Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
Metode yang dapat digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif menurut Nawawi dan Martini, 1995:209 yaitu : Penelitian Kualitatif adalah rangkaian
kegiatan atau proses menjaring data informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya.
Penelitian ini tidak mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana dalam penelitian kuantitatif. Untuk mendukung metode penelitian tersebut, penulis
menggunakan metode ilmu etnomusikologi yang terdiri dari dua disiplin, yaitu: disiplin lapangan field dan disiplin laboratorium laboratory dicipline. Hasil dari
kedua metode penelitian ini kemudian digabungkan menjadi satu hasil akhir a final study, Merriam, 1964: 37. Untuk memperoleh data dan keterangan yang
dibutuhkan dalam penulisan tulisan ini, penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data, yaitu: 1 menggunakan daftar pertanyaan questionnaries; 2 menggunakan
wawancara interview.
1.5.1 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian dalam mengumpulkan data untuk tulisan ini adalah di rumah bapak Arisden Purba yang berlokasi di Huta Maniksaribu, Kecamatan
Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Di rumah tersebut juga bapak Arisden Purba mengerjakan pembuatan alat musik arbab Simalungun.
Namun untuk mendukung informasi mengenai arbab Simalungun tersebut, penulis juga mengumpulkan data-data maupun informasi dari orang-orang yang
mengetahui tentang alat musik tersebut, tokoh-tokoh masyarakat, orang-orang yang
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
terdekat dengan beliau, teman-teman pemusik beliau, maupun seniman-seniman yang mengetahui tentang alat musik arbab tersebut.
1.5.2 Kerja Lapangan
Penulis melakukan kerja lapangan dengan observasi langsung kedaerah penelitian yaitu langsung kerumah bapak Arisden Purba dan mencari narasumber dari
tokoh masyarakat Simalungun. Penulis juga melakukan wawancara tidak berstruktur antara peneliti dan informan yaitu mengajukan pertanyaan yang tidak terikat pada
susunan pertanyaan, akan tetapi tetap pada fokus terhadap pokok permasalahan utama.
1.5.3 Wawancara
Penulis berpedoman pada metode wawancara yang dikemukakan Koentjaraningrat untuk melakukan wawancara 1985:139 yaitu:
“Ada tiga wawancara, yaitu wawancara berfokus Focused interview, wawancara bebas free interview, dan wawancara sambil lalu casual interview”.
Untuk melakukan wawancara, penulis terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan yang diarahkan kepada suatu pokok permasalahan tertentu. Namun
penulis tetap mengembangkan pertanyaan kepada hal-hal yang lain untuk menciptakan suasana yang tidak kaku, tetapi tetap terkait dengan pokok
permasalahan. Penulis melakukan wawancara langsung terhadap informan dalam hal ini Bapak Arisden Purba selaku informan kunci, dan beberapa informan-informan
lainnya. Untuk perekaman musik dan wawancara, penulis menggunakan tape recorder
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
merk Aiwa TP-VS 450 dan pita casette Sony ZX Type I dengan durasi putar 60 menit. Untuk pengambilan gambar, penulis menggunakan kamera digital merk Canon A-590
power-shoot .
1.5.4 Studi Kepustakaan