Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009.
USU Repository © 2009
3. Bila jumlah pengukuran belum mencukupi Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata
N N, maka diperlukan
pengukuran tambahan, tapi jika N
N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi.
3.5. Penilaian Performance Kerja
Setelah pengambilan data melalui pengamatan waktu kerja, maka dilakukan pengolahan data sehingga memberikan waktu standar yang diharapkan. Untuk
mendapatkan waktu standar bagi elemen-elemen pekejaan yang diamati, maka terlebih dahulu ditentukan rating performance.
Rating performance diukur dengan cara mengalikan waktu siklus rata-rata atau elemen rata-rata dengan faktor rating performance, tentunya sedemikian
sehingga hasil perkalian yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau normal. Jika oleh pengukur operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja dia atas
batas kewajaran maka nilai P akan lebih besar dari pada satu. Namun apabila operator bekerja terlalu lambat yaitu bekerja dengan kecepatan di bawah kewajaran normal
maka nilai P akan lebih kecil dari satu. Tetapi bila operator bekerja dengan wajar, maka nilai P sama dengan satu.
Cara-cara untuk menentukan faktor rating performance adalah sebagai berikut: a.
Cara persentase Faktor rating performance sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui
pengamatannya, dimana pengukur menentukan rating performance yang menurutnya akan menghasilkan waktu normal bila harga ini dikalikan dengan waktu terpilih.
Disini dilihat bahwa rating performance diselesaikan dengan cara yang sangat sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa cara ini merupakan cara yang paling mudah,
Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009.
USU Repository © 2009
namun segera tampak adanya kekurangan dalam ketelitian, sebagai akibat kasarnya penilaian.
b. Cara Shumard
Faktor rating performance ditentukan berdasarkan penilaian oleh pengukur melalui kelas-kelas performansi kerja, dimana setiap kelas mempunyai nilai sendiri-
sendiri. Dalam hal ini pengukur diberi patokan untuk menilai performansi kerja dari operator menurut kelas-kelas tertentu. Adapun kelas-kelas tersebut beserta dengan
nilai-nilainya tercantum pada Tabel 3.1. Penentuan rating performance dilakukan dengan membandingkan nilai rating performance seorang operator yang diamati dan
diukur dengan nilai rating performance seorang operator yang bekerja secara normal. Waktu normal akan diperoleh dengan mengalikan harga P di atas dengan waktu
terpilih.
Tabel 3.1. Rating Performance Menurut Cara Schumard Kelas
Rating Performance
Super fast Fast +
Fast Fast –
Excellent Good +
Good Good –
Normal Fair +
Fair Fair –
Poor 100
95 90
85 80
75 70
65 60
55 50
45 40
c. Cara Westinghouse
Dengan cara Westinghouse ini, rating performance ditentukan berdasarkan penilaian pada empat factor yang dianggap menentukan kewajaran atau
ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu:
Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009.
USU Repository © 2009
1. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan untuk mengikuti cara kerja yang ditetapkan. 2.
Usaha Usaha adalah kesungguhan yang ditunjukkan oleh pekerja atau operator ketika
melakukan pekerjaannya. 3.
Kondisi Kerja Kondisi kerja adalah kondisi lingkungannya seperti keadaan pencahayaan,
temperatur dan kebisingan ruangan. 4.
Konsistensi Faktor ini perlu diperhatikan karena angka-angka yang dicatat pada setiap
pengukuran waktu tidak pernah semuanya sama. Besar nilai rating performance secara terperinci menurut cara Westinghouse
dapat dilihat pad Tabel 3.2.
d. Cara Objektif
Cara objektif adalah cara menentukan rating performance yang memperhatikan dua faktor, yaitu faktor kecepatan dan faktor tingkat kesulitan pekerjaan. Kedua faktor
inilah yang dipandang secara bersama-sama menentukan berapa besarnya harga P untuk mendapatkan waktu normal. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam
melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa. Disini pengukur melakukan penilaian tentang kewajaran kecepatan kerja yang ditunjukkan oleh operator.
Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 3.2. Penyesuaian Menurut Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan
Usaha
Kondisi Kerja
Konsistensi Superskill
Excelent Good
Average Fair
Poor
Excessive Excelent
Good Average
Fair Poor
Ideal Excellenty
Good Average
Fair Poor
Perfect Excelenty
Good Average
Fair Poor
A1 A2
B1 B2
C1 C2
D E1
E2 F1
F2
A1 A2
B1 B2
C1 C2
D E1
E2 F1
F2
A B
C D
E F
A B
C D
E F
+ 0,15 + 0,13
+ 0,11 + 0,08
+ 0,06 + 0,03
+ 0,00
- 0,05 - 0,10
- 0,16 - 0,22
+ 0,13 + 0,12
+ 0,10 + 0,08
+ 0,05 + 0,02
0,00 - 0,04
- 0,08 - 0,12
- 0,17
+ 0,06 + 0,04
+ 0,02
0,00 - 0,03
- 0,07 + 0,04
+ 0,03 + 0,01
0,00 - 0,02
- 0,04 Sumber: Teknik Tata cara Kerja Iftikar Z. Sutalaksana dkk Hal 145
3.6. Penetapan Kelonggaran