4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu efektivitas penerimaan BPHTB, kontribusi penerimaan BPHTB, satu variabel moderating
yaitu jumlah penduduk serta satu variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah.
4.5.1. Variabel Independen
1. Efektivitas Pemungutan BPHTB Adalah perbandingan antara realisasi penerimaan BPHTB dengan
potensitarget penerimaan BPHTB yang telah ditetapkan. Jika tingkat efektivitas penerimaan BPHTB tinggi, maka kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah
semakin tinggi. Skala yang dipergunakan : Rasio. Indikatornya sebagai berikut:
Efektivitas BPHTB = Realisasi Penerimaan BPHTB Potensi BPHTB
X 100
2. Kontribusi Penerimaan BPHTB Adalah sumbangan yang diberikan oleh pendapatan pajak Bea Perolehan
Hak atas Tanah Dan Bangunan terhadap besarnya Pendapatan Daerah. Dengan perbandingan antara realisasi penerimaan BPHTB dengan realisasi penerimaan
PAD. Skala yang digunakan : Rasio. Indikatornya sebagai berikut:
Kontribusi BPHTB = Realisasi Penerimaan BPHTB Realisasi Penerimaan PAD
x 100
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Variabel Moderating
Jumlah Penduduk Orang yang bertempat tinggal dan menetap dalam suatu wilayah dengan
indikator jumlah penduduk yang sudah menikah Kepala Keluarga. Skala yang digunakan : Rasio.
4.5.3. Variabel Dependen
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan asli daerah adalah penerimaan Pemerintah Daerah
KabupatenKota yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah Yang sah, indikator realisasi penerimaan pendapatan asli daerah.
Skala yang digunakan : Rasio.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4.1. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Variabel Independen
Efektivitas Penerimaan
BPHTB X1
Merupakan perbandingan antara realisasi penerimaan
BPHTB dengan potensitarget penerimaan
BPHTB yang telah ditetapkan. Jika tingkat
efektivitas
penerimaan BPHTB tinggi, maka
kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah
semakin tinggi. Realisasi Penerimaan BPHTB
Potensi BPHTB X 100
Rasio
Kontribusi Penerimaan
BPHTB X2
Merupakan sumbangan yang diberikan oleh
pendapatan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah
Dan Bangunan terhadap besarnya Pendapatan Asli
Daerah. Dengan perbandingan antara
realisasi penerimaan BPHTB dengan realisasi
penerimaan PAD. Realisasi Penerimaan BPHTB
Realisasi Penerimaan PAD x 100
Rasio
Variabel Moderating
Jumlah Penduduk
Z Orang yang bertempat
tinggal dan menetap dalam suatu wilayah.
Jumlah penduduk yang sudah menikah Kepala Keluarga
Rasio
Variabel Dependen
Pendapatan Asli Daerah
Y Penerimaan Pemerintah
Daerah KabupatenKota yang bersumber dari Pajak
Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah Yang sah.
Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD
Rasio
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Analisis Deskriptif