mengembangkan bakat anak binaan yang mempunyai bakat dalam bernyanyi dan bermain alat musik. Kegiatan ini juga sebagai hiburan bagi anak-anak di LPKA
yang kebebasannya sudah terenggut. Kegiatan band dilakukan di hari kamis dan sabtu. Kegiatan band di ikuiti oleh Informan MS.
Informan Utama MS mengatakan dengan mengikuti kegiatan Band
membuatnya jadi bisa menyalurkan hobinya bernyanyi dan bermain gitar.
5.3.1.1 Melalui Program Pembinaan Kemandirian 1. Pelatihan Keterampilan
Pelatihan keterampilan dilakukan bertujuan agar kelak setelah masa hukuman selesai narapidana anak mempunyai bekal keterampilan untuk mencari pekerjaan di
masyarakat yang sangat bermanfaat kelak ketika sudah bebas dari LPKA. Pelatihan keterampilan di LPKA ada bermacam-macam seperti, pembuatan kapal-kapalan,
pembuatan sabun cuci piring, menjahit, pertanian, perbengkelan dan pembuatan sendal. Pelatihan ini dianjurkan sekali siapa yang mempunyai bakat keterampilan.
Pelatihan keterampilan ini hanya diikuti oleh Informan FJ dan Informan MS. FJ mengikuti keterampilan pembuatan sabun cuci piring, sedangkan MS mengikuti
kegiatan pertanian.
Informan Utama FJ mengatakan dengan mengikuti kegiatan keterampilan
sangat bermanfaat, dengan di bimbing oleh petugas nantinya hasilnya dapat dijual di lingkungan LPKA. FJ mengatakan satu botol sabun cuci pring di hargai Rp. 5000.
Informan Utama MS mengatakan dengan mengikuti kegiatan perkebunan
membuatnya jadi tahu cara bercocok tanam dengan benar. MS mengatakan bahwa ia diajarakan untuk mengelola tanaman jagung, cabai, atau sayur-sayuran yang apabila
panennya berhasil dapat di konsumsi sendiri dan untuk keperluan dapur LPKA
Universitas Sumatera Utara
Kutipan hasil wawancara yang diuraikan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pelatihan keterampilan sangat bermanfaat bagi informan FJ dan MS yang
apabila setelah keluar dari LPKA mungkin mereka dapat membuka usaha atau bekerja dengan keterampilan yang sudah didapatnya selama di bina di LPKA.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, peneliti merumuskan kesimpulan sebagai berikut:
Lembaga pembinaan Khusus Anak Kls 1 Tanjung Gusta Medan telah melakukan pembinaan dengan cukup baik dalam membina narapidana anak yang
telah terenggut kebebasannya yaitu, dengan memberikan pendidikan umum seperti sekolah, pendidikan keagamaan, penyulahan kesehatan, hiburan, dan pelatihan
keterampilan bagi narapidana anak. Dengan pembinaan yang diberikan oleh LPKA membuat narapidana anak
menjadi sadar dengan kesalahannya, membuat mereka taat hukum serta menjadi manusia yang bertanggung jawab. Informan kedua FJ, Informan ketiga MI,
Informan keempat PA dan Informan kelima MS mengaku dengan mengikuti pembinaan keagamaan membuat mereka lebih dekat dengan Tuhan serta sadar
dengan keselahan yang diperbuatnya sehingga tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Namun juga ada beberapa hambatan dan faktor pendukung dalam melakukan pembinaan di LPKA. Hambatan nya adalah seperti kurang nya sumber daya
manusia, kurangnya sarana dan prasarana, serta jumlah narapidana yang melebihi daya tampung. Sedangkan faktor pendukung dalam melaksanakan pembinaan di
LPKA adalah adanya LSM-LSM dari luar yang mau bekerja sama dengan LPKA dalam membina narapidana.
Universitas Sumatera Utara