____________
36 Ibid., h.972 37 Departemen Agama Republik Indonesia
38 Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Shahih Bukhari, Beirut: Daarul Fikr, Jus.2. h.487
susunan dari tindakan-tindakan dan pengalaman-penglaman yang tidak pernah berhenti. Maka yang ada dan terjadi hanyalah proses penyempurnaan diri, tempat manusia
mencoba dan berusaha membuat dirinya semakin sempurna. Ini keutamaan dari sebuah metode tazkiyah al-nafs yang paling utama menurut penulis.
B. Pengertian Psikosomatik
Kata psikosomatik berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan soma yang berarti tubuh. Ada pemikiran, manusia diciptakan oleh suatu sistem yang anggota-
anggotanya berhubungan satu dengan yang lain, dimana jika salah satunya mengalami gangguan maka keseluruhan sistem juga akan terganggu pula. Karena itu kondisi
kejiwaan seseorang dapat mempengaruhi fungsi tubuhnya. Atau dapat dikatakan bahwa perubahan emosi seseorang mampu menambah atau mengurangi rasa sakit yang
dideritanya.
1
Penyakit psikosomatik ini merupakan kasus yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan tanda bahwa penderita tersebut memerlukan penanganan
seorang ahli psikiater atau psikolog. Tetapi yang dapat dilakukan terhadap penderita psikosomatik ini sangat bermacam-macam, tergantung dari beratnya gejala. Pada
umumnya, penderita diberikan obat-obatan yang tertentu dan menjalani terapi psikoanalisis dan terapi tingkah laku.
Secara etimologis istilah psikosomatik berasal dari perkataan Yunani sama artinya tubuh, sedangkan kata Somatic merupakan sifat yang artinya bersifat
jasmaniah dan psyche berarti jiwa. Jadi penyakit psikosomatik adalah penyakit jasmani yang berasal dari kejiwaan.
2
Banyak ragam pendapat mengenai pengertian psikosomatik secara terminologis, dan masing-masing memiliki gaya khusus dalam mengartikannya
sesuai dengan kapasitas dan kadar keilmuan mereka. Pendapat tokoh-tokoh tersebut antara lain CP Chaplin yang mengartikan psikosomatik
dengan “satu penyakit yang
31
disebabkan oleh satu kombinasi dari faktor organis dan psikologis.
3
Dalam hal ini Frank J. Bruno mendefinisikan bahwa psikosomatik adalah penyakit yang diakibatkan
secara langsung atau tidak langsung oleh faktor-faktor psikologis seperti stress, masa peralihan, variabel kepribadian dan konflik emosional.
4
Definisi lainnya adalah “gangguan kesehatan jasmani yang ditimbulkan atau diperburuk oleh gangguan emosional”.
5
Arti lain psikosomatik yakni “gangguan fisik
akibat sebab- sebab emosional”, “hubungan fenomena psikologis, normal, abnormal
atau patologis dengan kondisi-kondisi dan variasi-variasi tubuh maupun somatis”.
7
Zakiah Daradjat, seorang tokoh dalam ilmu Jiwa Agama mengartikan kata psikosomatik
dengan “penyakit pada badan yang disebabkan oleh mental”.
8
Sedangkan dalam buku Patologi Sosial 3, psikosomatik diartikan dengan “kondisi dimana konflik-konflik psikis atau psikologis dan kecemasan-kecemasan
menjadi sebab timbulnya bermacam-macam penyakit jasmaniah atau justru membuat semakin para
hnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada”.
9
Sebagaimana tokoh yang lain, Jalaludin dan Ramayulis misalnya mengartikan psikosomatik itu
merupakan istilah kedokteran yang artinya “kejiwabadanan”, yang dimaksudkan untuk menjelaskan adanya hubungan yang erat antara jiwa dan badan.
10
Tokoh lain yakni R.H. Su‟dan mengartikan psikosomatik dengan menggambarkan suatu
pengejawantahan gangguan jasmani dengan sebab rohani. Artinya ada gangguan fisik ini karena adanya ketegangan emosional.
11
Definisi lain juga dikemukakan oleh KH. S.S. Djam‟an bahwa psikosomatik merupakan penyakit badan yang timbul dari
keluhan jiwa.
12
Ahmad Syauqi Al Fanjari juga berpendapat bahwa psikosomatik
diartikan sebagai psychosomatic disease yakni penyakit organis badan yang disebabkan pengaruh kejiwaan.
13
Psikosomatik juga dapat diartikan “gangguan-
gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor psikolo gis”.
14
Sedangkan dalam Kamus besar Bahasa Indonesia psikosomatik adalah berhubungan dengan berbagai
gejala yang timbul karena fakta psikologis.
15
Disamping istilah psikosomatik ada juga yang menyebutnya dengan nafsiosomatik
yaitu “gangguan nafsiah yang me
mpengaruhi soma tubuh”.16
D.Ciri-Ciri dan Bentuk-Bentuk Psikosomatik
Psikosomatik sebagai suatu penyakit memiliki beberapa ciri yang dapat dijadikan untuk mengidentifikasi penyakit tersebut. Diantara ciri-ciri
psikomatik sebagaimana diutarakan oleh A. Supratiknya adalah sebagai berikut : 1.
Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tak menentu.
_____________________
13Ahamd syauqi Al fanjari, Nilai Kesehatan Syariat Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996, Cet. 1. H. 93 14 A. Supratiknya, Mengenal perilaku Abnormal, Yogyakarta; Kanisius, 1995, Cet. 1. H.49
15 Tim penyusunan Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, Cet.III, h.704
16 Sukamto dan A. dardiri hasyim, Nafsiologi: Refleksi Analis tentang diri dan Tingkah Laku Manusia, Surabaya: Risalah Gusti, 1995, Cet.1, h.129
2. Terlalu peka mudah tersinggung dalam pergaulan dan sering merasa tidak
mampu, minder, depresi, serba salah. 3.
Sulit berkonsentrasi dalam mengambil keputusan, serba takut salah. 4.
Rasa Tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang- lamban, bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang
secara tiba-tiba atau yang tak diharapkan dan selalu melakukan gerakan- gerakan neurotic tertentu seperti mematahkan kuku jari, mendehem dan
sebagainya. 5.
Sering mengeluh bahwa otonya tegang, khususnya pada leher dan sekitar bagian atas bahu, mengalami diare ringan yang kronik, sering buang air
kecil dan menderita gangguan tidur berupa imsonia dan mimpi buruk. 6.
Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah. 7.
Sering berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi. 8.
Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa sebab yang jelas.
9. Sering mengalami anxiety attacks atau tiba-tiba lemas tanpa ada sebab
pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat berupa berdebar-debar, sulit bernafas, berkeringat, pingsan badan terasa dingin, terkencing-kencing atau
sakit perut. Sementara itu menurut Yahya Jaya gejala-gejala atau ciri-ciri penderita
psikomatik adalah sebagai berikut :
Gejala-gejalanya antara lain dapat dilihat dari segi perasaan, fikiran, tingkah laku dan kesehatan badan. Dari segi perasaan gejalanya antara lain menunjukan rasa
gelisah, iri, dengki, sedih, risau, kecewa, putus asa, bimbang dan rasa marah. Dari segi fikiran dan kecerdasan menunjukan sifat lupa dan tidak mampu
mengkonsentrasikan fikiran kepada suatu pekerjaan karena kemampuan berpikir menurun. Dari segi tingkah laku menunjukan kelakuan yang menyimpang dan
tidak terpuji seperti suka mengganggu lingkungan, mengambil milik orang lain menyakiti dan memfitnah.
18
Peranan faktor-faktor psikologis terhadap kesehatan fisik, sangat signifikan. Banyak hal yang menandakan kaitan yang erat antara emosi dan kesehatan. Sebagai contoh,
bahwa stress yang ditimbulkan oleh berbagai sebab dapat berakibat negatif terhadap kesehatan dengan cara menimbulkan penyakit tertentu atau memperburuk penyakit yang
sudah ada. Stress yang semula pertama ditampung oleh panca indera akan diteruskan ke pusat emosi yang letaknya dalam tata syaraf pusat. Dari tata syaraf pusat ini stress akan
dialirkan ke organ tubuh lewat jalur tata syaraf otonom. Untuk itu maka susunan syaraf mengadakan reaksi yang merupakan respon tubuh. Dalam keadaan menghadapi stress
atau tegangan jiwa ini. Sistem syaraf otonomi bereaksi. Jikalau yang bereaksi syaraf simpatik maka yang terganggu jantung, tekanan darah semakin tinggi.
_______________
18 Yahya Jaya, Spiritualisasi Islam dalam Menumbuhkembangkan kepribadian dan Kesehatan Mental, Jakarta: Bulan Bintang, 1970, Cet.II, h. 23
Kalau syaraf para simpatik maka yang terangsang pencernaan. Dalam hal ini jelas bahwa stress merupakan sesuatu yang dapat mengguncangkan keseimbangan antara
fungsi organ tubuh dengan fungsi mental. Bilamana stres berkepanjangan gangguan yang semuka bersifat fungsional secara berangsur akan berubah menjadi kelainan organik.