Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
BAB IV ARBAB DALAM TRADISI
MASYARAKAT SIMALUNGUN
4.1 Asal Usul Arbab Simalungun
Asal-usul alat musik Arbab Simalungun, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, sebab tulisan-tulisan maupun penelitian-penelitian yang
berhubungan dengan alat musik tersebut sangat jarang. Namun walaupun demikian, penulis berusaha untuk mencari tahu tentang sejarah keberadaan alat musik arbab
secara lisan maupun tulisan.
4.1.1 Arbab Simalungun Menurut Cerita
Menurut cerita
15
15
Wawancara dengan bapak S.A Lingga pada tanggal 29 Mei 2009
, terciptanya alat musik arbab adalah bahwa pada zaman dahulu kala, ada seorang ayah yang menginginkan kelahiran seorang anak laki-laki
didalam kehidupan rumah tangganya. Sang ayah berpikiran apabila kelak istrinya tersebut melahirkan anak laki-laki, maka ayah tersebut akan membuat sebuah alat
musik namanya belum diketahui, untuk mengungkapkan kegembiraannya tersebut. Kemudian setelah anak laki-laki yang dinantikan tersebut lahir, maka dia segera
melaksanakan keinginan yang telah dipendamnya tersebut. Sang ayah lalu mulai membuat alat musik tersebut. Dia mengambil tempurung kelapa, kemudian bagian
atasnya ditutup dengan menggunakan kulit kucing, lalu diikat dengan rotan. Untuk
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
badannya dia membuatnya dari bambu, dan talinya dibuat dari benang hori
16
Kedua cerita tersebut merupakan suatu cerita yang berkembang dalam masyarakat Simalungun pada waktu dulunya, dan diceritakan secara turun-temurun
sejumlah dua buah. Kemudian karena dia melihat alat musik tersebut digesek, dia membuat penggeseknya dari bambu yang diikatkan dengan tali ariman. Kemudian
dia mulai menggesek alat musik tersebut sehingga berbunyi. Adapun penamaan alat musik yang diciptakannya tersebut diinterpretasikannya berdasarkan suara tangisan
yang keluar dari anak laki-laki tersebut. Ketika anak tersebut menangis, dia menginterpretasikan suara yang keluar tersebut dengan vokal “a”, sehingga alat
musik tersebut dinamakan dengan “arbab”. Kemudian ada juga cerita yang mengatakan bahwa arbab tersebut diciptakan
oleh pembuatnya secara kebetulan pada waktu dulu. Ceritanya adalah bahwa ada seorang laki-laki yang sedang golek-golek tidur-tiduran dirumahnya. Kemudian dia
bermimpi, mimpinya tersebut adalah dia membuat alat musik. Pada keesokan harinya laki-laki tersebut mulai melaksanakan mimpi tersebut. Dia pergi ke ladang untuk
mencari sarib-sarib tempurung kelapa. Kemudian dia menangkap ular sawah, dan mengambil kulitnya untuk ditempatkan pada tempurung kelapa tersebut. Setelah itu
diikat dengan rotan. Untuk batangnya dia mengambil bambu yang lurus. Kemudian dibuat talinya dengan benang hori dan dipetik. Akan tetapi laki-laki tersebut tidak
puas mendengar suara alat musik yang dipetik tersebut. Lalu dia membuat penggeseknya dari bambu dan ariman dan digeseknya. Setelah itu barulah dia merasa
puas.
16
Benang hori adalah benang yang terbuat dari kulit pohon hori yang dikerat halus
Saridin Tua Sinaga : Kajian Organologis Arbab Simalungun Buatan Bapak Arisden Purba Di Huta Maniksaribu Nagori Sait Buttu Saribu Kec. Pamatang Sidamanik Kab. Simalungun, 2009.
kepada generasi muda. Namun hal tersebut juga merupakan suatu tradisi
17
Menurut penelitian bahwa semua penduduk yang ada di Nusantara kecuali penduduk bagian Timur Indonesia, berasal dari Hindia Belakang India Selatan yang
berpindah secara bergelombang. Periode pertama disebut dengan “protomelayu” yang masuk sekitar tahun 1000 SM. Suku yang termasuk didalamnya adalah Batak
termasuk Simalungun, Toraja Dayak dan Nias lisan yang
diturunkan tentang bagaimana terciptanya alat musik arbab tersebut pada saat itu.
4.1.2 Perspektif Sejarah Arbab