Sebaran Pergerakan Pemilihan Moda Transportasi dan Rute

Bangkitan dan tarikan lalulintas tersebut tergantung pada dua aspek tata guna lahan yaitu jenis tataguna lahan dan jumlah aktivitas dan insensitas pada tata guna lahan tersebut. Jenis tata guna lahan yang berbeda pemukiman, pendidikan, dan komersil mempunyai ciri bangkitan lalu lintas yang berbeda pada jumlah lalu lintas, jenis lalu lintas pejalan kaki, truk, mobil dan lalu lintas pada waktu tertentu kantor menghasilkan arus lalu lintas pada pagi dan sore hari, sedangkan pertokoan menghasilkan arus lalu lintas di sepanjang hari. Jumlah dan jenis lalu lintas yang dihasilkan oleh setiap tata guna lahan merupakan hasil dari fungsi parameter sosial, ekonomi. Bangkitan dan tarikan pergerakan bukan saja beragam dalam jenis tata guna lahan, tetapi juga tingkat aktivitasnya. Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, semakin tinggi pergerakan arus lalu lintas yang dihasilkannya. Salah satu ukuran intensitas aktivitas sebidang tanah adalah kepadatannya.

3.2.3. Sebaran Pergerakan

Sebaran pergerakan merupakan tahap yang menghubungkan interaksi antara tata guna lahan, jaringan transportasi, dan arus lalu lintas. Pola spasial arus lalu lintas adalah fungsi dari tata guna lahan jaringan transportasi 9 9 Tamin. Ofyar Z. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Institut Tekonologi Bandung, 1997 hal. 62. . Pola sebaran arus lalu lintas anatara zona i ke zona tujuan d adalah hasil dari dua hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu lokasi dan intensitas tata guna lahan yang akan menghasilkan arus lalu lintas, dan pemisahan ruang, interaksi antara dua buah tata Universitas Sumatera Utara guna lahan yang akan menghasilkan pergerakan manusia dan barang. Contohnya, pergerakan dari rumah pemukiman ke tempat bekerja kantor, industri yang terjadi setiap hari. Sebaran pergerakan antara dua zona terlihat secara diagram pada Gambar 3.2. i j a b Gambar 3.2. Sebaran Pergerakan Antara Dua Zona Jarak antara dua buah tata guna lahan merupakan batas pergerakan. Jarak yang jauh dan biaya yang besar akan membuat pergerakan akan menjadi lebih sulit aksesibilitas rendah. Oleh karena itu, pergerakan arus lalulintas cenderung meningkat jika jarak antara kedua zona semaking dekat.

3.2.4. Pemilihan Moda Transportasi dan Rute

Jika interaksi terjadi antara dua tata guna lahan di suatu kota, seseorang akan memutuskan bagaimana interaksi tersebut dilakukan. Dalam kebanyakan kasus, pilihan pertama adalah dengan menggunakan telepon atau pos karena hal ini akan dapat menghindarkan terjadinya perjalanan. Akan tetapi, sering interaksi mengharuskan terjadinya perjalanan. Secara sederhana moda berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara jenis transportasi yang digunakan. Pilihan pertama biasanya berjalan kaki atau menggunakan kendaraan. Jika menggunakan kendaraan, pilihannya adalah kendaraan pribadi sepeda, sepeda motor, mobil atau angkutan umum bus, becak, dan lain-lain. Dalam beberapa kasus, mungkin terdapat sedikit pilihan atau tidak ada pilihan sama sekali. Orang miskin mungkin tidak mampu membeli sepeda atau membayar biaya transportasi sehingga mereka biasanya berjalan kaki. Orang yang hanya mempunyai satu pilihan moda disebut captive terhadap moda tersebut. Jika terdapat lebih dari satu moda moda yang dipilih biasanya mempunyai rute terpendek, tercepat, termurah atau kombinasi dari ketiganya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kenyamanan dan keselamatan. Seperti pemilihan moda, pemilihan rute tergantung pada alternatif terpendek, tercepat, da termurah dan juga diasumsikan bahwa pemakai jalan mempunyai informasi yang cukup misalnya tentang kemacetan jalan sehingga mereka dapat menentukan rute yang terbaik. Jenis moda dan rute secara diagram dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4. i j a b Gambar 3.3. Jenis Moda a dan b Antar Zona Universitas Sumatera Utara i j a1 b2 a2 b1 Gambar 3.4. Jenis rute Moda a dan b Antar Zona

3.2.5. Arus lalu lintas dinamis arus pada jaringan jalan