Peneliti  juga  menanyakan  bagaimana  harapan  PA  mengenai  pembinaan  di LPKA  dan  harapannya  setelah  keluar  dan  dibina  di  LPKA.  PA  megatakan  bahwa
pembinaan di LPKA sudah baik menurutnya sangat bermanfaat sekali. PA berharap agar pembinaan di LPKA kedepannya menjadi lebih baik lagi dan sarana prasaranA
di  LPKA  juga  semakin  bertambah  agar  tidak  menghambat  proses  pembinaan  di LPKA.  Harapan  PA  setelah  keluar  dari  LPKA  adalah  menjadi  manusia  yang  lebih
baik lagi yang dapat di terima oleh masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Berikut penuturannya:
“Kalau  harapan  ku  sih  kak  semoga  pembinaan  di  sini  makin  bagus  lagi kedepannya  dan  makin  di  tambah  lah  sarana  prasarana  di  LPKA  ini  oleh
pemerintah  agar  pembinaan  di  sini  ga  terhambat  juga  kak,  kalo  bisa  juga petugas  pembinaan  di  LPKA  makain  di  tambah  juga  kak  soalnya  kan  anak
binaan  di  sini udah banyak kali  kak. Kalau  harapan aku setelah  keluar  yaitu aku mau tobat lah
kak ga mau lagi berbuat keselahan yang sama kak.”
5.2.8. Informan Utama 5
1. Nama
: MS
2. Umur
: 19 Tahun
3. Pendidikan
: Tamat SMP
4. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
5. Agama
: Islam
6. Suku
: Banjar
Peneliti pertama kali bertemu dengan informan MS didampingi dan diarahkan oleh  petugas  menuju  ruangan  wawancara  yang  berada  di  kawasan  kamar  para
Universitas Sumatera Utara
narapidana. MS sudah berada di LPKA selama 2 tahun dengan masa tahanan 7 tahun 3  bulan  dan  memiliki  sisa  hukuman  5  tahun  3  bulan  lagi.  PA  berada  di  LPKA
disebabkan oleh kasus asusila. Berikut penuturannya: “Gini kak ceritanya kenapa aku bisa berada di LPKA, aku kan punya pacar
kak  kami  saling  sukalah,  terus  pacar  aku  ini  tiba-tiba  dia  kabur  dari  rumah ntah  ada  masalah  dia  sama  keluarga  nya  waktu  itu,  ya  udah  di  ajaknya  lah
aku di telponnya aku pas waktu itu lagi kerja di bengkel baikin kereta, ya udah aku samperin aja lah dia kak dia maksa-maksa mau kabur dari rumah ya udah
terakhir aku bawalah ke binjai tempat temanku disitulah kami tinggal selama kurang  lebih  3  minggu  juga  lah  kak,  namanya  udah  saling  suka  kan  kan
tinggal  nya  sama  pula  khilaf  lah  aku  kak,  ya  udah  lah  terjadi  lah  perbuatan kaya gitu, terakhir  orang tua nya lapor polisi kami di bawa pulang habis itu
aku  ditahan,  padahal  pacarku  udah  bela-bela  aku  juga  kalo  aku  ga  ada bawa  lari  dia  juga  ga  maksa  dia,  cuma  bapaknyalah  kak  kekeh  kalo  aku
ngapa-ngapain  anaknya.  Ya  udah  akhirnya  aku  dijatuhi  hukuman  7  tahun  3 bulan  dan  di  masukkan  lah  aku  ke  LPKA  kak,  udah  2  tahun  juga  aku  di  sini
kak.” Peneliti  menanyakan  kegiatan  atau  program  pembinaan  apa  saja  yang  ada  di
LPKA  dan  yang  diikuti  MS.  MS  menjelaskan  bahwa  ada  banyak  kegiatan  ataupun program pembinaan di LPKA. Hampir semua program pembinaan di LPKA di ikuti
oleh MS, ia paling sering mengikuti  kegiatan peyuluhan agama islam,  sekolah, dan penyuluhan  dari  Caritas.  MS  juga  mengikuti  kegiatan  keterampilan  pertanian.
Berikut penuturannya: “Kegiatan atau pembinaan yang paling sering aku ikuti di sini itu penyulahan
agam  islam,  itu  biasanya  kami  ngaji  sama  sama,  terus  di  kasi  siraman-
Universitas Sumatera Utara
siraman  rohani  oleh  pembicara  atau  ustadz  yang  biasanya  itu  di  datangkan dari  luar  kak,  terus  aku  juga  senang  dengan  adanya  kegiatan  MTSN  yaitu
sekolah gitu kak jadi di sini pun kami masi bisa sekolah dan dapat ijazah, yang tadinya  aku  cuma  tamat  SMP  di  sini  aku  bisa  lanjut  lagi  sekolah  ku,  setiap
tahun di adakan ujian paket A,B,C juga kak kerja sama LPKA dengan PKBM PUSPA.  Terus  aku  juga  ikut  kegiatan  main  band  kak  mungkin  karena
hobi  nyanyi  juga  sih  kak  sama  main  gitar,  aku  juga  sering  ikut  kegiatan penyuluhan dari Caritas  yang  memberikan  penyuluhan  tentang  bahaya
narkoba dan penyakit menular  seperti  HIV  kak.  Kalo  kegiatan  pembinaan keterampilan aku itu pertanian kak, itu biasanya tiap pagi di lakukan sih kak,
kami diajarkan untuk mengelola tanaman jagung, cabai atau sayur-  sayuran. Kalo panen nya berhasil,  hasilnya  dapat  kami  konsumsi  sendiri  sih  kak  untuk
keperluan dapur LPKA juga.” Selanjutnya  peneliti  menanyakan  apa  manfaat  yang  diterima  oleh  MS  selama
mengikuti  pembinaan  di  LPKA.  Ia  mengatakan  bahwa  dengan  mengikuti pembinaan  di  LPKA  seperti  penyuluhan  agama  islam  membuatnya  beratubat  dan
tidak  ingin  mengulangi  kesalahannya,  membuatnya  lebih  dekat  lagi  dengan  Allah dan  membuatnya  lebih  lancar  dalam  membaca  Al-Quran.  Kegiatan  MTSN
membuatnya  bisa  sekolah  lagi  yang  tadinya  hanya  tamatan  SMP,  serta  dengan kegiatan  keterampilan  pertanian  membuatnya  tahu  dan  paham  dengan  cara
bercocok tanam yang benar dan mungkin nantinya setelah keluar dari LPKA dapat di aplikasikannya. Berikut penuturannya:
“Mannfaat dari pembinaan yang aku ikuti sih banyak sekali ya kak , aku jadi lebih  dekat  dengan  Allah,  aku  jadi  takut  dosa  kak,  terus  aku  kan  sering  ikut
pengajian  mebuat  aku  jadi  lebih  lancar  membaca  Al-Quran,  dengan  adanya
Universitas Sumatera Utara
kegiatan  MTSN  juga  bermanfaat  sekali  kak  membuat  aku  jadi  bisa  lanjut sekolah  lagi,  terus  dengan  penyuluhan-penyulahan  dari  Caritas  aku  jadi
tahu  bahaya  narkoba  membuat  aku  jadi  takut  dengan  narkoba,  terus  selama di  sini  aku  juga  lebih  bisa  menghargai  anatara  sesama,  kalo  manfaat
dari  pembinaan  keterampilan  pertanian  aku  jadi  belajar  sih  kak  bagaimana cara  bercocok  tanam  yang  benar  yang  nanti  nya  setelah  keluar  dari  LPKA
bisa aku kembangkan lagi.”
Peneliti  menanyakan  bagaimana  hubungan  MS  dengan  narapidana  yang  lain dan    petugas  di  LPKA.  MS  mengatakan  bahwa  hubungannya  dengan  narapidana
yang  lain  dan  petugas  selama  berada  di  LPKA  cukup  baik,  ia  tidak  pernah bermasalah  dengan  teman-temannya  maupun  dengan  petugas.  Menurutnya  sikap
petugas  di  LPKA  cukup  baik  mau  mengarahkan  dan  peduli  pada  MS  dan  selalu mendengarkan tentang  masalah-masalah  yang sedang MS alami.  Petugas  juga akan
memberikan solusi atas masalahnya. Berikut penuturannya: “Sama teman-teman di sini sih hubungan ku baik kak, ga pernah berantam sih,
sama petugas juga  baik  kak, soalanya petugas di sini mau mengarahkan  dan membimbing kami apabila  kami kurang  paham dengan pembinaan yang  ada,
mereka juga mau dengar keluhan-keluahan kami selama berada di LPKA dan pasti  akan  di  berikan  solusi  oleh  mereka.  Petugas  di  sini  juga  ga  membeda-
bedakan  kami  satu  sama  lain  kak  mereka  anggap  kami  sama  semua,  mereka juga  berperan  sebagai  orang  tua  mau  teman  kami  karena  di  LPKA  ini  ga
s emua punya orang tua kak.”
Peneliti  juga  menanyakan  pada  MS  apakah  ia  pernah  di  kunjungi  orang  tua selama berada di LPKA. Selama  2  tahun  berada  di  LPKA  MS  mengatakan  bahwa
kelurga  sangat  mendukungnya  dengan  mengunjungi  MS  1  bulan  2  kali.  Informan
Universitas Sumatera Utara
MS juga mengatakan dia memiliki ayah angkat yang juga sering mengunjunginya di LPKA dengan terkadang meberikan uang ataupun makanan. Beikut penuturan MS:
“Keluarga  sih  tetap  mendukung  kak  kadang  1  bulan  2  kali  datang  buat ngunjungi aku, walau aku tahu mereka kecewa kali sama perbuatan yang aku
lakukan.  Aku  kan  juga  punya  ayah  angkat  kak,  itulah  ayah  angkat  aku  juga sering datang ke sini kadang ngasi uang buat aku jajan di sini, kan di LPKA
ini  juga  ada  warungnya  kak.,  terus  aku  kalo  kangen  atau  butuh  sesuatu  aku tinggal  nelpon  aja  kak  dari  telpon  umum  di  sini,  biar  nanti  kalo  besuk  di
bawakan apa aja keperluannku.” Peneliti  juga  menanyakan  bagaimana  harapan  MS  mengenai  pembinaan  di
LPKA dan harapannya setelah keluar dan dibina di LPKA. Menurut MS pembinaan di  LPKA  sudah  baik  dan  ia  berharap  agar  kedepannya  menjadi  lebih  baik  lagi,  ia
mengatakan  hanya  kurang  nya  sarana  prasarana  yang  kadang  menghambat  proses pembinaan.  MS  berharap  agar  sarana  prasarana  di  LPKA  di  tambah  lagi.  Harapan
MS setelah keluar dari LPKA adalah agar kedepannya ia bisa berubah menjadi lebih baik lagi dan meghargai satu sama lain dan ia berharap bisa melanjutkan sekolah dan
ingin berkuliah di jurusan pertanian. Berikut penuturannya: “Kalo  pembinaan  di  sini  aku  harap  kedepannya  makin  lebih  baik  aja  kak
makin  banyak  lagi  LSM  yang  mau  bekerja  sama  dengan  LPKA,  terus  sarana prasarana  nya  kan  di  sini  kurang  ,  jadi  aku  harap  juga  ditambah,  terus
harapan aku setelah keluar dari sini aku mau tobatlah kak  mau jadi manusia yang  berguna  bagi  bangsa  ini,  mau  lanjut  sekolah  lagi  kalo  bisa  aku  juga
pengen  kuliah  kak,  kan  di  sini  udah  ikut  pembinaan  keterampilan  pertanian jadi  aku  tertarik  untuk  belajar  lebih  jauh  lagi  dengan  kuliah  di  jurusan
pertanian kak.”
Universitas Sumatera Utara
5.2.9. Informan Tambahan