g. Doa
Doa adalah salah satu bentuk hubungan hamba dengan Tuhannya. Di dalam doa itu seseorang dapat dengan bebas mengemukakan masalah yang
dihadapinya, sehingga masalah itu dapat ia salurkan dan diadukan kepada Tuhan melalui doa itu, dengan demikian beban dalam jiwanya tidak
mengganggu dan menimbulkan psikosomatik. Para ahli psikosomatik, psikiater dan psikolog banyak sekali yang
menggunakan doa dalam menyembuhkan pasien-pasiennya. Dr. Carel pemegang hadiah nabel tahun 19112 untuk ilmu kedokteran pernah
mengatakan bahwa bila doa itu dilaksanakan dengan penuh khusyu, maka kesannya amat nyata dalam menyembuhkan penyakit kejiwaan dan
kebadanan. Ketentraman akan timbul sebagai buah dari doa. Apa yang dianjurkan oleh Dr. Carel itu memang sesuai dengan apa
yang anjurkan dalam al-quran, agar orang meminta tolong kepada Allah dengan jalan berdoa kepada Allah, seperti yang tersirat dalam firman Allah
berikut ini :
“Mohonlah pertolongan melalui sabar dan shalat, sesungguhnya hal ini betul-betul berat kecuali bagi orang-
orang yang khusyu”. Al-Baqarah : 45.
“Berdoalah kepada-Ku niscaya kuperkenankan do’amu itu”.
45
Almukmin : 60 Dr. Carel mengatakan : Doa itu sering tidak berhasil, karena orang yang
memanjatkan doa itu termasuk golongan orang-orang yang egois, pembohong, penyombong, orang-orang hipokrit, tidak beriman dan tidak mengasihi.
46
C. Islam dan Terapi-Terapi Lain
Semua peraturan Islam mempunyai hikmah kesehatan rohani disamping sosial dan jasmani. Semua perintah Allah mempunyai hikmah kesehatan rohani, jasmani
dan sosial. Semua larangan Allah berbahaya bagi kesehatan rohani, jasmani dan sosial. Shalat, puasa dan haji tidak hanya mempunyai hikmah bagi kesehatan rohani.
Tetapi juga mempunyai hikmah kesehatan jasmani dan sosial. Alkohol misalnya diharamkan oleh agama karena mengandung bahaya bagi kesehatan rohani, jasmani
dan social. Perubahan rohani jelas sekali pada peminum alkohol berupa mutu kerja terganggu. Dan amalan ibadah yang diwajibkan dalam agama sangat besar arti dan
kepentingannya bagi kesehatan sosial dan jasmani. Amal shaleh merupakan isyarat dan formulasi yang menyatukan dimensi
kehidupan spiritual yang mengarah pada realita transcendental dan aktivitas konkret. Amal shaleh selalu mengasumsikan tiga hal secara terpadu dan serentak. Pertama,