dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan, dengan diberikan sertifikat sebagai surat tanda bukti haknya; b Untuk menyediakan informasi kepada pihak-
pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah, agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam melakukan perbuatan hukum mengenai
bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar; c Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
Dalam melaksanakan pendaftaran tanah dimaksud, Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota dibantu oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah dan
Pejabat lain yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yaitu membuat akta dan risalah lelang sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan
hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran
tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu.
2.1.3. Efektivitas Pemungutan BPHTB Terhadap PAD
Di dalam organisasi efektivitas sering dihubungkan dengan efisiensi. Efisiensi seringkali tidak selaras dengan efektif. Efisien lebih menekankan pada
penggunaan sumber daya dengan tepat. Efektif lebih menekankan pada tepat sasaran. Menurut Sedarmayanti 2001 : 59, efektivitas merupakan suatu ukuran
yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan
masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi
meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut, pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal
tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas, dan waktu
telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya Fauzan Ardiyanto : 2012.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas bertujuan untuk mengukur rasio keberhasilan. Rasio di bawah standar minimal keberhasilan
dapat dikatakan tidak efektif. Ukuran efektivitas biasanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Menurut Riady 2010 tingkat efektivitas dapat digolongkan
kedalam beberapa katergori yaitu: 1 Hasil perbandingan pencapaian lebih dari 100 persen berarti sangat efektif; 2 hasil perbandingan pencapaian 100 persen
berarti efektif; 3 hasil perbandingan pencapaian kurang dari 100 persen berarti tidak efektif.
Untuk menganalisis efektivitas pemungutan BPHTB yaitu perbandingan antara penerimaan dan potensi BPHTB pada tahun 2009 – 2011, menurut Halim
200 : 164 Rumus yang digunakan dalam menghitung tingkat efektivitas BPHTB adalah :
Efektivitas BPHTB = Realisasi Penerimaan BPHTB
Potensi BPHTB X 100
Universitas Sumatera Utara
Dengan asumsi sebagai berikut :
Tabel 2.1. Tabel Interprestasi Nilai Efektivitas
Persentase Kriteria
100 Sangat Efektif
90-100 Efektif
80-90 Cukup Efektif
60-80 Kurang Efektif
60 Tidak Efektif
Sumber : Depdagri, Kepmendagri No.690.900.327 Tahun 1996 Dalam penelitian ini, efektivitas berarti perbandingan antara realisasi
penerimaan BPHTB dengan potensitarget penerimaan BPHTB yang telah ditetapkan. Jika tingkat efektivitas penerimaan BPHTB tinggi, maka
kontribusinya terhadap Pendapatan Daerah semakin tinggi. Pengertian efektivitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya
hasil, dalam bahasa sederhana hal tersebut dapat dijelaskan bahwa : efektivitas dari pemerintah daerah adalah bila tujuan pemerintah daerah tersebut dapat
dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan target
yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil Dari pengertian-pengertian efektivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas dan waktu yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut
sudah ditentukan terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Kontribusi BPHTB Terhadap Pendapatan Asli Daerah