Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009.
USU Repository © 2009
harus dapat di selesaikan dalam waktu 24 bulan yaitu tanggal 6 Februari 1984 dan diberi tambahan waktu keterlambatan selama 14 hari. Dan ternyata pada tanggal 20
Januari 1984 Pabrik Gula Kwala Madu sudah dapat diselesaikan, dimana penyelesaian pabrik kurang dari 24 bulan dari kontrak yang telah ditandatangani.
Dalam beroperasi Pabrik Gula Kwala Madu bekerja selama 24 jam sehari dalam masa giling selama ± 7 bulan yang dibagi menjadi 3 shift jam kerja, 1 shift
adalah 8 jam. Kapasitas pabrik 4000 ton tebu sehari 4000 TCD. PT. Perkebunan IX berubah nama menjadi PTP. Nusantara II pada tahun 1997
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Pabrik Gula Kwala Madu menghasilkan gula tebu ataupun gula pasir dari tebu, dimana dalam penanaman tebu PTPN II memiliki perkebunan sendiri, yang
selanjutnya tebu diolah pada pabrik dan menghasilkan gula pasir. Pabrik Gula Kwala Madu dikategorikan dalam kelompok D sesuai dengan SK
Menteri Pertanian No.59pstEKKU101977 yang mengelompokkan pabrik gula berdasarkan kapasitas pabrik dalam memproduksi gula :
1. Golongan A untuk pabrik dengan kapasitas 800-1200 tonhari
2. Golongan B untuk pabrik dengan kapasitas 1200-1800 tonhari
3. Golongan C untuk pabrik dengan kapasitas 1800-2700 tonhari
4. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas 2700-4000 tonhari
Selain pabrik gula kwala madu, PTP.Nusantara II juga memiliki pabrik gula yang lain yaitu Pabrik Gula Sei Semayang dengan kapasitas 4000 tonhari.
Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009.
USU Repository © 2009
2.2.1. Lokasi Perusahaan
Lokasi Pabrik Gula Kwala Madu berjarak 36 Km dari kota Medan, tepatnya di Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Lokasi Pabrik gula Kwala
Madu jauh dari keramaian penduduk dan lokasi bahan baku yaitu perkebunan tebu yang berada cukup dekat disekitar pabrik, dengan luas areal penanaman tebu seluas
6706,47 Ha dimana areal perkebunan meliputi: 1.
Kwala Madu : 1.966,10 Ha
2. Distruk TbP3GI
: 6,0 Ha 3.
Tandem Hilir : 1100,00 Ha
4. Tandem
: 96,60 Ha 5.
Kwala Binjai : 1684,90 Ha
6. T. Jati
: 424,16 Ha 7.
Batang Serangan : 85,00 Ha
Di lain sisi pabrik juga mengolah tebu dari hasil tebu rakyat di sekitar pabrik melalui tebu rakyat intensifikasi seluas 500,25 Ha.
2.2.2. Daerah Pemasaran
PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu memiliki sistem pemasaran yang dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak
perusahaan melalui bagian pemasaran berdasarkan sistem tender, dimana selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke pabrik untuk di
proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan mengambil langsung ke Pabrik Gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009.
USU Repository © 2009
2.3. Organisasi dan Manajemen