dengan ilmu kebahagiaan dan kesempurnaan jiwa di dunia yang merupakan modal bagi kehidupan akhirat.
51
Metode tazkiyah al-nafs banyak dianjurkan oleh para ilmuwan, untuk digunakan sebagai terapi bagi penyakit-penyakit kejiwaan, para ilmuwan itu
diantaranya Dr. Achmad Mubarok, MA dalam bukunya ilmu jiwa dalam al-quran dan psikologi Qurani, menjadikan metode tazkiyah al-nafs sebagai terapi penyakit
kejiwaan termasuk psikosomatik. Lalu M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky dalam bukunya Psikoterapi dan Konseling Islam, menjadikan Metode Tazkiyah al-nafs
sebagai bagian dari metode Psikoterapi. Kemudian Yunasril Ali dalam beberapa bukunya terutama pada tulisannya yang berjudul “Tazkiyah al-Nafs” yang ditulis
pada Jurnal Khas Tasawuf, menyatakan bahwa “Metode Tazkiyah al-Nafs dapat dilaksanakan melalui pengamalan ibadah-ibadah yang bersifat esoterik, yang
tentunya akan bermanfaat sebagai terapi bagi penyakit manusia modern”.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melewati bagian pembahasan dalam bab-bab tersebut diatas, maka oleh penulis disini akan memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam memahami penyakit-penyakit psikosomatik perlu dipahami bahwa setiap
keadaan emosi psikologis dapat menyebabkan penyakit fisik dan dengan demikian pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena secara anatomis dan fisiologis, berbagai
organ tubuh manusia terhubung dengan system syaraf pust melalui jalur syaraf autonom yang memungkinkan adanya interaksi antara keduanya.
2. Perwujudan tingkah laku “berakhlak” adalah sisi lain ajaran Islam yang sudah
terimplementasi. Dengan itu, ketertautan antara tauhid dan akhlak merupakan unsure holistik dari dinamika ruhani dan jasmani, yang dalam metode tazkiyah al-
nafs merupakan sebuah alternative terapi bagi psikosomatik. 3.
Ajaran agama tanpa kandungan dimensi ruhiyah adalah percuma karena manusia hidup dalam kesatuan jasmani dan ruhani, maka ibadah yang dijalankan tidak
hanya menjamah segi-segi lahir eksoteris tapi juga menekankan dimensi batin eksoteris. Dimensi batin inilah yang banyak mempengaruhi kondisi badani,
sehingga dapat dijadikan sebuah metode terapi psikosomatik. 4.
Suatu usaha penyucian jiwa tazkiyah al-nafs bertitik tolakberorientasi pada aspek-aspek ibadah Islam, dengan mempersyaratkan aspek batin akan menjadi
73