali kak, aku juga yang ngelarang kak takut sedih mereka liat aku di sini, jadi kalo aku rindu ya
aku tinggal nelpon aja kak soalnya di sini kan tersedia telpon umum untuk kami anak binaan di sini buat nelpon keluarga, biasanya sih ngantri juga kalo
mau nelpon jadi ya ganti-gantian lah, kalo batas waktunya kira-kira 20 menitlah buat nelponnya kak.”
Universitas Sumatera Utara
Peneliti juga menanyakan bagaimana harapan PA mengenai pembinaan di LPKA dan harapannya setelah keluar dan dibina di LPKA. PA megatakan bahwa
pembinaan di LPKA sudah baik menurutnya sangat bermanfaat sekali. PA berharap agar pembinaan di LPKA kedepannya menjadi lebih baik lagi dan sarana prasaranA
di LPKA juga semakin bertambah agar tidak menghambat proses pembinaan di LPKA. Harapan PA setelah keluar dari LPKA adalah menjadi manusia yang lebih
baik lagi yang dapat di terima oleh masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Berikut penuturannya:
“Kalau harapan ku sih kak semoga pembinaan di sini makin bagus lagi kedepannya dan makin di tambah lah sarana prasarana di LPKA ini oleh
pemerintah agar pembinaan di sini ga terhambat juga kak, kalo bisa juga petugas pembinaan di LPKA makain di tambah juga kak soalnya kan anak
binaan di sini udah banyak kali kak. Kalau harapan aku setelah keluar yaitu aku mau tobat lah
kak ga mau lagi berbuat keselahan yang sama kak.”
5.2.8. Informan Utama 5