Faktor-faktor yang Menyebabkan Timbulnya Penyakit Psikosomatik

pencegahan tentunya lebih baik daripada pengobatan. Prevention is better than cure, ini sudah diterima secara mutlak oleh ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kedokteran pencegahan. 1 Bentuk penyembuhan secara preventif dalam metode tazkiyatunnafs terseirat dalam surat al-Imran 3 ayat 200: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga diperbatasan negerimu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung”. 2 Perintah untuk menjaga bersabar dan bertakwa kepada Allah sebagaimana terkadung dalam ayat tersebut diatas merupakan langkah preventif dari timbulnya segala bentuk gangguan psikologis. Kesabaran dalam menghadapi cobaan adalah kunci terciptanya kesehatan mental. Aspek moralitas yang terkandung dalam metode tazkiyah al-nafs ini bersifat preventif, karena sebagaimana telah dikemukakan pada uraian terdahulu, bahwa emosi dan insting religious dapat memusnahkan benih-benih psikosomatik yang disebabkan oleh adanya emosi yang berpengaruh buruk, seperti marah, iru, dengki, kikir dan sombong, yang semaunya itu dapat diterapi dengan emosi religious yang terdapat dalam aspek moralitas metode tazkiyah al-nafs. ___________ 1 Dadang Hawari, al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997 hal 70 2 Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahannya, Semarang CV. Toha Putra, 1989, h.111

3. Sifat Kuratif

Penyembuhan melalui pendekatan agama dengan terapi tazkiyatunnafs adalah upaya pengobatan dan perawatan terhadap si penderita ketika sedang mengalami gangguanpenyakit psikosomatik. Sebagaimana tersirat dalam ayat berikut : “Dan juga orang-orang yang apabula melakukan perbuatan keji dan menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa, mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah ? dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu, sedang mereka mengetahuinya”. 3 QS Ali-Imran : 135 Ungkapan yang tersirat pada ayat diatas adalah suatu petunjuk bagi manusia yang ingin terbebas dari perasaan tertekan lantaran berbuat dosa. Mereka hendaknya segera meminta ampun kepada Allah dan bertaubat untuk tidak melakukannya untuk yang kedua kali. Anjuran untuk segara minta ampun adalah langkah kuratif dari penyakit psikosomatik lantaran merasa tertekan setelah berbuat dosa.

B. Beberapa Metode Tazkiyatunnafs

Mensucikan jiwa adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan seorang muslim, jiwa yang bersih akan menghasilkan perilaku yang bersih pula, karena jiwalah yang menentukan suatu perbuatan itu baik atau buruk. Tazkiyatunnafs secara singkat berarti membersihkan jiwa dari kemusyrikan dan cabang-cabangnya, merealisasikan kesuciannya dengan tauhid dan cabang- cabangnya. Dan menjadikan nama-nama Allah yang baik sebagai akhlaknya. Disamping ubudiyah yang sempurna kepada Allah dengan membebaskan diri dari pengakuan rububiyah. Konsep tazkiyah al-nafs secara umum oleh al-ghazali didasarkan atas rub-rub yang terdapat dalam kitab ihya’ Ulumuddin yaitu rub al-ibadat, al-adat, dan akhlak yang terdiri dari akhlak al-muhlikal dan almunjiyat. Landasan ibadat, al-adat, dan akhlak dalam arti terciptanya keserasian atau keharmonisan hubungan manusia dengan Allah, dengan sesame manusia dan dengan dirinya sendiri. Jadi, konsep tazkiyah al-nafs al-Ghazali pada garis besarnya tersusun dari dasar ibadat, al-adat dan akhlak yang baik. Suatu proses tazkiyah hanya bias dicapai melalui berbagai ibadah dan amal perbuatan tertentu, apabila dilaksanakan secara sempurna dan memadai, maka pada saat itulah terealisir dalam hati sejumlah makna yang menjadikan jiwa tersucikan dan memiliki sejumlah dampak dan hasil kepada seluruh anggota badan seperti lisan, mata, telinga, dan yang lainnya. 4 Banyak metode penyucian jiwa yang dapat kita ketahui di antara melalui metode yang digunakan tarikat-tarikat yang ada di Indonesia seperti terikat Naqsabandiyah, Qadariyah, Tijaniyah, dan lain sebagainya. Namun dalam pembahasan ini, penulis membahas konsep penyucian jiwa yang bersumber pada telaga keasliannya. Yaitu ayat-ayat-Nya yang mulia dan hadits-hadits rasulullah, ditambah penjelasan dari para ulama spesialis masalah tazkiyah al-nafs, seperti Ibnu Qayyim, Ibnu Rajab dan Abu Hamid al-Ghazali. Untuk lebih memudahkan penyusunan metode-metode yang terdapat dalam tazkiyah al-nafs, disini penulis membagi pembahasan ke dalam dua aspek terapi alam tazkiyah al-nafs, pertama aspek etika dan moralitas, kemudian yang kedua yaitu aspek spiritual, yaitu terapi melalui ibadah ritual, seperti shalat, zakat, haji, puasa, tilawah al-Quran.

1. Terapi Melalui Aspek Etika dan Moralitas Dalam Tazkiyah Al-Nafs

a. Niat

Niat adalah yang paling essensial dalam melakukan suatu perbuatan, khususnya dalam hal ini adalah memberikan bantuan dan pertolongan kepada individu-individu yang sangat membutuhkannya, hendaknya semata mengarap ridha, cinta dan perjumpaan wajah-Nya, bukan karena selain itu, karena niat itu disamping sebagai perbuatan professional juga sebagai ibadah. Dari firman Allah SWT. 5 Niat merupakan hakikat yang mempunyai dua wajah, dimana yang pertama terkait dengan motivasi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan, kedua adalah terkait dengan tujuan dari amal perbuatan yang dilakukan, dimana ia melakukannya dengan maksud tertentu. Motivasi adakalanya datang dari dalam batin manusia itu sendiri dan itu bersifat dzali, atau yang berasal dari luar yaitu dari urf dan kondisi sosialnya.