5. Terapi Perilaku
Dengan terapi ini dimaksudkan agar pasien berubah baik sikap maupun perilakunya terhadap obyek atau situasi yang menakutkan. Jadi secara bertahap
pasien dibimbing atau dilatih dalam menghadapi berbagai obyek atau situasi yang menimbulkan panik atau phobik. Latihan ini dilakukan berulang-ulang, tahap
demi tahap sampai akhirnya pasien dapat menghadapinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Demikianlah beberapa pengobatan dan terapi yang ada, yang dapat membantu dalam menghindari gangguan psikosomatik. Dari uraian diatas dapat difahami betapa
mendalamnya peran instinkemosi religious dan ibadah terhadap nafs seseorang, seperti yang tercermin dalam sebuah kitab etis dari Abu Bakar Al-Razi, seorang ahli
klinis terbesar, yang diberi j udul “al-Thibb al-Ruhaniyah” yang secara harfiyah
berarti “Kedokteran Ruhani”.
49
Filosof muslim yang terkemuka seperti Ibnu Miskawaih, Thusi, al-Dawani, al- Ghazali dan Ibnu Hazm, seperti halnya al-Razi, sangat mengutamakan kesehatan jiwa
sebagai pangkal utama kesehatan badan. Al-Razi dalam kitabnya al-Thibb al-Ruhani ini mengatakan bahwa tugas seorang dokter disamping mengetahui kesehatan jasmani
Al-Thibb al-Jasmani adalah juga wajib mengetahui kesehatan jiwa al-Thibb al- Ruhani.
Demikian pula yang dikatakan oleh Ibnu Miskawaih pada bagian terakhir karyanya yang terkenal “Tahdzib al-Akhlaq” The Refinement of Character berkata :
“Seperti halnya perawatan tubuh yang dibagi kepada dua bagian fungsi, yaitu fungsi yang bersifat preventif dan kuratif. Begitu pula kesehatan jiwa harus menjaga
kesehatan jiwa selagi sehat dan mengobatinya ketika sakit”. Karena itu dalam rangka menjaga kesucian jiwa, Ibnu Miskawih menggunakan terapi melalui akhlaq al-
karimah.50 Terapi mental ini juga dilakukan oleh al-Razi dalam karyanya yang telah
disinggung diatas, yaitu al-Thibb al-Ruhaniyah, dan karya al-Kindi filosof muslim pertama yang berjudul al-Hilah li Daf al-Ahzan seni menepis kesedihan dan juga
karya Ibnu Hazm seorang sarjana andalus yang berjudul kitab “Akhlaq Wa al- Siyar”. Al-Razi dalam karyanya itu mencoba memberikan terapi terhadap penyakit
jiwa yang berasal dari nafsu syahwat, sementara al-Kindi secara khusus membahas tentang kesedihan, sebagai salah satu penyakit jiwa, dengan mengemukakan
bagaimana terjadinya kesedihan tersebut dalam diri kita dan bagaimana mengobatinya. Sedangkan Ibnu Hazm punya pendapat yang menarik tentang apa
yang disebut kecemasan “al-Hamm”. Menurut beliau menghindarkan kecemasan “tard al-hamm” merupakan motif yang umum bagi manusia untuk berbuat dan cara
terbaik untuk menghilangkan kecemasan ini adalah dengan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, menyucikan jiwa melalui ibadah-ibadah yang bersifat esoteris.
Hasil yang paling nyata dari jiwa yang tersucikan ialah adab dan muamalah yang baik kepada Allah dan manusia. Tazkiyah merupakan jenis ilmu yang terpuji
yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap muslim. Tazkiyah juga dikenal