Tahapan Pengukuran Waktu Kerja

Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 6. Menguraikan pekerjaan atas elemen pekerjaan Untuk memudahkan pengamatan, pengukuran, dan analisa dapat dilakukan pemecahan siklus kerja atau operasi menjadi bagian-bagian yang terperinci, yang dalam hal ini disebut dengan elemen-elemen kerja. Elemen-elemen kerja ini akan diukur masing-masing waktunya. Selanjutnya akan diperoleh jumlah dari waktu setiap elemen yang disebut sebagai waktu siklus. 7. Menyiapkan alat-alat pengukuran Setelah langkah-langkah diatas dijalankan, maka pada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran dilakukan menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Alat-alat tersebut adalah: a. Stop watch b. Lembar-lembar pengamatan c. Papan pengamatan d. Pena atau pensil dan alat tulis

3.4. Tahapan Pengukuran Waktu Kerja

Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu- waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang disiapkan di atas. Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan melakukan pengukuran pendahuluan ialah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang telah ditetapkan pada saat menjalankan langkah penetapan tujuan. Pengukuran pendahuluan pertama dilakukan beberapa buah pengukuran yang banyaknya ditentukan olah pengukur. Setelah pengukuran tahap pertama dilakukan, Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 maka dilakukan uji keseragaman data, menghitung jumlah pengamatan yang diperlukan dan bila pengukuran pendahuluan belum mencukupi jumlahnya, maka akan dilakukan pengukuran pendahuluan tahap kedua. Setelah pengukuran tahap kedua ini selesai, maka akan diikuti lagi dengan ketiga seperti hal di atas bila perlu dilanjutkan dengan pengukuran tahap ketiga. Begitu seterusnya sampai jumlah keseluruhan mencukupi untuk tingkat kepercayaan dan ketelitian yang dikehendaki. 1. Menguji keseragaman data Secara teoritis, menguji keseragaman data adalah pekerjaan yang berdasarkan teori-teori statistik tentang peta kontrol yang biasanya digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas dipabrik-pabrik atau tempat kerja lain. Pengukuran waktu kerja dilakukan terhadap sistem kerja yang dipandang telah baik. Namun sering kali operator atau pekerja tidak mengetahui terjadinya perubahan-perubahan dalam sistem kerja. Memang perubahan merupakan suatu yang wajar, karena bagaimanapun juga suatu sistem tidak dapat dipertahankan tetap terus-menerus pada keadaan yang tetap sama. Keadaan sistem yang selalu berubah dapat diterima, asalkan perubahannya memang sepantasnya terjadi. Akibat perubahan sistem kerja ini, waktu penyelesaian yang dihasilkan sistem selalu berubah-ubah, namun harus dalam batas kewajaran. Dengan kata lain harus seragam. Mendapatkan data yang seragam adalah yang menjadi tugas pengukur. Ketidakseragaman data dapat terjadi tanpa disadari, sehingga dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksi ketidakseragaman. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya data. Data dikatakan seragam bila berada diantara kedua batas kontrol, dimana data berasal dari sistem sebab yang sama, dan data dikatakan tidak seragam bila berasal dari sistem sebab yang berbeda yaitu jika berada di luar batas kontrol. Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Langkah-langkah dalam pengujian keseragaman data yaitu: a. Menghitung harga rata-rata n x X i ∑ = Dimana: i x = Besarnya waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran pendahuluan dilakukan n = Banyaknya pengukuran yang dilakukan b. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian 1 − − ∑ N x x i σ Dimana: N = Jumlah pengamatan pendahuluan yang telah dilakukan x = Waktu rata-rata σ = Standar deviasi c. Menentukan batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB, untuk tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 adalah: BKA = σ 2 + x BKB = σ 2 − x 2. Menghitung jumlah pengukuran yang sebenarnya diperlukan untuk menentukan jumlah pengukuran waktu kerja yang sebenarnya diperlukan dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat kepercayaan 95, maka digunakan rumus: 2 2 2 1 40         − = ∑ ∑ ∑ i i x x x n N Dimana: N = Jumlah pengukuran yang sebenarnya diperlukan n = Jumlah data yang seragam Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 3. Bila jumlah pengukuran belum mencukupi Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata N N, maka diperlukan pengukuran tambahan, tapi jika N N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi.

3.5. Penilaian Performance Kerja