yang diterima dari pemerintah daerah ditujukan untuk meningkatkan penerimaan dan meningkatkan efisiensi. Retribusi hal terpenting pada tingkat daerah, karena
lebih dekatnya dengan pengguna jasa, pelayanan-pelayanan daerah lebih dapat diterima untuk pungutan-pungutan tersebut daripada pelayanan-pelayanan yang
disediakan pemerintah pusat. Dalam hal yang sama Bird dan Vaillancourt 2000 : 168 mengatakan di
Indonesia, retribusi memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap total penerimaan daerah, namun demikian pemanfaatan retribusi ini masih dibawah
potensi yang ada. Ketergantungan yang tinggi terhadap transfer pemerintah pusat telah menyebabkan kurangnya intensif pencarian sumber-sumber retribusi untuk
menutupi biaya daerah.
2.1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah lainnya yang menduduki peran penting setelah pajak daerah dan retribusi daerah adalah bagian pemerintah
atas laba Badan Usaha Milik Daerah. Mardiasmo 2004 : 154 mengatakan, Pemerintah daerah juga dapat melakukan upaya peningkatan PAD melalui
optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah BUMD dan Badan Usaha Milik Negara BUMN.
Peranan investasi swasta dan perusahaan milik negaradaerah diharapkan dapat berfungsi sebagai pemicu utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
daerah engine of growth dan sebagai center of economic activity. Dari sisi eksternal, daerah dituntut untuk menarik investasi asing agar bersama-sama
swasta domestic mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan multiplier effect yang besar, dan di sisi lain pemerintah daerah harus mampu memberikan iklimsuasana yang kondusif untuk berinvestasi dan
berusaha. Penyertaan modal pada BUMN danatau pada perusahaan swasta maupun
kepemilikan BUMD merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, yang artinya pengelolaannya diluar dari pengelolaan pemerintah daerah dan bertujuan untuk
memperoleh bagian laba atas kepemilikan atau penyertaan modal dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Sidik et. al. 2004 : 85 mengatakan, BUMD sebenarnya juga merupakan salah satu potensi sumber keuangan daerah yang perlu terus ditingkatkan guna
mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Besarnya kontribusi laba BUMD dalam PAD dapat menjadi indikator kuat atau lemahnya BUMD dalam suatu daerah.
Selama ini BUMD yang ada di daerah tidak produktif, sebagian besar BUMD belum mampu untuk memberikan kontribusi yang siknifikan bagi PAD, bahkan
beberapa BUMD mengalami kerugian dan memikul beban hutang yang sangat besar.
2.1.1.4. Lain-Lain PAD Yang Sah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pasal 25 ayat 4 menjelaskan bahwa : jenis lain-
lain pendapatan asli daerah yang sah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah
dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB