Defenisi Sistem Pemodelan Sistem

3.3.1. Defenisi Sistem

Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara pandang orang yang mencoba mendefensisikannya. Menurut hukum, sistem dipandang dari kumpulan aturan-aturan yang membatasi, baik oleh kapasitas sistem itu sendiri maupun lingkungan dimana sistem itu berada, untuk menjamin keserasian dan keadilan. Menurut rekayasa, sistem dipandang sebagai proses masukan input yang ditransformasikan menjadi keluaran output tertentu 10 Sistem dapat berupa kesatuan yang terdiri atas jaringan kerja kausal dari bagian-bagian yang saling bergantungan. Pilihan terhadap hubungan antara tiap- tiap bagian ini akan ditentukan oleh tujuan spesifik dati sistem. Singkatnya, sistem adalah kumpulan obyek-obyek yang saling berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan kompleks. Obyek yang dimaksud disini adalah bagian-bagian dari sistem, seperti input, proses, output, pengendalian umpan balik dan batasan-batasan. . 11 Tujuan Standart Performansi Konstrain Proses Kontrol Umpan Balik Keluaran Masukan Kerangka sebuah sistem dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6. Kerangka Sistem 10 Simatupang Togar. Teori Sistem Suatu Perspektif Teknik Industri. Bandung: Andi Offset Yogyakarta. 1994. Hal 6. 10 Simatupang Togar. Teori Sistem Suatu Perspektif Teknik Industri. Bandung: Andi Offset Yogyakarta. 1994. Hal 7. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Pemodelan Sistem

Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalahan 12 . Dalam memodelkan sebuah sistem, sangat penting untuk memahami konsep dari sebuah sistem dan sistem pembatas. Sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan. Dengan demikian pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu 13 1. Entity . Dalam pembentukan model, harus diperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dari sistemnya, atau dengan kata lain memperhatikan pengertian konsep sistemnya. Lingkungan sistem adalah perubahan yang terjadi di luar sistem, perubahan tersebut seringkali mempengaruhi sebuah sistem. Dalam pemodelan sistem, sangat penting untuk pembatas antara sistem dan lingkungannya. Untuk mengerti dan menganalisis sebuah sistem, beberapa istilah perlu untuk didefinisikan, yaitu: Entitas adalah objek yang menjadi perhatian dalam suatu sistem contohnya: server, costumer, mesin, dll. 2. Atribut Atribut adalah properti dati entitas contoh: prioritas costumer yang menunggu. Satu hal yang perlu diingat bahwa nilai atribut mengikat entiti 12 Suryani Erma. Pemodelan dan Simulasi. Yogyakarta: Graha Ilmu 1996 hal. 1. 13 Simatupang Togar. Pemodelan Sistem. Bandung: Sudio Manajemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. 1994. Hal 1 Universitas Sumatera Utara tertentu. Sebuah part entiti memiliki atribut arrival, time, due date, priority, dan color yang berbeda dengan part yang lain. 3. Activity Aktivitas adalah suatu kejadian yang dilakukan entitas dalam selang waktu tertentu contoh: costumer menabung pada kasir di bank. 4. State State dari sistem adalah variabel yang digunakan untuk menerangkan keadaan sistem pada suatu waktu berkaitan dengan tujuan pengamatan sistem yang ingin dicapai. Contohnya yaitu pada sistem antrian kasir bank dimana variabel state meliputi: jumlah teller yang sibuk, jumlah costumer dalam antrian. 5. Event Event adalah kejadiaan sesaat atau tiba-tiba yang dapat mempengaruhi state dari sistem contoh: kedatangan costumer dalam sistem antrian kasir di bank. 6. Variable Variabel merupakan potongan informasi yang mencerminkan karakteristik suatu sistem. Variabel berbeda dengan atribut karena tidak mengikat suatu entitas melainkan sistem secara keseluruhan sehingga semua entiti dapat mengandung variabel yang sama contoh:, panjang antrian batch size. Dalam lingkungan sistem yang dipelajari biasanya sebuah bagian dari sistem yang lebih besar, yang biasanya disebut supra sistem. Supra sistem ini biasanya diketahui dan diamati oleh analis. Objek-objek di dalam sistem bisa berinteraksi dan bias juga tidak berinteraksi dengan objek-objek pada supra sistem yang tidak termasuk di dalam sistem. Universitas Sumatera Utara Istilah yang digunakan dalam lingkungan sistem antara lain: 1. Endogen digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang terjadi di dalam sistem. 2. Eksogen digunakan untuk melukiskan lingkungan yang mempengaruhi sistem, suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh pengaruh dari luar disebut juga sistem tertutup. Aktivitas merupakan salah satu elemen sistem. Aktivitas adalah proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem, yang dapat mengubah atribut, bahkan entiti. Aktivitas dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1. Deterministik yaitu jika keluarannya dapat dijelaskan secara lengkap berdasarkan masukannya. 2. Stokastik yaitu jika pengaruh aktivitas berubah secara acak terhadap banyak keluaran yang mungkin. Keadaan aktivitas skokastik adalah acak, maka aktivitas merupakan bagian dari lingkungan. Pada pemodelan sistem dikenal dua sistem yaitu sistem malar kontinu dan sistem diskrit. 1. Sistem kontinu adalah sistem yang perubahannya secara halus. Contoh: Sistem jalur penerbangan. 2. Sistem diskrit adalah sistem yang perubahannya secara integer. Contoh: Banyaknya pengunjung pada sebuah mall. Penggambaran sistem lebih menentukan daripada sifat sistem itu sendiri dalam menetapkan jenis model yang akan dibuat. Pembedaan antara sistem kontinu dan diskrit perlu dilakukan karena metoda pemprograman umum yang Universitas Sumatera Utara dibuat untuk kedua sistem ini berbeda, namun tak ada aturan khusus tentang bagaimana suatu sistem tertentu digambarkan. Berdasarkan defenisi sistem seperti yang diuraikan terdahulu, sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan originalitas atau sifat keberadaan, wujud, sifat aktivitas dan sifat hubunganya dengan lingkungan sebagai berikut: 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem Abstrak: Sistem yang berisi gagasan atau konsep Contoh: Sistem Teologi - hubungan Manusia, Alam dan Allah Sistem Fisik: Sistem yang secara fisik dapat dilihat Contoh: Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan Tinggi 2. Sistem Deterministik dan Probabilistik Sistem Deterministik: Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat Contoh: Sistem Komput er Sistem Probabilistik: Sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas Contohnya: Sistem Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis 3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem Tertutup: Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan Contohnya: Sistem Reaksi Kimia dalam Tabung Reaksi yang terisolasi Sistem Terbuka: Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya: Sistem Tanah Universitas Sumatera Utara 4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem Alamiah: Sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Contohnya: Sistem Tata Surya Sistem Buatan Manusia: Sistem yang dibuat oleh manusia Contohnya: Sistem Komput er, Sistem Mobil, Sistem Telekomunikasi 5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem Sederhana: Sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah Contohnya: Sistem Sepeda, Sistem Mesin Ketik, Sistem Infiltrasi Tanah Sistem Kompleks: Sistem yang rumit Contohnya: Sistem Otak Manusia, Sistem Komputer, Sistem Keseimbangan Hara Essensial dalam Tanah Untuk mempelajari suatu sistem terkadang harus dilakukan pengujian pada sistem tersebut, namun kita tidak dapat melakukan uji coba bila sistem tersebut masih dalam tahap hipotesa. Alternatif yang terkadang harus ditempuh adalah dengan membuat prototipe dan mengujinya, tetapi cara ini dapat menjadi sangat mahal dan menghabiskan waktu. Bahkan dengan sistem yang sudah adapun seringkali pengujian tidak dapat dilakukan, misalnya dalam mempelajari sistem ekonomi dengan mengubah penawaran dan permintaan barang secara acak, selain memakan banyak waktu juga bisa juga merusak sistem tersebut. Konsekuensinya, studi tentang sistem umumnya dilakukan pada model sistem tersebut. Jadi, model sistem tidak hanya merupakan pengganti sistem, Universitas Sumatera Utara namun juga merupakan penyederhanaan sistem. Model sistem tidak hanya merupakan perwujudan dari tujuan tetapi juga merupakan asumsi-asumsi, karena suatu model sistem telah mengeleminir beberapa elemen yang dianggap tidak relevan. Secara garis besar, cara pemodelan sistem dibagi 2, yaitu: 1. Penetapan struktur model yaitu menentukan kendala atau batas sistem dan menandai entitas, atribut, dan aktivitas sistem. 2. Pemasukan data yaitu untuk memberi nilai yang dapat dimiliki oleh atribut dan menentukan hubungan yang terkandung dalam aktivitas.

3.3.3. Tujuan Pemodelan Sistem