Informan Utama 5 Hasil Temuan 1. Informan Kunci 1

Peneliti juga menanyakan bagaimana harapan PA mengenai pembinaan di LPKA dan harapannya setelah keluar dan dibina di LPKA. PA megatakan bahwa pembinaan di LPKA sudah baik menurutnya sangat bermanfaat sekali. PA berharap agar pembinaan di LPKA kedepannya menjadi lebih baik lagi dan sarana prasaranA di LPKA juga semakin bertambah agar tidak menghambat proses pembinaan di LPKA. Harapan PA setelah keluar dari LPKA adalah menjadi manusia yang lebih baik lagi yang dapat di terima oleh masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Berikut penuturannya: “Kalau harapan ku sih kak semoga pembinaan di sini makin bagus lagi kedepannya dan makin di tambah lah sarana prasarana di LPKA ini oleh pemerintah agar pembinaan di sini ga terhambat juga kak, kalo bisa juga petugas pembinaan di LPKA makain di tambah juga kak soalnya kan anak binaan di sini udah banyak kali kak. Kalau harapan aku setelah keluar yaitu aku mau tobat lah kak ga mau lagi berbuat keselahan yang sama kak.”

5.2.8. Informan Utama 5

1. Nama : MS 2. Umur : 19 Tahun 3. Pendidikan : Tamat SMP 4. Jenis Kelamin : Laki-Laki 5. Agama : Islam 6. Suku : Banjar Peneliti pertama kali bertemu dengan informan MS didampingi dan diarahkan oleh petugas menuju ruangan wawancara yang berada di kawasan kamar para Universitas Sumatera Utara narapidana. MS sudah berada di LPKA selama 2 tahun dengan masa tahanan 7 tahun 3 bulan dan memiliki sisa hukuman 5 tahun 3 bulan lagi. PA berada di LPKA disebabkan oleh kasus asusila. Berikut penuturannya: “Gini kak ceritanya kenapa aku bisa berada di LPKA, aku kan punya pacar kak kami saling sukalah, terus pacar aku ini tiba-tiba dia kabur dari rumah ntah ada masalah dia sama keluarga nya waktu itu, ya udah di ajaknya lah aku di telponnya aku pas waktu itu lagi kerja di bengkel baikin kereta, ya udah aku samperin aja lah dia kak dia maksa-maksa mau kabur dari rumah ya udah terakhir aku bawalah ke binjai tempat temanku disitulah kami tinggal selama kurang lebih 3 minggu juga lah kak, namanya udah saling suka kan kan tinggal nya sama pula khilaf lah aku kak, ya udah lah terjadi lah perbuatan kaya gitu, terakhir orang tua nya lapor polisi kami di bawa pulang habis itu aku ditahan, padahal pacarku udah bela-bela aku juga kalo aku ga ada bawa lari dia juga ga maksa dia, cuma bapaknyalah kak kekeh kalo aku ngapa-ngapain anaknya. Ya udah akhirnya aku dijatuhi hukuman 7 tahun 3 bulan dan di masukkan lah aku ke LPKA kak, udah 2 tahun juga aku di sini kak.” Peneliti menanyakan kegiatan atau program pembinaan apa saja yang ada di LPKA dan yang diikuti MS. MS menjelaskan bahwa ada banyak kegiatan ataupun program pembinaan di LPKA. Hampir semua program pembinaan di LPKA di ikuti oleh MS, ia paling sering mengikuti kegiatan peyuluhan agama islam, sekolah, dan penyuluhan dari Caritas. MS juga mengikuti kegiatan keterampilan pertanian. Berikut penuturannya: “Kegiatan atau pembinaan yang paling sering aku ikuti di sini itu penyulahan agam islam, itu biasanya kami ngaji sama sama, terus di kasi siraman- Universitas Sumatera Utara siraman rohani oleh pembicara atau ustadz yang biasanya itu di datangkan dari luar kak, terus aku juga senang dengan adanya kegiatan MTSN yaitu sekolah gitu kak jadi di sini pun kami masi bisa sekolah dan dapat ijazah, yang tadinya aku cuma tamat SMP di sini aku bisa lanjut lagi sekolah ku, setiap tahun di adakan ujian paket A,B,C juga kak kerja sama LPKA dengan PKBM PUSPA. Terus aku juga ikut kegiatan main band kak mungkin karena hobi nyanyi juga sih kak sama main gitar, aku juga sering ikut kegiatan penyuluhan dari Caritas yang memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba dan penyakit menular seperti HIV kak. Kalo kegiatan pembinaan keterampilan aku itu pertanian kak, itu biasanya tiap pagi di lakukan sih kak, kami diajarkan untuk mengelola tanaman jagung, cabai atau sayur- sayuran. Kalo panen nya berhasil, hasilnya dapat kami konsumsi sendiri sih kak untuk keperluan dapur LPKA juga.” Selanjutnya peneliti menanyakan apa manfaat yang diterima oleh MS selama mengikuti pembinaan di LPKA. Ia mengatakan bahwa dengan mengikuti pembinaan di LPKA seperti penyuluhan agama islam membuatnya beratubat dan tidak ingin mengulangi kesalahannya, membuatnya lebih dekat lagi dengan Allah dan membuatnya lebih lancar dalam membaca Al-Quran. Kegiatan MTSN membuatnya bisa sekolah lagi yang tadinya hanya tamatan SMP, serta dengan kegiatan keterampilan pertanian membuatnya tahu dan paham dengan cara bercocok tanam yang benar dan mungkin nantinya setelah keluar dari LPKA dapat di aplikasikannya. Berikut penuturannya: “Mannfaat dari pembinaan yang aku ikuti sih banyak sekali ya kak , aku jadi lebih dekat dengan Allah, aku jadi takut dosa kak, terus aku kan sering ikut pengajian mebuat aku jadi lebih lancar membaca Al-Quran, dengan adanya Universitas Sumatera Utara kegiatan MTSN juga bermanfaat sekali kak membuat aku jadi bisa lanjut sekolah lagi, terus dengan penyuluhan-penyulahan dari Caritas aku jadi tahu bahaya narkoba membuat aku jadi takut dengan narkoba, terus selama di sini aku juga lebih bisa menghargai anatara sesama, kalo manfaat dari pembinaan keterampilan pertanian aku jadi belajar sih kak bagaimana cara bercocok tanam yang benar yang nanti nya setelah keluar dari LPKA bisa aku kembangkan lagi.” Peneliti menanyakan bagaimana hubungan MS dengan narapidana yang lain dan petugas di LPKA. MS mengatakan bahwa hubungannya dengan narapidana yang lain dan petugas selama berada di LPKA cukup baik, ia tidak pernah bermasalah dengan teman-temannya maupun dengan petugas. Menurutnya sikap petugas di LPKA cukup baik mau mengarahkan dan peduli pada MS dan selalu mendengarkan tentang masalah-masalah yang sedang MS alami. Petugas juga akan memberikan solusi atas masalahnya. Berikut penuturannya: “Sama teman-teman di sini sih hubungan ku baik kak, ga pernah berantam sih, sama petugas juga baik kak, soalanya petugas di sini mau mengarahkan dan membimbing kami apabila kami kurang paham dengan pembinaan yang ada, mereka juga mau dengar keluhan-keluahan kami selama berada di LPKA dan pasti akan di berikan solusi oleh mereka. Petugas di sini juga ga membeda- bedakan kami satu sama lain kak mereka anggap kami sama semua, mereka juga berperan sebagai orang tua mau teman kami karena di LPKA ini ga s emua punya orang tua kak.” Peneliti juga menanyakan pada MS apakah ia pernah di kunjungi orang tua selama berada di LPKA. Selama 2 tahun berada di LPKA MS mengatakan bahwa kelurga sangat mendukungnya dengan mengunjungi MS 1 bulan 2 kali. Informan Universitas Sumatera Utara MS juga mengatakan dia memiliki ayah angkat yang juga sering mengunjunginya di LPKA dengan terkadang meberikan uang ataupun makanan. Beikut penuturan MS: “Keluarga sih tetap mendukung kak kadang 1 bulan 2 kali datang buat ngunjungi aku, walau aku tahu mereka kecewa kali sama perbuatan yang aku lakukan. Aku kan juga punya ayah angkat kak, itulah ayah angkat aku juga sering datang ke sini kadang ngasi uang buat aku jajan di sini, kan di LPKA ini juga ada warungnya kak., terus aku kalo kangen atau butuh sesuatu aku tinggal nelpon aja kak dari telpon umum di sini, biar nanti kalo besuk di bawakan apa aja keperluannku.” Peneliti juga menanyakan bagaimana harapan MS mengenai pembinaan di LPKA dan harapannya setelah keluar dan dibina di LPKA. Menurut MS pembinaan di LPKA sudah baik dan ia berharap agar kedepannya menjadi lebih baik lagi, ia mengatakan hanya kurang nya sarana prasarana yang kadang menghambat proses pembinaan. MS berharap agar sarana prasarana di LPKA di tambah lagi. Harapan MS setelah keluar dari LPKA adalah agar kedepannya ia bisa berubah menjadi lebih baik lagi dan meghargai satu sama lain dan ia berharap bisa melanjutkan sekolah dan ingin berkuliah di jurusan pertanian. Berikut penuturannya: “Kalo pembinaan di sini aku harap kedepannya makin lebih baik aja kak makin banyak lagi LSM yang mau bekerja sama dengan LPKA, terus sarana prasarana nya kan di sini kurang , jadi aku harap juga ditambah, terus harapan aku setelah keluar dari sini aku mau tobatlah kak mau jadi manusia yang berguna bagi bangsa ini, mau lanjut sekolah lagi kalo bisa aku juga pengen kuliah kak, kan di sini udah ikut pembinaan keterampilan pertanian jadi aku tertarik untuk belajar lebih jauh lagi dengan kuliah di jurusan pertanian kak.” Universitas Sumatera Utara

5.2.9. Informan Tambahan

Dokumen yang terkait

Respon Narapidana Terhadap Program Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan

5 76 122

PELAKSANAAN PEMBINAAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS I-A TANJUNG GUSTA, MEDAN.

2 6 27

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan )

0 0 10

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan )

0 0 1

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan )

0 0 24

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan )

0 0 20

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan ) Chapter III V

0 0 45

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan )

0 0 5

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ( Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Medan )

0 0 21

PERAN LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK DALAM PROSES PEMBINAAN ANAK PIDANA (Studi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandar Lampung)

1 21 14