Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
BAB III KAJIAN ORGANOLOGIS ARBAB SIMALUNGUN
3.1 Klasifikasi Arbab Simalungun
Dalam mengklasifikasikan arbab Simalungun, penulis mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Sachs dan Hornbostel 1914 yaitu :
“sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyi. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yang terdiri dari :
idiofon alat itu sendiri sebagai sumber penggetar utama bunyi, aerofon udara sebagai sumber penggetar utama bunyi, membranofon kulit sebagai sumber
penggetar utama bunyi, dan kordofon senar sebagai sumber penggetar utama bunyi”
Berdasarkan ketentuan diatas, maka arbab simalungun diklasifikasikan sebagai alat musik kordofon yang sumber suaranya berasal dari senar yang
digetarkan. Sesuai dengan bentuknya, maka arbab merupakan alat musik lutes yang memiliki leher neck, dan letak posisi dari dawainya sejajar dengan permukaan kotak
resonatornya. Melihat bentuknya, arbab dikategorikan spike lutes karena badan atau leher arbab menembus kotak resonatornya. Secara spesifik instrumen arbab ini
tergolong kedalam jenis fiddle atau bow lute, yaitu lute yang digesek. Arbab mempunyai dua senar atau dawai ganda yang terbuat dari benang. Benang yang
dipergunakan adalah benang bola. Disebut benang bola sebab bentuk gulungan dari benang tersebut menyerupai bentuk bola sehingga untuk memudahkan penyebutan
disebut benang bola. Benang ini biasa dipergunakan oleh tukang bangunan untuk
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
pengukuran. Benang tersebut diukur tiga bagian sama panjang kemudian dipulos
12
3 Chordophones
3.2 Composites Chordophone
sehingga menghasilkan benang kuat yang dijadikan sebagai senar arbab. Arbab dimainkan dengan menggunakan tangan atau yang disebut handle lute. Arbab ini
dimainkan dengan cara digesek pada bagian senarnya dengan menggunakan pangogos atau alat penggesek bow. Berdasarkan karakteristiknya, arbab tergolong
fretless, yaitu tidak terdapat batas pemisah pada papan jari. Penjelasan tersebut diatas dapat dilihat melalui bagan 1 berikut ini :
Bagan 1
3.2.1 Lutes
3.2.1.3 Handle Lutes
Lute yang dipegang dengan tangan
3.2.1.3.1 Spike Lutes
Lehernya secara diametris menembus kotak resonatornya
12
Dipulos adalah memilin benang dengan menggunakan jari-jari tangan
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
3.2 Konstruksi Bagian-Bagian Arbab dan Pangogos penggesek