Analisa 1. Penentuan Batas Penyesuaian

Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

BAB VI ANALISA DAN EVALUASI

6.1. Analisa 6.1.1. Penentuan Batas Penyesuaian Setelah pengukuran berlangsung, pengukuran harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan operator. Ketidakwajaran dapat saja terjadi misalnya bekerja tanpa kesungguhan yang sangat cepat seolah-olah diburu oleh waktu, atau karena menjumpai kesulitan-kesulitan seperti kondisi ruangan yang buruk. Biasanya penyesuain dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan suatu harga yang disebut faktor penyesuaian. Berdasarkan metode westinghouse penentuan faktor penyesuaian rating factor dapat dilakukan dengan memberikan 4 penilaian kepada operator yang sedang bekerja yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Setiap faktor ini akan terbagi kedalam kelas-kelas yang memiliki nilai. Pada penelitian ini didapat rating faktor operator bagian pengemasan sebesar + 0,10. Sehingga dapat diketahui waktu normal operator adalah sebesar 42,46 detik.

6.1.2. Penentuan Kelonggaran allowance

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja. Dalam penelitian ini allowance operator bagian pengemasan sebesar 9,5. Yang selanjutnya besarnya allowance dapat digunakan untuk menghitung waktu standar operator. Maka waktu standar operator adalah 46,9 detik Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

6.1.3. Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Waktu

Standar Sebelum Perbaikan Metode Kerja Perhitungan waktu standar ditujukan untuk menentukan jumlah mesin sugar weighter yang terdapat pada bagian pengemasan Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II. Dengan menentukan waktu standar operator maka dapat dirancang apakah jumlah mesin sugar weighter yang ada saat ini sudah dapat dikatakan memenuhi permintaan pasar atau pun kebutuhan produksi. Berdasarkan waktu standar operator bagian pengemasan, pada perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, jumlah mesin sugar weighter yang ada saat ini belum dapat memenuhi permintaan pasar. Sehingga diperlukan adanya penambahan mesin agar permintaan pasar dapat terpenuhi. Saat ini mesin sugar weighter yang ada berjumlah 2 unit, dan setelah melakukan perhitungan jumlah mesin berdasarkan waktu standar operator, maka mesin yang dibutuhkan berjumlah 4 unit, demi memenuhi kebutuhan pasar. Apabila perusahaan ingin memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan harus menambah mesin baru berjumlah 2 unit, dan memperluas area bagian pengemasan untuk penempatan mesin baru. Maka investasi perusahaan akan bertambah besar. Dengan demikian diupayakan sebuah alternatif lain berupa perbaikan metode kerja berdasarkan peta tangan kiri tangan kanan untuk membuat standarisasi metode kerja operator bagian pengemasan yang akan mengurangi atau menghilangkan gerakan kerja yang tidak efektif atau produktif. Sehingga penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Sedangkan waktu standar yang didapat berdasarkan perbaikan metode kerja akan mempengaruhi jumlah mesin sugar weighter yang harus dipenuhi. Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

6.1.4. Perbaikan Metode Kerja Menggunakan Peta Tangan Kiri Tangan Kanan

Peta tangan kiri tangan kanan menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan tangan kiri tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan. Dalam penelitian ini, perbaikan metode kerja dengan menggunakan peta tangan kanan tangan kiri diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif sehingga akan mempersingkat waktu kerja. Setelah melakukan perbaikan metode kerja dengan menggunakan peta tangan kanan tangan kiri, waktu siklus yang didapat dalam menyelesaikan pengemasan karung gula adalah 21 detik, yang berarti telah terjadi penghematan waktu siklus dan waktu standar untuk proses pengemasan gula sebesar 45,58. 6.1.5. Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weigher Berdasarkan Waktu Standar Setelah Melakukan Perbaikan Metode Kerja Perbaikan metode kerja dengan peta tangan kiri tangan kanan, dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengemasan gula. sehingga jumlah mesin sugar weighter yang ada pada saat ini sudah cukup memenuhi jumlah permintaan pasar yaitu berjumlah 2 unit.

6.2. Evaluasi