Pengumpulan Data PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data merupakan kunci untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan metode pengumpulan data sangat berpengaruh untuk mendapatkan data yang benar. Adapun data yang telah diperoleh dalam penelitian ini melalui beberapa metode pengumpulan data yaitu: 1. Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung di pabrik terutama di bagian produksi dan bagian pengemasan dan mengukur waktu siklus kerja untuk operator mesin sugar weighter. 2. Wawancara Melakukan wawancara dan diskusi terhadap pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menunjang pembahasan masalah, yaitu bagian produksi dan pengemasan. wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan dibutuhkan sebagai studi pendahuluan. 3. Data historis Mencatat sejumlah waktu siklus serta mempelajari langkah kerjanya. 4. Studi kepustakaan Mempelajari teori-teori tentang hal-hal yang berhubungan dengan cara pemecahan masalah. Adapun data yang diperoleh setelah pengumpulan adalah sebagai berikut: Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Stasiun pengemasan memiliki dua buah mesin sugar weighter dimana mesin tersebut terdiri dari tiga orang operator, setiap operator mengerjakan pekerjaan yang berbeda. Adapun data waktu siklus operator adalah sebagai berikut: 1. Operator bagian penimbangan bertugas mengambil karung untuk pengisian gula, memasukkan mulut karung pada corong pengisian gula, menimbang gula dengan timbangan otomatis, dan berakhir saat memindahkan karung dari timbangan ke bagian penyeimbangan. Dimana pada bagian ini terdiri dari satu orang operator. 2. Operator bagian penyeimbangan dimulai pada saat operator memperbaiki posisi karung dan menyeimbangkannya, memadatkan gula dalam karung dan berakhir pada saat memindahkan karung yang berisi gula ke bagian penimbangan. Pada bagian ini terdapat satu orang operator. 3. Operator bagian penjahitan dimulai pada saat operator meratakan gula di dalam karung, menjahit karung dan berakhir pada saat operator membawa karung gula ke penumpukan sementara. Pada bagian ini terdapat satu orang operator, dimana waktu siklus operator dapat dilihat pada Tabel 5.1.

5.1.2. Penentuan Rating Factor

Menentukan besarnya rating factor operator dapat dicari dengan menggunakan metode Westinghouse, dimana rating factor operator dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Rating Factor Operator Bagian Pengemasan No Rating Factor Keterangan Nilai 1 Keterampilan Good C2 + 0,03 2 Usaha Good C1 + 0,05 3 Kondisi kerja Good C + 0,02 4 Konsistensi AverageD + 0,00 Total + 0,10 Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Keterangan: Keterampilan dinyatakan good C2, dengan nilai + 0,03 dengan kriteria: 1. Kwalitas hasil baik 2. Bekerja seperti kebanyakan pekerja pada umumnya. 3. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya lebih rendah. 4. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap. 5. Tidak memerlukan banyak pengawasan. 6. Tiada keragu-raguan. 7. Bekerja kurang stabil. 8. Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik. 9. Gerakan-gerakannya cepat. Usaha dinyatakan good C1 dengan nilai + 0,05 dengan kriteria: 1. Bekerja berirama. 2. Saat-saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada. 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya. 4. Senang pada pekerjaannya 5. Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari. 6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu. 7. Menerima sarana-sarana dan petunjuk-petunjuk dengan senang. 8. Dapat memberi sarana-sarana untuk perbaikan kerja. 9. Tempat kerjanya diatur baik dan rapi. 10. Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik. 11. Memelihara dengan baik kondisi peralatan. Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Kondisi kerja dinyatakan good C dengan nilai + 0,02 dikarenakan operator sangat menikmati lingkungan kerjanya, dengan keadaan pencahayaan, temperatur, dan kebisingan ruangan yang ideal bagioperator. Konsistensi dinyatakan Average D dengan nilai + 0,00 dikarenakan operator memiliki waktu penyelesaian dengan rata-rata waktu tidak besar .

5.1.3. Penentuan Allowance

Menentukan besarnya allowance operator dapat dicari dengan menggunakan metode Westinghouse, dimana allowance operator dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Allowance pada Bagian Pengemasan No Allowance Allowance 1 Tenaga yang dikeluarkan dapat diabaikan 2 Sikap kerja duduk 1 3 Gerakan kerja normal 4 Kelelahan pada mata normal 5 Keadaan temperatur tempat kerja normal 1 6 Keadaan atmosfer cukup 2 7 Keadaan lingkungan kerja normal 8 Kebutuhan pribadi 1,25 9 Menghilangkan rasa fatique 1,25 10 Hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan 3 Total 9,5 Sumber : Hasil Pengamatan

5.2. Pengolahan Data