Menentukan Jumlah Mesin Perbaikan Metode Kerja dengan Menggunakan Peta Tangan Kiri Tangan Kanan

Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Dimana: WN = Wakru normal WT = Waktu terpilih RF = Rating faktor All = Kelonggaran

3.8. Menentukan Jumlah Mesin

Menentukan jumlah mesin dengan menggunakan pengukuran waktu kerja operator dapat ditentukan dengan menggunakan langkah-langkah yang teratur. Sebelum pengukuran dilaksanakan, terlebih dahulu ditetapkan cara mengumpulkan data yang baik. Hal ini dapat dibantu dengan memakai aturan-aturan dari perancangan percobaan. Dalam perancangan tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah antara lain penentuan tingkat pengukuran, kualitatif atau kuantitatifnya faktor-faktor yang berpengaruh, dan tidak kalah pentingnya adalah menentukan model percobaan. Dalam menentukan jumlah mesin diperlukan beberapa data sebagai berikut: 1. Waktu standar proses produksi yang sedang berlangsung. Waktu Normal = Waktu Siklus x 1+Rf Waktu Standar = Waktu Normal x 100 100 allowance − 2. Nilai efisiensi dari masing-masing mesin. E = D St Dt 1 + − dimana = E = Efisiensi Dt = Down Time St = Set Up Time D = Lama waktu kerja per periode Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 3. Volume produksi yang dicapai. P = i g P P − 1 Dimana P = Jumlah produk yang harus dibuat g P = Jumlah produk berkualitas baik i P = Persentase jumlah produk yang rusak 4. Jumlah mesin N = E x D P x Ws

3.9. Perbaikan Metode Kerja dengan Menggunakan Peta Tangan Kiri Tangan Kanan

Untuk mendapatkan gerakan-gerakan yang terperinci dalam penyelesaian suatu pekerjaan, terutama untuk mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu dan untuk mengatur gerakan sehingga diperoleh urutan yang terbaik, maka dilakukan studi gerakan. Dengan studi gerakan ini, kita bisa menganalisa gerakan-gerakan yang dilakukan seorang pekerja selama melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan studi ini, maka kita bisa membuat peta tangan kiri tangan kanan. Dengan kata lain peta tangan kiri tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan- gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri tangan kanan, juga menunjukkan pebandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Melalui peta ini kita bisa melihat semua operasi secara cukup lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual dimana tiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat dan terus berulang, sedangkan keadaan lain, peta ini kurang praktis untuk dipakai sebagai alat penganalisa. Inilah sebabnya dengan menggunakan peta ini kita bisa melihat dengan jelas pola-pola gerakan yang tidak efisien, atau bisa melihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerja manual tersebut berlangsung.

3.9.1. Kegunaan Peta Tangan Kiri Tangan Kanan

Pada dasarnya peta tangan kiri tangan kanan berguna untuk memperbaiki suatu stasiun kerja. Sebagaimana peta-peta yang lain peta inipun mempunyai kegunaan yang lebih khusus, diantaranya: 1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan. Dengan batuan studi gerakan dan prinsip-prinsip ekonomi gerakan maka kita bisa menguraikan suatu pekerjaan lengkap menjadi elemen-elemen gerakan yang terperinci. Setiap elemen gerakan dari pekerjaan ini dibebankan ke setiap tangan sedemikian rupa sehingga seimbang dan memenuhi prinsip ekonomi gerakan. Dimana suatu pekerjaan yang sudah bisa memenuhi prinsip ekonomi gerakan, berarti mengurangi kelelahan. 2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga akan mempersingkat waktu kerja. Keadaan ini juga bisa dicapai dengan bantuan studi gerakan dan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Kemahiran untuk menguraikan suatu pekerjaan menjadi elemen-elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen mana saja yang efektif dan tidak efektif, tentu akan mempengaruhi efisien dan produktifitas kerja. Jika suatu pekerjaan Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 sudah bisa dilaksanakan dengan efisien dan produktif, maka otomatis waktu penyelesaian pekerjaan tersebut merupakan waktu tersingkat saat itu. 3. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja. Tata letak tempat kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi lamanya waktu penyelesaian. Percobaan dengan merubah-rubah tata letak peralatan selain dapat menentukan tata letak yang baik ditinjau dari waktu dan jarak, juga kita bisa menemukan urutan-urutan pengerjaan yang baik dengan prinsip ekonomi gerakan. 4. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara kerja yang ideal. Kiranya sudah jelas, bahwa peta tangan kiri tangan kanan menunjukkan urutan-urutan pengerjaan yang terbaik untuk saat itu. Peta ini bisa berfungsi sebagai penuntun terutama bagi pekerja-pekerja baru, sehingga akan mempercepat proses belajar.

3.9.2. Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Seperti peta-peta yang terdahulu, untuk membuat peta tangan kiri dan tangan kanan inipun terdapat beberapa prinsip yang perlu dilaksanakan, agar diperoleh peta yang baik dalam arti kata lengkap mengemukakan semua informasi tentang pekerjaan yang dipetakan. Prinsip-prinsip tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Berbeda dengan peta-peta yang lain, untuk membuat peta tangan kiri tangan kanan, lembaran kertas dibagi dalam tiga bagian ”kepala” , yaitu: bagian yang membuat bagan tentang stasiun kerja, dan bagian-bagian ”badan”. 2. Pada bagian Kepala, di baris paling atas ditulis ” PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN”. Setelah itu, menyatakan identifikasi-identifikasi lainnya, seperti nama pekerjaan, nama departemen, nomor peta, cara sekarang atau usulan, nama pembuat peta, dan tanggal dipetakan. Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 3. Pada bagian yang membuat bagan, digambarkan sketsa dari stasiun kerja yang memperlihatkan tempat alat-alat dan bahan. Sketsa ini digambarkan dengan memperhatikan skala, sesuai dengan tempat kerja sebenarnya. Sketsa ini penting untuk menunjukkan kondisi saat dilakukan studi terhadap pekerjaan tersebut. 4. Bagian badan, dibagi dalam dua pihak. Sebelah kiri kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan sebaliknya, sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kanan pekerja. 5. langkah selanjutnya, kita perhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan operator. Kemudian operasi tersebut diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan yang biasanya dibagi kedalam delapan buah elemen sebagai berikut: 1. Elemen menjangkau diberi lambang Re 2. Elemen memeganf diberi lambang G 3. Elemen membawa diberi lambang M 4. Elemen mengarahkan diberi lambang P 5. Elemen Menggunakan diberi lambang U 6. Elemen Melepas diberi lambang Rl 7. Elemen menganggur diberi lambang D 8. Elemen memegang untuk memakai diberi lambang H Kedelapan elemen ini merupakan sebagian dari 17 elemen gerakan yang dikemukakan oleh Frnk Lilian Gilberth, tapi yang dimaksud menganggur disini sudah termasuk elemen-elemen kelambatan yang tidak dapat dihindari UD, kalambatan yang dapat dihindarkan AD, istirahat untuk menghilangkan kelelahan R.

3.9.3. Analisa Suatu Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan.

Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009 Setelah peta tangan kiri tangan kanan yang menunjukkan cara kerja yang ada sudah dibuat, langkah berikutnya, sipenganalisa harus memikirkan bagaimana agar perbaikan cara tersebut bisa diperoleh. Untuk itu biasanya elemen gerakan ”menganggur” dan ”memegang untuk memakai” merupakan titik yang baik untuk memulai penganalisaan Rusmiati : Penentuan Jumlah Mesin Sugar Weighter Berdasarkan Pengaruh Waktu Standar Di Stasiun Pengemasan Pada Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN