Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
Gambar 70 : Proses Pengikatan Kulit Ke Rotan Penahan
Gambar 71 : Bentuk Ikatan Menyilang Agar Tidak Mudah Lepas
3.4.4.2 Pemasangan Nahei Arbab
Nahei arbab yang telah dibuat sebelumnya kemudian dipasangkan pada boltok yang telah dipasang kulit. Bagian pangkal yang berbentuk kotak kemudian
dimasukkan dan dicocokkan pada lubang yang telah dibuat pada resonator, dan bagian spike-nya masuk menembus kedalam kotak resonator.
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
Gambar 72 : Pemasangan Nahei Arbab ke Boltok
3.4.4.3 Pemasangan Banuh Arbab.
Setelah nahei arbab terpasang pada resonator, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batang atau banuh arbab kedalam kotak resonator. Bagian bawah dari
banuh yang telah diruncingkan sebelumnya dimasukkan kedalam resonator, kemudian dicocokkan dengan spike daripada nahei yang telah terlebih dahulu
dipasang. Kemudian spike tersebut dimasukkan kedalam banuh arbab tersebut.
Gambar 73 : Pemasangan Banuh
3.4.4.4 Proses Pemasangan Senar Arbab
Adapun dalam proses pemasangan senar arbab, dapat dilakukan menjadi dua bagian yaitu pemasangan senar pada nahei dan pemasangan senar pada pinggol
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
3.4.4.4.1 Pemasangan Senar Pada Nahei
Senar arbab bagian bawah, diikatkan pada nahei yang telah ditancapkan paku sebelumnya. Adapun pemasangan senar pada bagian nahei dilakukan terlebih dahulu.
Senar tersebut cukup diikat dengan kuat pada paku penahan agar tidak lepas.
Gambar 74 : Pemasangan Senar Satu Gambar 75 : Pemasangan Senar Dua
3.4.4.4.2 Pemasangan Senar Pada Pinggol-Pinggol
Senar pada bagian pinggol-pinggol diikatkan dengan cara, memasukkan senar terlebih dahulu kedalam lubang senar yang telah dibuat. Setelah itu senar dimasukkan
kedalam celah pinggol-pinggol yang telah dibuat. Kemudian senar ditarik dan dilitkan pada pinggol-pinggol dan dimasukkan bersama pinggol-pinggol kedalam lubang
tempat pinggol-pinggol.
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
Gambar 76 Pemasangan Senar Satu Pada Pinggol-Pinggol
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
Gambar 77 : Pemasangan Senar Dua Pada Pinggol-Pinggol
3.4.4.5 Pemasangan Panggal-Panggal
Pemasangan panggal-panggal adalah dengan memosisikan panggal-panggal tersebut dengan posisi tegak pada kulit boltok. Kemudian diatas panggal-panggal
tersebut diletakkan senar yang telah terpasang pada nahei dan pinggol-pinggol tersebut.
Gambar 78 : Pemasangan Panggal-Panggal Pada Senar Arbab
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
3.4.4.6 Pelubangan Resonator
Resonator yang telah terpasang pada posisinya tersebut kemudian dilubangi bagian belakangnya dengan menggunakan belati. agar suara yang dihasilkan dapat
berbunyi dengan baik. Adapun lubang yang dibuat berjumlah 3 buah, dengan bentuk segitiga.
Gambar 79 : Pelubangan Resonator
3.4.4.7 Penjemuran Arbab
Arbab yang telah selesai tersebut dirangkai tersebut selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari. Penjemuran dilakukan untuk mengeringkan kulit maupun
rotan yang masih basah.
3.5. Kajian Fungsional
Pada kajian fungsional berikut ini, beberapa hal yang akan dibahas adalah proses belajar, cara memegang arbab, posisi daripada jari tangan ketika memainkan,
sistem laras, posisi badan dan teknik memainkannya.