Metode Perbaikan Kerja dengan Menggunakan Peta Tangan Kiri Tangan

Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 P = i g P P − 1 Dimana P = Jumlah produk yang harus dibuat g P = Jumlah produk berkualitas baik i P = Persentase jumlah produk yang rusak P = 2 1 2000 − = 2041 karung

5.2.5. Perhitungan Jumlah Mesin

Perhitungan ini digunakan untuk menetapkan jumlah mesin yang diperlukan dalam memenuhi permintaan konsumen. N = 9583 , 28800 2041 65 , 42 x x N = 3,47 = 4 unit

5.3. Metode Perbaikan Kerja dengan Menggunakan Peta Tangan Kiri Tangan

Kanan

5.3.1. Posisi Komponen dan Peralatan Kerja Operator pada Kondisi Awal

Posisi komponen dan peralatan kerja operator bagian pengemasan terdiri dari 3 orang operator dan 3 bagian departemen yang memiliki tugas yang berbeda, dimana setiap bagian saling terkait antara satu dengan yang lain. Berikut ini uraian pekerjaan masing-masing operator bagian pengemasan adalah sebagai berikut: Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 1. Posisi operator yang bekerja pada penimbangan adalah duduk. Timbangan dan corong pengisian gula berada di depan operator yang berjarak 50 cm di atas konveyor, dan posisi penumpukan karung gula berada di samping kiri operator berjarak 50 cm. 2. Operator yang bekerja pada penyeimbangan yang bertugas menyeimbangkan posisi karung berisi gula serta memadatkan karung gula agar lebih mudah dalam penjahitan bekerja dalam keadaan duduk, dan karung yang berisi gula berada di atas konveyor berjarak 50 cm dari operator. 3. Operator yang bekerja pada penjahitan adalah duduk dan mesin penjahitan berada di depan operator yang berjarak 50 cm, sedangkan posisi penumpukan gula sementara berjarak 50 cm dari bagian penjahitan. Adapun posisi komponen dan peralatan kerja operator dapat dilihat pada Gambar 5.2 . F B E D X X X G A C X Operator A : Penumpukan karung gula Penumpukan Gula Sementara Mesin Penjahitan Bagian Penjahitan Bagian Penyeimbangan Mesin timbangan corong pengisian gula Bagian Penimbangan B : C : D : E : F : G : : Keterangan Gambar 5.2. Posisi Komponen dan Peralatan Kerja Operator Kondisi Awal

5.3.2. Pemetaan Elemen-elemen Gerakan Kerja Operator Kondisi Awal

Untuk mengamati setiap gerakan yang dilakukan setiap operator yang bekerja pada saat ini di bagian pengepakan, diperlukan pemetaan elemen-elemen gerakan kerja. selanjutnya dilakukan analisa apakah ada gerakan yang dapat diminimalkan atau dihilangkan yang dikaitkan dengan studi gerakan dan ekonomi gerakan, sehingga diperoleh gerakan-gerakan yang efektif dan efisien dengan tujuan penghematan waktu kerja. Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Berikut ini akan diuraikan penggunaan peta tangan kiri dan tangan kanan untuk menganalisa gerakan kerja operator bagian pengepakan yang dapat dilihat pada Gambar 5.2. PETA TANGAN KIRI TANGAN KANAN NAMA PEKERJAAN : PENGEMASA GULA KE DALAM KARUNG TANGGAL DIPETAKAN : 25 FEBRUARI 2009 DIPETAKAN OLEH : RUSMIATI SEKARANG USULAN F B E D X X X G A C X Operator A : Penumpukan karung gula Penumpukan Gula Sementara Mesin Penjahitan Bagian Penjahitan Bagian Penyeimbangan Mesin timbangan corong pengisian gula Bagian Penimbangan B : C : D : E : F : G : : Keterangan No TANGAN KIRI Jrk cm Wkt dtk Lambang Therblig Wkt dtk Jrk cm TANGAN KANAN 1 Operator penimbangan Menjangkau 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 50 1 RE D 1 - Menunggu v Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 5.3. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan pada Kondisi Awal di Bagian Pengemasan No TANGAN KIRI Jrk cm Wkt dtk Lambang Therblig Wkt dtk Jrk cm TANGAN KANAN 2 Memegang 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 50 1 G G 1 50 Memegang 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 3 Membawa 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 50 2 M M 2 50 Membawa 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 4 Mengarahkan karung pada corong pengisian gula 50 2 PP PP 2 50 Mengarahkan karung pada corong pengisian gula 5 Menunggu 50 3 D G 3 50 Memegang tombol mesin timbanagn otomatis untuk mengeluarkan gula dan mengetahui berat gula yang keluar dari corong pengisian gula 6 Menjangkau 1 buah karung berisi gula yang berasal dari mesin timbangan 50 1 RE RE 1 50 Menjangkau 1 buah karung berisi gula yang berasal dari mesin timbangan 7 Memegang 1 buah karung berisi gula yang berasal dari mesin timbangan 50 1 G G 1 50 Memegang 1 buah karung berisi gula yang berasal dari mesin timbangan 8 Membawa 1 buah karung berisi gula yang berasal dari mesin timbangan ke bagian penyeimbangan 50 2 M M 2 50 Membawa 1 buah karung berisi gula yang berasal dari mesin timbangan ke bagian penyeimbangan Gambar 5.3. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan... lanjutan Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 No TANGAN KIRI Jrk cm Wkt dtk Lambang Therblig Wkt dtk Jrk cm TANGAN KANAN 9 Operator penyeimbangan menjangkau 1 buah karung berisi gula yang berasal dari timbangan untuk dipadatkan di bagian penyeimbangan 50 2 RE RE 2 50 Operator penyeimbangan menjangkau 1 buah karung berisi gula yang berasal dari timbangan untuk dipadatkan di bagian penyeimbangan 10 Memegang 1 buah karung berisi gula yang berasal dari timbangan untuk dipadatkan di bagian penyeimbangan 50 6 G G 6 50 Memegang 1 buah karung berisi gula yang berasal dari timbangan untuk dipadatkan di bagian penyeimbangan 11 Membawa 1 buah karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan untuk dijahit ke bagian penjahitan 50 2 M M 2 50 Membawa1 buah karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan untuk dijahit ke bagian penjahitan 12 Operator penjahitan menjangkau 1 buah karung berisi gula yang yang berasal dari bagin penyeimbangan ke bagian penjahitan 50 2 RE RE 2 50 Operator penjahitan menjangkau 1 buah karung berisi gula yang yang berasal dari bagin penyeimbangan ke bagian penjahitan 13 Memegang 1 karung berisi gula untuk dijahit di bagian penjahitan 50 2 G G 2 50 Memegang 1 karung berisi gula untuk dijahit di bagian penjahitan 14 Membawa 1 karung berisi gula untuk dijahit di bagian penjahitan 50 1 M M 1 50 Membawa 1 karung berisi gula untuk dijahit di bagian penjahitan 15 Mengarahkan 1 karung berisi gula ke mesin penjahitan untuk dijahit 50 4 PP PP 4 50 Mengarahkan 1 karung berisi gula ke mesin penjahitan untuk dijahit Gambar 5.3. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan... lanjutan Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 No TANGAN KIRI Jrk cm Wkt dtk Lambang Therblig Wkt dtk Jrk cm TANGAN KANAN 16 Melepaskan 1 karung berisi gula dari mesin penjahitan untuk dibawa ke bagian penumpukan sementara 50 3 Rl Rl 3 50 Melepaskan 1 karung berisi gula dari mesin penjahitan untuk dibawa ke bagian penumpukan sementara 17 Membawa karung berisi gula yang sudah dijahit ke bagain penumpukan sementara 50 2 M M 2 50 Membawa karung berisi gula yang sudah dijahit ke bagain penumpukan sementara 18 Melepas 1 karung gula ke bagain penumpukan sementara 50 2 Rl Rl 2 50 Melepas 1 karung gula ke bagain penumpukan sementara 900 39 39 850 Ringkasan Waktu setiap siklus : 39 detik Jumlah produk tiap siklus : 1 karung Waktu untuk membuat satu produk : 39 detik Gambar 5.3. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan... lanjutan

5.3.3. Posisi Komponen dan Peralatan Kerja Usulan

Posisi komponen dan peralatan kerja operator bagian pengemasan yang diusulkan adalah mengurangi jarak mesin dan operator yang berjarak 50 cm menjadi 30 cm dan tempat penumpukan karung gula yang berjarak 50 cm menjadi 30 cm. Adapun usulan posisi komponen dan peralatan kerja operator bagian pengemasan dapat dilihat pada Gambar 5.4. Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 F B E D X X X G A C X Operator A : Penumpukan karung gula Penumpukan Gula Sementara Mesin Penjahitan Bagian Penjahitan Bagian Penyeimbangan Mesin timbangan corong pengisian gula Bagian Penimbangan B : C : D : E : F : G : : Keterangan Gambar 5.4. Posisi Komponen dan Peralatan Kerja Operator Usulan

5.3.4. Pemetaan Elemen-elemen Gerakan Kerja Operator Usulan

Pemetaan elemen-elemen gerakan kerja yang diusulkan terhadap operator bagian pengemasan dengan mengeliminasi beberapa gerakan-gerakan kerja yang dianggap tidak efisien, dan mengurangi waktu pekerjaan tanpa mengganggu proses pengemasan. Adapun Pemetaan elemen-elemen gerakan kerja yang diusulkan terhadap operator dapat dilihat pada Gambar 5.5. PETA TANGAN KIRI TANGAN KANAN NAMA PEKERJAAN : PENGEMASA GULA KE DALAM KARUNG TANGGAL DIPETAKAN : 25 FEBRUARI 2009 DIPETAKAN OLEH : RUSMIATI SEKARANG USULAN F B E D X X X G A C X Operator A : Penumpukan karung gula Penumpukan Gula Sementara Mesin Penjahitan Bagian Penjahitan Bagian Penyeimbangan Mesin timbangan corong pengisian gula Bagian Penimbangan B : C : D : E : F : G : : Keterangan No TANGAN KIRI Jrk cm Wkt dtk Lambang Therblig Wkt dtk Jrk cm TANGAN KANAN v Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 5.5. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Usulan pada Bagian Pengemasan No TANGAN KIRI Jrk cm Wkt dtk Lambang Therblig Wkt dtk Jrk cm TANGAN KANAN 1 Operator penimbangan Menjangkau 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 30 1 RE D 1 - Menunggu 2 Memegang 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 30 1 G G 1 30 Memegang 1 buah karung yang berasal dari tempat penumpukan karung 3 Mengarahkan karung pada corong pengisian gula 30 3 PP PP 3 30 Memegang tombol pengisian karung gula untuk diisi dan ditimbang 4 Melepas karung berisi gula yang berasal dari timbangan ke bagian penyeimbangan 30 2 RL RL 2 30 Melepas karung berisi gula yang berasal dari timbangan ke bagian penyeimbangan 5 Operator bagian penyeimbangan menjangkau 1 karung berisi gula yang berasal dari timbangan untuk diseimbangkan dan dipadatkan 30 1 RE RE 1 30 Operator bagian penyeimbangan menjangkau 1 karung berisi gula yang berasal dari timbangan untuk diseimbangkan dan dipadatkan 6 Memegang 1 karung berisi gula untuk sideimbangkan dan dipadatkan 30 3 G G 3 30 Memegang 1 karung berisi gula untuk sideimbangkan dan dipadatkan 7 Membawa 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan ke bagian penjahitan 30 1 M M1 30 Membawa 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan ke bagian penjahitan Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 5.5. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Usulan... lanjutan No TANGAN KIRI Jrk cm Wkt dtk Lambang Therblig Wkt dtk Jrk cm TANGAN KANAN 8 Operator bagian penjahitan menjangkau 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan ke bagian penjahitan 30 1 RE RE 1 30 Operator bagian penjahitan menjangkau 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan ke bagian penjahitan 9 Memegang 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan ke bagian penjahitan 30 1 G G 1 30 Memegang 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penyeimbangan ke bagian penjahitan 10 Membawa 1 karung berisi gula ke bagian penjahitan untuk dijahit 30 4 M M 4 50 Membawa 1 karung berisi gula ke bagian penjahitan untuk dijahit 11 Mengarahkan 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penjahitan ke bagian penumpukan sementara 30 2 PP PP 2 30 Mengarahkan 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penjahitan ke bagian penumpukan sementara 12 Melepas 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penjahitan ke bagian penumpukan sementara 30 1 RL RL 1 30 Melepas 1 karung berisi gula yang berasal dari bagian penjahitan ke bagian penumpukan sementara 360 21 21 330 Ringkasan Waktu setiap siklus : 21 detik Jumlah produk tiap siklus : 1 karung Waktu untuk membuat satu produk : 21 detik Gambar 5.5. Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Usulan... lanjutan Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

5.3.5. Waktu Standar Setelah Perbaikan Metode Kerja

Setelah melakukan analisa peta tangan kiri tangan kanan terdapat penghematan waktu kerja operator bagian pengemasan, dimana waktu yang tidak efektif dan efisien dieliminasi atau dikurangi untuk mendapatkan waktu yang relatif singkat dalam proses pengemasan tanpa mengganggu proses pengemasan itu sendiri. Adapun waktu yang telah didapat setelah melakukan perbaikan metode kerja dengan peta kiri tangan kanan adalah sebagai berikut: Waktu siklus : 21 detik Rating Faktor : 10 Allowance : 9,5 Waktu Normal = Waktu Siklus x 1+Rf = 21 x 1+0,1 = 23,1 detik Waktu Standar = Waktu Normal x 100 100 allowance − = 23,1 x 5 , 9 100 100 − = 25,52 detik

5.3.6. Perhitungan Jumlah Mesin Berdasarkan Waktu Standar Setelah

Perbaikan Metode Kerja Perhitungan ini digunakan untuk menetapkan jumlah mesin yang diperlukan dalam memenuhi permintaan konsumen. N = 9583 , 28800 2041 52 , 25 x x N = 1,88 = 2 unit Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

5.3.7. Penghematan Waktu Standar pada Proses Pengemasan

Usulan perbaikan elemen gerakan kerja dengan menggunakan peta tangan kiri tangan kanan menghasilkan persentase penghematan waktu untuk pengemasan gula. Penghematan waktu standar untuk bagian pengemasan gula setelah perbaikan metode kerja dapat dilihat sebagai berikut: Penghematan Waktu = 100 = − X Y X Keterangan = X = Waktu kondisi awal Y = Waktu setelah perbaikan Penghematan Waktu Standar = 100 9 , 46 52 , 25 9 , 46 x − = 45,58 Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

BAB VI ANALISA DAN EVALUASI