5.1.3.2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi pada penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya.
Tabel 5.7. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .847
a
.718 .691
601.98109 2.119
a. Predictors: Constant, LNX2Z, LNZ, LNXI b. Dependent Variable: Y
Sumber : Lampiran – 8 Setelah dilakukan uji autokorelasi, diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar
2,119 yang menyatakan du = 1,7987 d = 2,119 4 – du 1,7987 = 2,2013.
5.1.3.3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas pada penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1.
Sumber : Lampiran - 8 Grafik scatterplots diatas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur, yang mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan
oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil plotting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, maka semakin sulit menginterprestasikan hasil grafik plots.
Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil yaitu uji glejser pada tabel 5.8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Standardized T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant -3112.904 2248.285
-1.385 .176
LNXI -291.161
187.164 -.515 -1.556
.130 LNZ
635.471 303.557
.547 2.019 .074
LNX2Z -89.790
125.345 -.188 -.716
.479 a. Dependent Variable: AbsUi
Sumber : Lampiran – 9 Hasil uji glejser menunjukkan bahwa signifikansi variabel independen
pada persamaan regresi tidak signifikan secara statistik LNX1 = 0,130 α = 0,05, LNZ = 0,074
α = 0,05, LNX2Z = 0,479 α = 0,05 maka asumsi homokedastisitas pada data model regresi tidak dapat ditolak. Dari grafik
scatterplot dan uji glejser dapat disimpulakn bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.1.3.4. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual pada model regresi berdistribusi normal. Uji-t dan uji-F
mengasumsikan bahwa nilai residual harus mengikuti distribusi normal, dan apabila asumsi ini tidak terpenuhi maka penggunaan model regresi untuk prediksi
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Universitas Sumatera Utara
Uji statistik untuk menguji normalitas residual pada penelitian ini dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov 1-sample K-S
test.
Tabel 5.9. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 5.75604021E2
Most Extreme Differences
Absolute .173
Positive .173
Negative -.123
Kolmogorov-Smirnov Z 1.036
Asymp. Sig. 2-tailed .233
a. Test distribution is Normal. Sumber : Lampiran - 8
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,036, dan tidak signifikan pada α = 0,05 asymp. Sig = 0,233 0,05. Dengan demikian
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
5.1.4. Analisis Regresi