amal shaleh mengharuskan adanya kesadaran spiritual suatu perjuangan dan pendaki spiritual yang berorientasi pada penyucian diri. Kedua, amal shaleh adalah juga
beramal buat peningkatan dan perbaikan kualitas diri. Tidak ada amal dalam Islam yang jika dilakukan akan merusak pelaku, melainkan justru menyehatkannya. Ketiga,
amal shaleh mengasumsikan munculnya dampak riil dan positif bagi perbaikan sosial.
47
Dalam hal terapi pada gangguan psikosomatik yang dilatar belakangi stress dapat diberikan terapi yang meliputi : a. psikoterapi psikiatrik, b. farmakoterapi, c.
terapi somatic, d. terapi relaksasi, e. terapi perilaku.48 yang idealnya adalah terapi diatas dijalankan secara bersamaan dengan terapi yang ditawarkan oleh penulis, yaitu
terapi keagamaan melalui metode tazkiyatunnafs. Tentunya dilaksanakan dengan secara keseluruhan dan tidak terpenggal-penggal dalam artian tidak menggunakan
salah satu atau dua macam terapi saja.
1. Psikoterapi Psikiatrik
Bentuk terapi ini adalah menganut asas-asas psikiatri yang lazim. Tujuan utama jenis terapi ini adalah untuk memulihkan kepercayaan diri dan memperkuat fungsi
ego. Dalam wawancara tatap muka ini pasien dapat mengemukakan secara bebas dengan jaminan kerahasiaan segala permasalahan, konflik dan uneg-uneg yang
dideritanya. Psikoterapi ini memerlukan banyak waktu dan relatif mahal.
2. Psikofarmaka
Terapi psikofarmaka farmakoterapi dengan obat anti depresan. Efek terapeutik obat anti depresan memerlukan waktu antar dua hingga tiga minggu dan
perubahan yang dirasakan pada pasien tidak segera tampak tapi bertahap. Hal ini perlu dikemukakan pada pasien agar pasien tidak merasa takut akan ketagihan
manakala terapi obat anti depresan ini memerlukan waktu relatif lama. Bahkan kalau jenis obat yang diberikan tidak membawa hasil yang memuaskan, dapat
dicarikan jenis anti depresan yang lain.
3. Terapi Somatik
Yang dimaksudkan dengan terapi somatik disini adalah memberikan jenis obat- obatan yang ditujukan kepada keluhan atau kelainan fisikorganik pasien.
Berbagai keluhan atau kelainan organ tubuh yang terutama dipersyarati oleh sistem syaraf otonom dapat muncul sebagai manifestasi kecemasan atau depresi
pada mereka yang menderita panik atau phobik.
4. Terapi Rileksasi
Jenis terapi ini diberikan kepada pasien yang mudah disugesti. Metode ini lazimnya dilakukan oleh teurapis yang menggunakan hipnosis. Dengan terapi
sugesti ini pasien dilatih untuk melakukan rileksasi dengan maksud untuk menghilangkan ketegangan jiwa.
5. Terapi Perilaku
Dengan terapi ini dimaksudkan agar pasien berubah baik sikap maupun perilakunya terhadap obyek atau situasi yang menakutkan. Jadi secara bertahap
pasien dibimbing atau dilatih dalam menghadapi berbagai obyek atau situasi yang menimbulkan panik atau phobik. Latihan ini dilakukan berulang-ulang, tahap
demi tahap sampai akhirnya pasien dapat menghadapinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Demikianlah beberapa pengobatan dan terapi yang ada, yang dapat membantu dalam menghindari gangguan psikosomatik. Dari uraian diatas dapat difahami betapa
mendalamnya peran instinkemosi religious dan ibadah terhadap nafs seseorang, seperti yang tercermin dalam sebuah kitab etis dari Abu Bakar Al-Razi, seorang ahli
klinis terbesar, yang diberi j udul “al-Thibb al-Ruhaniyah” yang secara harfiyah
berarti “Kedokteran Ruhani”.
49
Filosof muslim yang terkemuka seperti Ibnu Miskawaih, Thusi, al-Dawani, al- Ghazali dan Ibnu Hazm, seperti halnya al-Razi, sangat mengutamakan kesehatan jiwa
sebagai pangkal utama kesehatan badan. Al-Razi dalam kitabnya al-Thibb al-Ruhani ini mengatakan bahwa tugas seorang dokter disamping mengetahui kesehatan jasmani
Al-Thibb al-Jasmani adalah juga wajib mengetahui kesehatan jiwa al-Thibb al- Ruhani.
Demikian pula yang dikatakan oleh Ibnu Miskawaih pada bagian terakhir karyanya yang terkenal “Tahdzib al-Akhlaq” The Refinement of Character berkata :