“Berdoalah kepada-Ku niscaya kuperkenankan do’amu itu”.
45
Almukmin : 60 Dr. Carel mengatakan : Doa itu sering tidak berhasil, karena orang yang
memanjatkan doa itu termasuk golongan orang-orang yang egois, pembohong, penyombong, orang-orang hipokrit, tidak beriman dan tidak mengasihi.
46
C. Islam dan Terapi-Terapi Lain
Semua peraturan Islam mempunyai hikmah kesehatan rohani disamping sosial dan jasmani. Semua perintah Allah mempunyai hikmah kesehatan rohani, jasmani
dan sosial. Semua larangan Allah berbahaya bagi kesehatan rohani, jasmani dan sosial. Shalat, puasa dan haji tidak hanya mempunyai hikmah bagi kesehatan rohani.
Tetapi juga mempunyai hikmah kesehatan jasmani dan sosial. Alkohol misalnya diharamkan oleh agama karena mengandung bahaya bagi kesehatan rohani, jasmani
dan social. Perubahan rohani jelas sekali pada peminum alkohol berupa mutu kerja terganggu. Dan amalan ibadah yang diwajibkan dalam agama sangat besar arti dan
kepentingannya bagi kesehatan sosial dan jasmani. Amal shaleh merupakan isyarat dan formulasi yang menyatukan dimensi
kehidupan spiritual yang mengarah pada realita transcendental dan aktivitas konkret. Amal shaleh selalu mengasumsikan tiga hal secara terpadu dan serentak. Pertama,
amal shaleh mengharuskan adanya kesadaran spiritual suatu perjuangan dan pendaki spiritual yang berorientasi pada penyucian diri. Kedua, amal shaleh adalah juga
beramal buat peningkatan dan perbaikan kualitas diri. Tidak ada amal dalam Islam yang jika dilakukan akan merusak pelaku, melainkan justru menyehatkannya. Ketiga,
amal shaleh mengasumsikan munculnya dampak riil dan positif bagi perbaikan sosial.
47
Dalam hal terapi pada gangguan psikosomatik yang dilatar belakangi stress dapat diberikan terapi yang meliputi : a. psikoterapi psikiatrik, b. farmakoterapi, c.
terapi somatic, d. terapi relaksasi, e. terapi perilaku.48 yang idealnya adalah terapi diatas dijalankan secara bersamaan dengan terapi yang ditawarkan oleh penulis, yaitu
terapi keagamaan melalui metode tazkiyatunnafs. Tentunya dilaksanakan dengan secara keseluruhan dan tidak terpenggal-penggal dalam artian tidak menggunakan
salah satu atau dua macam terapi saja.
1. Psikoterapi Psikiatrik
Bentuk terapi ini adalah menganut asas-asas psikiatri yang lazim. Tujuan utama jenis terapi ini adalah untuk memulihkan kepercayaan diri dan memperkuat fungsi
ego. Dalam wawancara tatap muka ini pasien dapat mengemukakan secara bebas dengan jaminan kerahasiaan segala permasalahan, konflik dan uneg-uneg yang
dideritanya. Psikoterapi ini memerlukan banyak waktu dan relatif mahal.