Penentuan Jumlah Replikasi Hasil Simulasi Perjalanan Medan sampai Pangaribuan

5.2.8.1. Penentuan Jumlah Replikasi

Replikasi dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak jumlah presentasi data yang dapat dilakukan yang selanjutnya akan dilakukan uji validasi dari nilai yang ada. Nilai kapasitas terpakai bus aktual dan simulasi awal dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Nilai Kapasitas Terpakai Bus Aktual dan Simulasi Awal Orang Periode Keberangkatan Jam 08.00 Keberangkatan Jam 10.00 Aktual Simulasi Aktual Simulasi 1 20 20 20 20 2 18 18 13 12 3 6 12 16 13 4 6 14 9 16 5 16 8 18 8 6 16 16 12 13 7 4 5 8 7 8 20 7 20 16 Rata-rata kapasitas terpakai bus aktual adalah 14 dan 15 Standart deviasi kapasitas terpakai bus adalah 7 dan 5 Untuk menenetukan jumlah replikasi, maka perlu dilakukan perhitungan nilai dari SEE Standard Error of Estimate dengan nilai f = 2 yang berarti bahwa peramalan data simulasi cenderung mendekati pola linier yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah replikasi peramalan data simulai trayek pertama cenderung mendekati pola linier. 8 2 8 7 20 ... 18 18 20 20 2 2 2 2 = − − + + − + − = − − = ∑ SEE f N F X SEE Universitas Sumatera Utara Keterangan : X = Data Aktual F = Data Simulasi Awal N = Jumlah Data f = Data Linier Diperoleh nilai SEE atau nilai e sebesar 8 Formulasi penentuan jumlah replikasi sebelum simulasi adalah sebagai berikut: [ ] 94 . 2 64 1,967 R e S Z R 2 2 2 2 α2 = ≥ ≥ Maka jumlah nomor replikasi dimulai dari 3. Formulasi penentuan jumlah replikasi setelah simulasi: [ ] 2 2 2 e S t R ∝ ≥ Untuk R = 3, [ ] 16 . 14 8 4.37 R 2 2 = ≥ Untuk R = 4 [ ] 74 . 7 8 3.187 R 2 2 = ≥ Untuk R = 5 [ ] 92 . 5 8 2.787 R 2 2 = ≥ Untuk R = 6 [ ] 06 . 5 8 2.577 R 2 2 = ≥ Untuk R = 7 [ ] 60 . 4 8 2.457 R 2 2 = ≥ Universitas Sumatera Utara Perhitungan jumlah replikasi untuk keberangkatan jam 08.00 dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Perhitungan Jumlah Replikasi Keberangkatan Jam 08.00 R 3 4 5 6 7 2 1 ; 025 ,     − e S t R 14.16 7.74 5.92 5.06 4.6 Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah simulasi sebanyak 5 kali presentasi data karena nilai jumlah replikasi sebelum simulasi mendekati dengan nilai jumlah replikasi setelah simulasi. 2. Menentukan jumlah replikasi peramalan data simulai trayek kedua cenderung mendekati pola linier. 6 2 8 16 20 ... 12 13 20 20 2 2 2 2 = − − + + − + − = − − = ∑ SEE f N F X SEE Keterangan : X = Data Aktual F = Data Simulasi Awal N = Jumlah Data f = Data Linier Diperoleh nilai SEE atau nilai e sebesar 6 Formulasi penentuan jumlah replikasi sebelum simulasi adalah sebagai berikut: [ ] 67 . 2 6 1,965 R e S Z R 2 2 2 2 α2 = ≥ ≥ Maka jumlah nomor replikasi dimulai dari 3. Formulasi penentuan jumlah replikasi setelah simulasi: Universitas Sumatera Utara [ ] 2 2 2 e S t R ∝ ≥ Untuk R = 3, [ ] 84 . 12 6 4.35 R 2 2 = ≥ Untuk R = 4 [ ] 03 . 7 6 3.185 R 2 2 = ≥ Untuk R = 5 [ ] 37 . 5 6 2.785 R 2 2 = ≥ Untuk R = 6 [ ] 59 . 4 6 2.575 R 2 2 = ≥ Untuk R = 7 [ ] 17 . 4 6 2.455 R 2 2 = ≥ Perhitungan jumlah replikasi untuk keberangkatan jam 10.00 dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Perhitungan Jumlah Replikasi Keberangkatan Jam 10.00 R 3 4 5 6 7 2 1 ; 025 ,     − e S t R 12.84 7.03 5.37 4.59 4.17 Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah simulasi sebanyak 5 kali presentasi data karena nilai jumlah replikasi sebelum simulasi mendekati dengan nilai jumlah replikasi setelah simulasi. Universitas Sumatera Utara

5.2.8.2. Hasil Simulasi dengan Jumlah Replikasi Keberangkatan Jam 08.00