Jumlah Penduduk Sebagai Variabel Moderating Mampu

perimbangan dari pusat yang membuat kontribusi menjadi besar sedangkan pada penelitian ini BPHTB sudah menjadi pajak daerah sehingga kontribusi penerimaan BPHTB kecil, hal ini diduga disebabkan kurangnya potensi BPHTB di Kabupaten Aceh Barat Daya dan belum dilaksanakan dengan sepenuhnya Undang-Undang tentang peraturan pengalihan BPHTB dari pajak pusat menjadi pajak daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzan dan Ardiyanto 2012 yang mengatakan bahwa kontribusi penerimaan BPHTB mengalami penurunan dan fluktuatif. Dengan demikian sumbangan atau manfaat yang diberikan oleh penerimaan BPHTB terhadap PAD Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2011-2012 sangat kurang. Akan tetapi Pendapatan Asli Daerah tidak hanya dipengaruhi oleh penerimaan BPHTB saja, karena masih terdapat penerimaan pendapatan lainnya yang dapat mempengaruhi PAD.

5.2.2. Jumlah Penduduk Sebagai Variabel Moderating Mampu

MemperkuatMemperlemah Hubungan Antara Efektivitas Pemungutan BPHTB dan Kontribusi Penerimaan BPHTB Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pada hipotesis kedua ini terdapat dua 2 model yaitu untuk model I untuk melihat pengaruh X1 efektivitas pemungutan BPHTB, X2 kontribusi penerimaan BPHTB dan Z jumlah penduduk terhadap PAD. Hasil pengujian untuk model I ini terdapat pengaruh secara simultan antara variabel efektivitas pemungutan BPHTB, kontribusi penerimaan BPHTB, dan jumlah penduduk terhadap PAD. Secara parsial X1 efektivitas pemungutan BPHTB tidak Universitas Sumatera Utara berpengaruh terhadap PAD, X2 kontribusi penerimaan BPHTB berpengaruh negatif signifikan terhadap PAD, dan Z jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap PAD. Hasil pengujian secara parsial yaitu Z jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap PAD sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berutu 2011, Cahyono 2006 dan, Santosa dan Rahayu 2005 yang menyatakan bahwa jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap PAD, dan berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Andriani dan Handayani 2008, dan Suwarno 2008 yang menyatakan bahwa jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD. Pada hasil pengujian hipotesis yang kedua untuk model II ini, pada saat melakukan uji asumsi klasik terdapat adanya korelasi antar variabel independen yang menunjukkan adanya multikolonieritas. Salah satu cara untuk mengurangi hubungan linier antar variabel independen yaitu dengan transformasi variabel dalam bentuk logaritma natural, sehingga output yang dihasilkan tidak terjadi multikolonieritas. Dari hasil pengujian yang telah ditransformasikan, yang disebabkan oleh adanya multikolonieritas sehingga salah satu cara untuk mengurangi adanya korelasi di antara variabel independen tersebut yaitu dengan logaritma natural, sehingga dari lima variabel independen, 2 variabel independen yaitu LNX1efektivitas pemungutan BPHTB dan LNX2 kontribusi penerimaan BPHTB, 1 moderating yaitu LNZ jumlah penduduk, dan 2 lagi interaksi antara variabel independen dengan moderating yaitu LNX1Z interaksi antar efektivitas pemungutan BPHTB dengan jumlah penduduk dan LNX2Z interaksi antara kontribusi penerimaan BPHTB dengan jumlah penduduk. Data yang telah di Universitas Sumatera Utara transormasikan, hanya 3 variabel yang masih ada yaitu LNX1, LNZ, LNX2Z, 2 lain nya dikeluarkan yaitu LNX2 dan LNX1Z, untuk menghasilkan data yang normal tanpa ada korelasi antar variabel independen. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh untuk efektivitas penerimaan BPHTB LNX1, t hitung t tabe l yaitu 2,456 2,037 , dengan nilai signifikan sebesar 0,020 α = 0,05. Untuk jumlah penduduk LNZ t hitung t tabel yaitu 5,395 2,037 , dengan nilai signifikan sebesar 0,000 α = 0,05. Dan untuk interaksi variabel antara kontribusi penerimaan BPHTB dan jumlah penduduk LNX2Z, t hitung t tabel yaitu -5,827 2,037, dengan nilai signifikan sebesar 0,000 α = 0,05. Dari hasil pengujian ini, dapat disimpulkan variabel LNX1 dan LNZ berpengaruh positif signifikan terhadap PAD Y, sedangkan variabel LNX2Z berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PAD Y. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk tidak memoderasi hubungan antara efektivitas pemungutan BPHTB dan kontribusi penerimaan BPHTB terhadap PAD. Dengan demikian jumlah penduduk bukan variabel moderating. Jumlah penduduk bukan lah variabel yang mampu memperkuatmemperlemah hubungan antara efektivitas pemungutan BPHTB dan kontribusi BPHTB terhadap PAD di Kabupaten Aceh Barat Daya. Hal ini diduga jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Barat Daya yang dijadikan unit analisis dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk yang sudah menikah atau jumlah kepala keluarga, dikarenakan BPHTB merupakan pajak yang dibayar kan pada saat pembelian tanah atau bangunan, yang biasanya hanya dilakukan oleh orang yang sudah berumah tangga atau berumur diatas 20 tahun, oleh sebab itu unit analisis dalam penelitian ini diambil hanya jumlah penduduk yang sudah berumah Universitas Sumatera Utara tangga. Selain itu dari hasil statistik diperoleh hasil secara individu atau parsial jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap PAD, namun sebagai variabel moderating jumlah penduduk tidak mampu mempengaruhi hubungan antara efektivitas pemungutan BPHTB dan kontribusi penerimaan BPHTB terhadap PAD. Hal ini diduga disebabkan karena tidak semua yang sudah menikah membeli tanah. Hal ini diduga penyebab jumlah penduduk tidak mampu memperkuatmemperlemah hubungan antara efektivitas pemungutan BPHTB dan kontribusi penerimaan BPHTB dengan PAD, akan tetapi apabila setiap yang sudah menikah membeli tanah maka jumlah penduduk akan mampu memperkuatmemperlemah hubungan antara efektivitas pemungutan BPHTB dan kontribusi penerimaan BPHTB dengan PAD. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Kajian Aspek Legal Pengenaan PPH Final Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan Dan BPHTB Terhadap Transaksi Leasing Tanah Dan Bangunan”

6 67 188

Prosedur Pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan di Dinas Pendapatan Kota Medan

1 77 71

Mekanisme Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Dalam Kaitannya Dengan Pendaftaran Hak Atas Tanah Atau Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah Oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai

3 77 78

Analisis Efektivitas Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Serta Kontribusinya terhadap Pendapatan asli Daerah.

0 0 2

Analisis Efektivitas Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Serta Kontribusinya terhadap Pendapatan asli Daerah - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

Efektivitas Dan Elastisitas Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (Bphtb) Di Kabupaten Ngawi Tahun 2006 - 2011

0 0 73

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendapatan Asli Daerah - Efektivitas Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Dengan Jumlah Penduduk Sebagai Variabel Moderating di Ka

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Efektivitas Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Dengan Jumlah Penduduk Sebagai Variabel Moderating di Kabupaten Aceh Barat Daya

0 0 9

Efektivitas Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Dengan Jumlah Penduduk Sebagai Variabel Moderating di Kabupaten Aceh Barat Daya

0 1 17

EFEKTIVITAS PENERIMAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013-2017 - UNS Institutional Repository

0 0 16